webnovel

Part 5

  Perjalanan menuju pinggir kota memakan waktu lebih lama dari yang kuduga. Matahari telah menuju ke barat, kuperkirakan sekitar jam 3 sore. Selama perjalanan, aku telah melihat berbagai hal mengerikan yang selama ini disembunyikan oleh televisi. Kekejaman sebuah peperangan. Manusia yang sama sepertiku, orang-orang yang baru saja terteleportasi ke dunia ini, telah memulai perlawanan mereka, perlawan yang rasanya jauh lebih cocok untuk disebut sebagai sebuah pembantaian. 

  Senjata modern memang mampu melukai mahluk dari dunia ini, sayangnya tak sampai menimbulkan luka serius kecuali menggunakan RPG dan senjata berdaya ledak tinggi lainnya. Beberapa orang sepertiku juga mulai bermunculan, seseorang yang menerima kemampuan baru dalam tubuh mereka, layaknya mendapatkan kekuatan super. Mungkin, karena itu, mereka jadi berani untuk melawan balik, meskipun berakhir dalam rupa daging cincang. 

  Kesimpulan yang dapat kuambil untuk saat ini adalah kami yang menerima kemampuan baru tersebut, dapat terus menggunakannya tanpa perlu mengkhawatirkan mana, tak seperti mereka yang menggunakan sihir. Mereka tak dapat menggunakannya secara terus-menerus tanpa mengambil jeda, terutama ketika sedang menggunakan sihir lain karena akan memakan jauh lebih banyak mana. Namun, sebagai gantinya, mereka menerima daya kekuatan yang jauh lebih kuat ketimbang kami.

  Seharusnya, kami bisa saja memenangkan pertarungan. Sayangnya, manusia dari sisi kami sama sekali tak memiliki pengalaman dalam bidang tersebut dan anggota militer yang juga menerima kemampuan tambahan tersebut hanya beberapa orang saja, kalah jumlah terhadap mereka yang berasal dari dunia ini. Mereka juga masih belum terlalu mengerti cara menggunakannya secara maksimal, sehingga beberapa mati karena kesalahan dalam penggunaan.

  Tapi, menurutku hal tersebut sudah bagus. Setidaknya, kami tak dipindahkan ke dunia lain tanpa adanya kekuatan untuk bertahan. Kalau tidak, dapat dipastikan kami musnah hanya dalam hitungan hari. 

  Aku kembali menelusuri jalan setapak sesudah menoleh ke arah kota tempat di mana diriku tinggal dahulu. Tak kusangka aku benar-benar akan pergi dari kota yang telah menjadi tempat tinggalku selama 10 tahun lebih. Sedikit membuatku takut, namun rasa antusias yang telah menguasai hati mengalahkannya. Jika saja bukan karena khawatir akan diserang, mungkin aku sudah berlari menjelajahi dunia ini, merasakan sebuah pengalaman baru yang takkan pernah dapat kurasakan di dunia sebelumnya. 

  Belum lama ini aku tanpa sengaja melihat sebuah kapal terbang. Kau percaya itu? Kapal terbang! Bukan sebuah pesawat, balon udara, zeppelin dan semacamnya, tapi sebuah kapal! Kapal yang benar-benar dapat melayang di udara! 

  Aku tahu beberapa orang mungkin akan mengatakan 'Apa bagusnya kapal yang bisa melayang?' dan aku mengerti, memang sulit untuk mengalahkan sesuatu yang sudah membuatku kita merasa nyaman, terlebih ketika kita sudah terbiasa melihatnya dari kecil. Namun, sebagai salah satu pecinta genre fantasy, kapal terbang merupakan sebuah impian. Sesuatu yang kuharapkan dapat benar-benar tercipta di dunia sebelumnya meskipun dari segi fungsi, memiliki banyak kekurangan ketimbang sebuah pesawat.

  Aku sangat tidak sabar untuk segera mencobanya. Semoga saja di kota yang dimaksudkan si rambut merah memiliki sebuah kapal terbang, tinggal mencari biaya untuk membayarnya, lalu selesai. Aku yakin di kota itu aku dapat menemukan beberapa pekerjaan sama seperti cara kerja sebuah 'Quest' dalam game ataupun komik. Entah mengapa, aku sangat yakin. Mungkin kau dapat mengatakan ini sebagai kemampuan khusus seorang pecinta fantasy.

  Selama perjalanan, sepanjang mataku memandang, membentang padang rumput luas, ditemani hembusan angin pelan yang terasa begitu sejak nan segar. Sekarang, aku mengerti mengapa dalam tiap cerita maupun game, para Adventurer lebih memilih untuk berjalan kaki ketimbang menggunakan kendaraan. Apa yang kurasakan sekarang, takkan pernah dirimu temukan di dunia sebelumnya. Sesuatu mengenai tempat ini menyahut kata 'Natural sekaligus Magis'. 

