"Okey, Okey. Gue enggak akan liat loe lagi. Gimana kabar loe setelah dua bulan ninggalin gue?"
Davina tersenyum lembut. Tak ada kalimat yang keluar dari bibir gadis itu.
"Low emang tega sama gue," ucap Rico.
"Mas Rico .... "
"Low enggak sayang sama gue. Gue tahu."
"Kenapa Mas Rico ngomong begitu?"
"Karena Ali," ucap Rico lirih.
Davina tak bisa mendebat Rico, tapi ia seolah tak ingin membenarkan ucapan Rico kalau ia tak menyayangi Rico. Hanya saja perasaannya kepada Rico, tentu berbeda dengan perasaannya kepada Ali.
Rico tak ingin berdebat. Ia tak meneruskan ucapannya. Ie memilih untuk memakan makanan yang sudah dipesan oleh Rico.
Davina memperhatikan Rico. Sungguh, ia sebenarnya tak ingin menggantung perasaan Rico begini. Namun, cinta adalah sesuatu hal yang tak bisa dipaksakan.
Davina pun turut makan makanannya. Mereka berdua tak banyak bicara dan membuat situasi menjadi canggung saja.
Usai makan, mereka pun pergi dari cafe itu. Keduanya bingung harus kemana.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com