webnovel

Gibranku

Kegagalan cinta membuat Gibran harus lebih berhati-hati untuk memilih perempuan. Hati Gibran seolah sudah lelah mengenal nama cinta, telinganya mendadak bosan mendengar kata cinta dari mulut seseorang. "Kanaya, kamu selalu ada dihatiku." Apakah salah jika Gibran tidak mencintai seseorang, selain dia? Dia, yang masih bertahta kuat di pikiran Gibran. Perempuan yang membuat Gibran tidak ingin mengenal lagi yang namanya cinta dari orang lain. Gibran harus berjuang kuat melupakan perempuan yang masih mengikat kuat di pikiranya. Semua hal tentang dia, pasti Gibran sangat menyukainya.

Nur_Khusnakhusna · Urban
Not enough ratings
398 Chs

Tentang Perasaanku

"Mas, maaf ya terlambat," ujar Kanaya dengan nafas ngos-ngosan. Perempuan itu baru saja sampai ke restoran yang mereka sepakati untuk bertemu.

Toni memperhatikan Kanaya yang nampak berantakan, baju yang dia kenakan nampak lusuh tak serapi biasanya.

"Iya, Nay. Duduklah," titah Toni dengan suara sabar.

Kanaya menarik nafas panjang untuk mengurangi rasa lelahnya.

"Minum dulu." Toni menyodorkan satu gelas air minum pada Kanaya. Toni memesan dua gelas minuman saat perempuan itu memberi kabar akan datang.

Kanaya meminum minuman itu sampai habis tak tersisa. Toni hanya tersenyum melihat tingkah lucu Kanaya.

"Kamu haus?"

Kanaya tersenyum malu. "Iya Mas. Terimakasih banyak ya sudah menunggu kedatanganku. Maaf juga sudah sangat terlambat," ucap perempuan itu dengan sungguh-sungguh.

"Iya tidak apa-apa, yang penting tidak terjadi apapun padamu."

Senyuman itu langsung mengembang saat mendengar ucapan Toni yang sangat sabar padanya.

"Mas, sebenarnya --."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com