webnovel

Bab 1 : Sobat Yao Yanyan

Yao Yanyan memiliki hidup yang teramat baik ketika usianya menjelang tiga puluh dua tahun. Ia tampan, memiliki pekerjaan mapan, memiliki rumah pribadi, dan berkecimpung dalam pasar saham. Ratusan gadis sudah mengantri untuk mendapatkan perhatiannya, berharap menjadi istri Yao Yanyan dan hidup berkecukupan.

Tetapi Yao Yanyan pada dasarnya tidak suka semangka segar, ia lebih suka pada terong matang. Dalam artian, Yao Yanyan hanya tertarik pada laki-laki. Tidak hanya itu posisinya adalah 0!

Pada era modern, hubungan sesama jenis bukan lagi hal yang tabu meski tidak semua orang bisa menerimanya. Yao Yanyan tampan, tidak kekurangan uang dan ia juga memiliki posisi yang menjanjikan. Bahkan Yao Yanyan sangat pekerja keras hingga ia bisa mencapai posisi Direktur Pemasaran di usia semuda ini.

Beberapa waktu yang lalu. la mengalami krisis asmara, dimana kekasih prianya ternyata berselingkuh! Yao Yanyan bagai roh pendendam, dua hal yang sangat dibenci Yao Yanyan ; aroma tubuh yang tidak sedap dan perselingkuhan!

Yao Yanyan tidak ingin semuanya selesai hanya melalui bilik chat, ia bertekad penuh untuk membalaskan seluruh dendamnya dan seluruh dunia harus tahu bahwa kekasihnya itu brengsek dan lebih baik dicelupkan ke danau lava!

Dengan emosi yang menggebu, Yao Yanyan menuliskan perjalanan kisah menyedihkan yang ia alami. Yao Yanyan memilih diksi yang sangat menyedihkan, pada dasarnya di dunia maya orang-orang lebih mudah bersimpati dengan cerita yang menyedihkan. Topik perselingkuhan adalah pembahasan tiada akhir, orang-orang akan sibuk menjadi pakar asmara dan memberikan kutipan-kutipan bijak bagi pelaku perselingkuhan.

Satu jam setelah diunggah, berbagai tanggapan masuk. Yao Yanyan tidak lupa memasukkan akun media sosial mantan kekasihnya, ia tertawa-tawa senang ketika kekasihnya kini menjadi anak tiri nasional! Hahaha, rasakan! Pasti selama beberapa minggu kedepan pria itu tidak akan bisa tidur dengan tenang.

Dendam sudah terbalaskan, ia merasa lega dan bersamaan dengan itu hembusan nafas Yao Yanyan pendekar sejati yang diduakan juga berhenti.

.

.

Jiwa Yao Yanyan terlempar jauh ke era kuno, saat dirinya membuka mata aroma dupa membuat dadanya terasa sesak, di samping kanan kirinya terdengar suara tangis yang menyayat hati. Yao Yanyan mengerjap beberapa kali, ia merasakan sakit yang tajam di pergelangan tangan kirinya. Karena rasa sakit yang menjadi-jadi, Yao Yanyan akhirnya menutup matanya lagi.

Kamerad Yao berusaha memikirkan apa yang sedang terjadi saat ini. Lalu samar-samar ia mendengar suara wanita tua sedang memaki, walau nadanya halus tetapi perkataannya tajam.

"Sundal berkepala dua! Kemunculannya hanya membuat Qiu-er menderita! Cucuku yang bodoh dan tidak bijaksana! Bagaimana bisa dia memilih wanita sundal itu dibanding Istri Gernya!"

Isakan lain segera menginterupsi. "Nyonya Besar, tenangkan diri anda! Anda baru sadar dari pingsan! Nyonya Besar tolong minum teh anda terlebih dahulu."

