Saat menawan Bihan, Gremory dengan sengaja mendorong jatuh Valefar supaya memiliki kesempatan lari.
Ketiganya menjadi tahanan musuhnya.
Bihan pucat ketakutan melihat kondisi Jiva yang sudah babak belur.
"Maaf aku terpaksa. Putraku sangat menderita," wajah keras Gremory terlihat sangat lemah. Bola matanya tampak basah.
"Aku mengerti. Aku tidak menyalahkan mu," kata Malphas.
Vaz tersenyum senang melihat Bihan yang jelita. jari Vaz bemain di wajah dan leher Bihan. Bihan merinding ketakutan.
"Jangan sentuh dia," teriak Gremory menyesali perbuatan nya.
Saat itu diruangan itu hanya ada Vaz Aidan dan anak buah yang lain sedang mempersiapkan pertarungan yang terjadi tiba-tiba.
"Tenang dia akan kusimpan untuk nanti sebagai hadiah atas semua pekerjaan ku haha," Ejek pria gundul yang dipenuhi banyak tatto.
Gremory mendelik marah.
Malphas tampak tenang memikirkan apa yang akan lawan rencanakan.
"Sekarang aku akan menyelesaikan yang belum selesai.," kata Vaz.