"Jadi malam itu, kami semua tertidur pulas. Tapi aku merasakan tidak nyaman saat tertidur. Aku tidak tahu apakah yang lainnya juga merasakan seperti itu atau tidak. Lalu saat aku membuka mata, aku melihat Daniel dan yang lainnya juga. Kami saat itu berada di Danau hutan hujan, Desa angker itu.
Di sana kami melihat seorang perempuan yang berdiri membelakangi kami. Kami mendengar dia mengatakan, jangan pernah terkecoh dengan wajahnya yang goodlooking. Jangan pernah terhasut oleh mulut manisnya. Meskipun satu usia, tapi dia pembunuh. Kontrol Iblis di dalam tubuhnya membuatnya bersikap seolah-olah bukan dirinya. Tertekan dan depresi. Mau mati saja tidak bisa. Jika orang lain, takdirnya berada ditangan Tuhan. tapi berbeda dengannya. Takdirnya berada dimulut kedua orangtuanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com