 Sulit untuk dijelaskan, namun aku akan berusaha menggambarkannya. Anggap saja dirimu berada di hamparan rumput luas, merasakan nikmatnya hembusan angin yang tak terasa dingin namun juga tak panas, tepat berada di tengah-tengah, memberikan sebuah rasa nyaman yang takkan pernah dirimu temukan meski menggunakan AC. Di saat bersamaan, terdapat rasa menggelitik selembut madu yang kutebak adalah mana. Ya, aku tahu itu membingungkan, tapi itulah yang kurasakan. 

  Bagaikan mimpi. Itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkannya.

  Jujur saja, kalau udara di dunia sebelumnya juga seperti ini, aku lebih memilih untuk terus berada di luar rumah, berjalan entah ke mana hanya untuk menikmati hidup. Senyum yang semenjak awal diriku menginjakkan kaki pada padang rumput, masih terus terpampang pada wajah. Seperti inikah yang namanya hidup? Tenang, damai. 

  Aku menyukainya.

   Ini akan menjadi salah satu kenangan terindah yang kumiliki.

  Tak lama, penampakan hutan mulai terlihat di kejauhan, tampak seperti sebuah bayangan hitam transparan. Semakin diriku mendekat, semakin terlihatlah betapa besar pepohonan di dalamnya, lebat akan daun berwarna hijau-kekuningan dengan tiap batang kayu tampak kokoh, lebih tebal dibanding kaki seekor gajah, besar dan lebar. Akar-akar besarnya, menjalar jauh sebelum menghilang ke dalam tanah, saling bertautan dengan akar milih pepohonan lain. Di sekitar mereka, tampak tumbuh jamur-jamur cantik berwarna-warni yang kutebak akan bercahaya begitu hari mulai gelap dengan kunang-kunang terbang menghias jarak lebar antara satu pohon dengan pohon yang lain. 

  Aku sudah tak sabar melihatnya, merasakan sesuatu yang selama ini hanya dapat kulihat melalui komik, game maupun film. Salah satu dari list impian jika diriku berada dalam dunia fantasy. 

  Mengapa diriku tak dilahirkan di dunia ini saja? Aku tentu lebih memilih dunia ini ketimbang duniaku yang sebelumnya. Jujur saja, tak masalah tak ada internet jika diriku dapat merasakan keindahan alam yang tiada duanya seperti yang akan kualami di masa mendatang. Belum lagi bertemu ras-ras lain, tak hanya manusia. Belajar menggunakan sihir, berpetualan ke area-area baru yang penuh akan tantangan!

  Zent, Zent, tenangkan dirimu. 

  Tarik napas, buang. 

  Oke-oke. Aku mungkin sudah sedikit kelewatan karena terlalu bahagia. Mohon dimaafkan. 

  Setelah menarik napas sekali lagi, mempersiapkan diri, aku melangkah masuk, memerhatikan hutan tersebut dari kiri ke kanan, berusaha menyimpan semuanya ke dalam memori agar pengalamanku di dunia ini tak hanya berisi kenangan buruk saja. Aku juga butuh untuk menyegarkan kepala sesudah melihat berbagai hal mengerikan di kota. Aku berharap mereka juga dapat melarikan diri dan menemukan tempat persembunyian yang jauh lebih baik. Sudah tak ada harapan di kota itu, sudah saatnya bagi kita untuk melangkah menuju dunia yang baru.

  Apakah diriku akan rindu terhadap hal-hal dari dunia sebelumnya? Tentu. Siapa yang takkan merindukan game, komik, film, es krim, cokelat- Kuharap ada cokelat di dunia ini. Kalau tidak, aku akan menemukannya kembali dan menciptaka jenis coklat yang baru setelah mencoba tiap tanaman di dunia ini. 

  Tapi, bukankah begitulah hidup? Terkadang kau harus terus melangkah maju, menerima keadaan meskipun sama sekali berlawanan dengan apa yang dirimu inginkan. Gunakan kesempatan baru yang kau terima demi kembali meraih apa yang kau impikan sehingga kau takkan lupa terhadap tujuan awal sekaligus dirimu sendiri. Kebanyakan orang kehilangan diri mereka karena melupakan hal penting tersebut dan jangan pernah menyerah ataupun mengambil sebuah jalan yang nantinya akan dirimu sesali. Dengan begitu, kau akan menikmati hidup.

  Sebuah kata-kata bijak dari seseorang yang bahkan selalu lupa untuk menggunakannya. Ironis. Sudahlah Zent, nikmati saja hidupmu yang sekarang ketimbang menggurui orang lain. Hidupmu saja masih berantakan, siapa yang tahu kau akan berhadapan dengan bahaya beberapa detik ke depan. 

  Dan tak sampai lima detik kemudian, terdengar samar-samar suara tangisan seseorang. 

  Hebat! Kau baru saja membuat dirimu terjatuh dalam masalah! Bravo Zent! Bravo!

  Ughh.. Sialan.