#3
Lisa tertidur pulas setelah kejadian tadi sore yg dia alami, entah mengapa saat ini lisa merasa tenang akibat ulapan lembut dikepalanya. Lisa belum pernah merasa setenang ini, damai, bahkan bambam saja tak pernah dapat membuat lisa senyaman ini.
Lisa tak sadar jika orang yg mengusap ngusap rambut panjangnya ini adalah hanbin, setelah kejadian tadi hanbin memutuskan untuk terus merawat lisa dan menjaganya. Entah mengapa tiba tiba saja hanbin seperti melihat sosok jennie dengan kepribadian yg berbeda pada lisa ini, mengingat ngingat jennie membuat hati kecil hanbin meraung raung sedih.
Tak bisakah tuhan membiarkan sekejap jennie bahagia dengan hanbin? Apa sebegitu sayangkah tuhan pada jennie, dengan mengambil nyawanya secepat ini?. Saat hanbin akan menangis, tiba tiba saja telpak tangannya terasa hangat. Saat ia lihat ternyata lisa menggenggam lengan hanbin dan membawa lengan tersebut pada pipi chubby nya.
"Bam.... jangan tinggalin gue lagi yh...." gumam lisa sambil mengelus elus punggung tangan hanbin dengan pipinya
Hanbin yg melihat hal tersebut hanya diam lalu tersenyum, ia mendekatkan wajahnya pada lisa.
"Gue berharap lo bisa lihat kehadiran gue disini lisa" ucap hanbin lalu mencium lembut kening lisa dan tertidur disamping ranjang lisa.
**********
Pagi yang cerah ini hanbin terbangun dengan berbagai kicauan burung yg bertengger manis di ranting ranting pohon, hanbin merasa benar benar bahagia hari ini. Entah mengapa mendapat perlakuan kemarin dari lisa sang pasien membuat hanbin merasa lebih semangt, namun saat ia tengok kesampingnya lisa sudah tidak ada di tempat.
Hanbin mencuci wajahnya lalu bergegas pergi mencari lisa, setelah memutar mutar keliling rumah sakit jiwa ini akhirnya hanbin melihat lisa yg terduduk di taman tepat didepan ruang kerja hanbin. Hanbin tersenyum sebentar sebelum akhirnya ia menyusul lisa.
"Hai lisa" sapa ramah hanbin
Lisa hanya diam tak menjawab sapaan hanbin, ia hanya menengokkan kepalanya kearah hanbin dan kembali ke posisi semula melihat pemandangan didepannya.
"Gimana kabar kamu? Jangan terlalu kecapen yhh, jangan mikirin yg macem macem juga yhh"
"Dok" lirih lisa
"Apa salah saya sampai bambam tega ninggalin saya?"