webnovel

Golden Chapter

Setiap orang memiliki bab emas dalam hidupnya, di mana pancapaian terbaik didapatkan. Tentu setelah melalui serangkaian proses yang mendatangkan hal baik maupun hal buruk. Untuk mencapai titik itu, He Xihuan harus menaklukkan banyak kelompok mafia dan merebut kepemimpinan. Dalam prosesnya, dia menemukan seorang anak laki-laki yang kecantikannya tersembunyi di balik kulit hitam palsu. Han Yiyue memiliki pesona alami untuk memikat orang-orang di sekitarnya dan menggiring mereka ke dalam dunia fantasi tidak bermoral. Hal itu menimbulkan keinginan He Xihuan menjadikannya homme fatale untuk dikirim kepada musuh sebagai senjata terselubung dengan tugas tertentu. Tidak pernah disangka-sangka, selama masa bergaul dengan Han Yiyue, He Xihuan malah terjerumus ke dalam rencananya sendiri. Dia jatuh cinta kepada laki-laki itu dan menginginkannya seperti orang gila.

evilesther3 · LGBT+
Not enough ratings
246 Chs

Choice

Han Yiyue merasa enggan berpisah dengan He Xi Huan sekalipun hanya berbeda ruangan. Entah mengapa ia mulai mengembangkan keterikatan terhadap laki-laki itu, mungkin karena sudah tiga kali sosok itu menolongnya. Han Yiyue juga secara bertahap merasa nyaman dan aman ketika He Xi Huan berada di sekitarnya.

Memegang lengan laki-laki itu dengan kencang, ia bangkit dan duduk di atas tempat tidur, manik mata menatap lamat pada manik kebiruan pihak lain. Bibir bergetar ringan ketika dia berkata, "Xi Huan, bisakah aku tidur bersamamu lagi?"

He Xi Huan menatapnya dengan rumit. Jelas bahwa seluruh akal sehat mengatakan 'tidak', tetapi sudut hatinya sedikit tergerak ketika melihat wajah bocah yang bahkan sudah tidak bisa disebut anak-anak lagi. Han Yiyue sudah remaja, di mana ia mulai beranjak dewasa dan meninggalkan sikap manja seorang anak kecil. Sayangnya, pesona kekanakan itu mampu menggerakkan sudut hatinya.

Meskipun begitu, ia masih berusaha menahan diri dengan membalas, "Tidak. Tidur di sini dan urus dirimu sendiri."

Berusaha menarik tangan dari genggaman Han Yiyue, tetapi tidak berhasil. Itu sangat erat sampai dipeluk di dadanya.

"Xi Huan. Aku … aku takut. Aku masih takut karena tadi. Lihat, kakiku luka, tangan dan …."

Alih-alih melanjutkan keluhannya, suara tangis justru kembali terdengar. Semakin nyaring diikuti rintihan sakit. Han Yiyue baru menyadari bahwa kulit kakinya terluka cukup serius, darah sudah mengering, dan terasa nyeri. Namun, luka itu bukan alasan utama ia menangis. Tentu saja karena ingin mencuri simpati He Xi Huan dan membuatnya luluh sehingga membiarkan mereka tidur bersama.

Kerutan kasar muncul di kening He Xi Huan, ia benar-benar kehabisan kesabaran terhadap bocah ini. Sangat menyebalkan. Di sisi lain, lebih menyebalkan lagi karena dia tidak tahu cara untuk mengatasi masalah ini. Dia sudah beberapa kali berurusan dengan anak seusia Han Yiyue, contohnya adalah Xiao Bao dan Feng Ruo, tetapi baru kali ini merasa sangat lelah.

Mengambil napas panjang, memejamkan mata dalam beberapa detik sebelum kembali dibuka dan memaku sosok di depannya. He Xi Huan terlihat sangat serius, dia menyusun kalimat di dalam kepala untuk diucapkan.

"Han Yiyue," panggilnya dengan nada suara yang tidak pernah diperdengarkan sebelumnya, bahkan untuk menghadapi orang-orang di sekitarnya. Namun, untuk Han Yiyue ini kasusu berbeda. Nada suaranya tidak keras ataupun lembut. "Bertindaklah dewasa. Jangan berlebihan dan jangan mengandalkan orang lain. Kamu tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya, yang bisa kamu andalkan dan percayai  hanya dirimu sendiri."

Kata-kata He Xi Huan mungkin berpengaruh terhadap Han Yiyue, tetapi yang lebih mempengaruhi adalah temperamen laki-laki itu. Nuansa dewasa dan mendominasi tidak bisa lepas dari setiap tarikan napasnya, manik mata kebiruan itu bahkan menjadi sangat dalam seperti kedalaman samudra, sulit untuk diselami.

Han Yiyue berhenti menangis, melepaskan tangan pihak lain, dan mengusap jejak air mata di wajahnya. Berpikir bahwa triknya sama sekali tidak berhasil, mungkin dia harus lebih banyak berlatih dengan Carla.

