webnovel

CHAPTER 218

Pagi kian meninggi, menambah cerahnya yang kian pekat disertai matahari yang menyinari pagi yang sejuk mengiringi derasnya hujan pada malam itu.

Pagi ini Aksa sudah dibuat repot oleh selembar kertas berisi tunggakan yang belum bayar uang kas. Aksa meneliti setiap tulisan yang ada di kertas itu.

"Lah, nama gue kok ada, masa bendahara kelas belum bayar?" Lalu Aksa merogoh saku celananya dan mengeluarkan uang sebesar tiga puluh ribu. Aksa mencatat namanya bahwa ia sudah membayar dan sekarang tugasnya adalah menagih uang kas kepada teman-temannya.

"Eh, yang belum bayar uang kas, cepetan bayar, mau dibeliin sapu, sama pel!" teriak Aksa memenuhi ruang kelas yang sedari tadi sudah ramai.

"Paling buat uang jajan dia sendiri, makanya cepet-cepet minta uang kas iya, gak temen-temen?" ucap Billi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com