webnovel

87 - Momen terindah

Akhirnya. Kedua pasangan itu bersama anak kembar mereka tiba di Switzerland. Seno sudah menyiapkan segalanya dari mulai transportasi sampai hal-hal sekecil apa pun. Saat di pesawat benar saja, kembar rewel dan menangis entah apa maunya.

Yang mana mereka akhirnya tidak tidur padahal perjalanan memakan waktu belasan jam. Tapi keduanya merasa bersyukur karena mereka bisa menikmati momen itu tanpa campur tangan orang lain.

"Seru banget kan tadi?" Seno mendorong dua kereta kembar. Sedangkan Winda hanya membawa tas karena troli sudah dibawakan oleh petugas.

"Kita cosplay jadi orang miskin ni ceritanya." Ucap Seno terkekeh.

"Ya ampun. Mana ada miskin. Orang gak punya duit gak akan bisa liburan kemari, sayang. Udah ah kamu asik itu-itu aja yang dibahas. Bersyukur dong, kamu leha-leha aja sejam ada kali satu milyar masuk rekening."

"Iya bawel. Lama-lama kamu mirip kela deh. Bawel dan rewel."

"Kamu yang mirip dia. Apa aja dikomentari."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com