Meski begitu, ia sama sekali tidak menyerah dan tetap berusaha membujuk. "Aku tidak akan mengganggumu tidur. Sama seperti sebelumnya, aku tenang dan tidak lasak."

"Tidak." He Xi Huan bersiap untuk pergi, tetapi sekali lagi tangannya dicekal oleh Han Yiyue yang melompat dari tempat tidur.

"Xi Huan! Xi Huan, aku janji aku hanya akan tidur bersamamu selama tiga malam lagi. aku benar-benar takut tidur sendiri sekarang."

He Xi Huan melihatnya berdiri dengan sangat kokoh seolah tidak pernah menangis karena rasa sakit di kaki. Satu kesimpulan muncul di kepalanya, Han Yiyue melakukan trik murah. Meski begitu, He Xi Huan sudah hampir tertipu. 

Seolah memahami pikiran He Xi Huan, Han Yiyue diam-diam menundukkan kepala karena merasa bersalah. Membuatnya terlihat lebih menyedihkan.

Melihat penampilan itu, He Xi Huan tidak memiliki lebih banyak kemampuan untuk menolak. "Oke. Setelah kamu membersihkan diri."

Anggukan kuat diberikan Han Yiyue sebagai jawaban, dia bergegas ke lemari untuk menyiapkan pakaian. Sebelum He Xi Huan menghilang di balik pintu kamar, dia berteriak, "Jangan tutup pintunya!"

Dengan pintu yang terbuka membuatnya sedikit lebih berani.

Setelah membersihkan diri dengan benar, dia berlari ke luar kamar dengan mengenakan celana pendek. Mencari seseorang di sepanjang jalan. Bertemu dengan Jamie yang sedang minum bersama koki di ruang makan. Ia mendekati mereka sembari bertanya, "Jam, apakah kamu punya obat luka?"

Ekspresi di wajahnya terlihat tanpa perubahan, tetapi nada suara dan cara berbicara menjadi lebih akrab. Karena Han Yiyue memutuskan akan tinggal di situ bersama He Xi Huan, dia merasa harus akrab dengan semua orang dan mulai membuka diri terhadap mereka.

Jamie, mengerutkan kening dengan linglung sebelum menanggapi. "Hm?"

"Aku butuh obat luka untuk kakiku. Apa kamu punya?"

Jamie mengangguk dan berjalan pergi mengambil kotak obat. Tertinggal Han Yiyue dan koki yang tengah minum. Koki itu bertanya padanya, "Apa kamu ingin makan sesuatu?"

Dia tahu jika Han Yiyue baru kembali, jadi menawarkan diri untuk membuatkan sesuatu yang dapat dengan mudah dicerna. 

Mendengar itu membuat Han Yiyue mengingat kalau dia belum makan sejak siang dan merasa sedikit lapar, tetapi tidak ingin makan sekarang. Dia menggelengkan kepala ringan. Tidak lama kemudian Jamie datang bersama kotak obat dalam genggaman, menyerahkan kepada Han Yiyue.

Jamie berpikir jika Han Yiyue akan mengobati lukanya sendiri sehingga dia menawarkan diri membantu, tetapi mendapatkan penolakan keras. Setelah mengatakan selamat malam kepada dua orang itu, Han Yiyue bergegas menuju kamar He Xi Huan. Memasuki tanpa mengetuk terlebih dulu.

Di dalam kamar, He Xi Huan baru saja selesai mandi. Ia hanya mengenakan celana dalam hitan dan handuk kecil di kepala. Menggosok rambut yang masih basah. Tidak sempat mengedarkan pandangan ke sekeliling sehingga tidak menyadari keberadaan orang lain.

"Xi Huan, bisakah kamu membantuku mengobati luka di kaki?"

He Xi Huan terkejut, meski tidak banyak mengubah warna di wajah, tetapi tidak bisa dibohongi bahwa dia merasa sangat kesal. Sejauh ini, tidak ada yang berani memasuki kamarnya tanpa izin apalagi berani mengejutkannya.

Han Yiyue bergerak mendekatinya, menyerahkan kotak obat dan kembali berkata, "Bantu aku mengobatinya, ini benar-benar sakit setelah terkena air."

Di balik bibir yang mengatup erat, seluruh wajah He Xi Huan menggambarkan satu kalimat "Mengapa aku harus melakukannya?". Jelas tergambar di mata yang memperlihatkan kekesalan.

"Kamu harus membantuku mengobati luka ini karena aku sudah memutuskan tinggal bersamamu. Aku akan menuruti perintahmu, apa pun itu, termasuk belajar dari Carla. Aku akan membantmu sama seperti kamu membantuku."

Awalnya, Han Yiyue terlihat kesulitan mengatakannya, tetapi di akhir kalimat ia tersenyum sangat tulus. Itu membuat He Xi Huan merasa sedikit tergerak, tetapi masih tidak berani terlalu mempercayai orang lain. Bagaimanapun hati manusia selalu berubah-ubah.