webnovel

Gibranku

Kegagalan cinta membuat Gibran harus lebih berhati-hati untuk memilih perempuan. Hati Gibran seolah sudah lelah mengenal nama cinta, telinganya mendadak bosan mendengar kata cinta dari mulut seseorang. "Kanaya, kamu selalu ada dihatiku." Apakah salah jika Gibran tidak mencintai seseorang, selain dia? Dia, yang masih bertahta kuat di pikiran Gibran. Perempuan yang membuat Gibran tidak ingin mengenal lagi yang namanya cinta dari orang lain. Gibran harus berjuang kuat melupakan perempuan yang masih mengikat kuat di pikiranya. Semua hal tentang dia, pasti Gibran sangat menyukainya.

Nur_Khusnakhusna · Urban
Not enough ratings
398 Chs

Salah Paham

~Pendapatmu, jangan sampai menyalah artikan perasaanmu.~ Gibran.

Kanaya masih membersihkan gudang kantor dengan Nadia. Perempuan itu sejak tadi hanya diam tak berbicara banyak hal.

"Mbak Nadia, mau minum? Nanti aku ambilkan," Tawar Kanaya pada Nadia.

"Tidak."

Kanaya tersenyum memaksa, mendengar jawaban Nadia yang tak enak membuatnya enggan untuk bertanya lagi. Kanaya cukup mengeluh dalam hati, karena hanya mereka berdua yang bertugas di ruangan itu.

Selang beberapa menit, Toni dan Zidan datang untuk menemui mereka berdua. Jam istirahat sudah dimulai, membuat mereka berdua memberitahu Kanaya dan Nadia untuk sarapan. Di ruangan itu tidak ada jam, sehingga mereka khawatir kalau tidak ada yang memberihatu, membuat kedua perempuan itu kelaparan.

"Nay, Nad, ayo kita makan siang dulu," ujar Toni di depan pintu gudang.

"Iya, Mas. Kalian duluan saja, nanti kita menyusul," ujar Nadia dengan tersenyum.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com