"Bagaimana aku bisa tenang? Apa yang harus aku katakan pada Nyonya Besar Yan? Dia dan aku sudah menunangkan Qiu-er dan Bing-er sejak dalam kandungan! Pada mulanya aku harus meminta maaf pada Nyonya Besar Yan karena Bing-er lebih memilih gadis pedagang itu! Nyonya Besar Yan memaafkanku! Bahkan ketika aku akhirnya meminta Qiu-er menjadi Istri Ger Bing-er keluarga Yan masih berbaik hati mau menikahkan mereka! Lalu sekarang apa yang harus kujelaskan? Mereka pasti berpikir kita menganiaya Qiu-er!" Nyonya Besar Fang menggebrak meja dengan perasaan kesal luar biasa, wajah tuanya berkerut membentuk kesedihan yang menjadi-jadi.

"Jika mereka memprotes, kita hanya perlu membunuh gadis sundal itu dan menyebarkan abunya di depan keluarga Yan, mereka pasti akan puas!"

Yao Yanyan merinding hingga ujung jari kakinya ketika mendengar saran yang luar biasa kejam itu.

"Tidak bisa! Gadis itu adalah hadiah dari Kaisar! Menantu, kau tidak bisa gegabah!"

Terdengar keheningan sebentar, tampaknya wanita itu juga malu dengan idenya sendiri.

"Tabib sudah mengobati Qiu-er, dia akan segera sadar. Nyonya Besar, hari sudah malam. Angin malam tidak akan baik, lebih baik anda kembali. Aku akan mengutus Mama Cui untuk menjaga Qiu-er."

Nyonya Fang mencoba membujuk ibu mertuanya itu, Nyonya Besar Fang terlihat mendesah kecil dan akhirnya setuju untuk pergi.

Segera keheningan kembali menyelimuti ruangan itu, Yao Yanyan mulai membuka matanya perlahan-lahan.

Rasa sakit di pergelangan tangannya berangsur-angsur mulai berkurang, Yao Yanyan bangkit perlahan dan mengamati lebih cermat ruangan ini. Yah, ruangan ini cukup luas dengan berbagai perabotan kuno yang kerap Yao Yanyan lihat dalam drama kuno atau di museum.

Sungguh, Yao Yanyan ingin tertawa ketika menyadari bahwa ia mengalami transmigrasi! Ini benar-benar diluar logika! Bukankah transmigrasi hanya ada di dalam novel?!

Yao Yanyan mengambil cermin kecil di atas nakas, ia mengamati wajah barunya.

Wajah ini tidak terlalu buruk, malah memiliki beberapa kesamaan dengan wajah lamanya. Hanya saja yang ini lebih lembut dengan bulu matanya yang lentik dan mata yang lebih sempit. Kulitnya juga sepucat porselen dengan pipi yang kemerahan. Diantara alisnya terdapat tanda merah berbentuk api.

Yao Yanyan mencoba memikirkan apa itu 'Ger' kenapa terdengar sangat asing baginya? Yao Yanyan melirik sekilas pergelangan tangannya yang dibalut dengan kain putih bersih untuk menghentikan pendarahan.

Yao Yanyan mendesah lelah, tampaknya tubuh ini cukup lemah. Yao Yanyan pada dasarnya hidup miskin bersama neneknya sejak kecil, fisiknya tidak diragukan lagi sangat kuat karena Yao Yanyan rutin berolahraga dan menjalani kesukaran semasa remaja. Tapi tubuh ini jelas-jelas selalu dimanjakan, rasanya tubuh Yao Yanyan tak memiliki tulang sama sekali!

Kamerad Yao mencoba menafsirkan segalanya, ketika sibuk berpikir ia menemukan berlembar-lembar kertas dari dalam laci. Tidak masalah kan jika ia mengintip privasi orang lain? Hanya sedikit saja?

Meneguhkan diri dan yakin bahwa orang modern tidak akan mencercanya dengan prinsip-prinsip menjalani hidup tanpa mengusik privasi orang lain. Yao Yanyan mulai membaca satu persatu tulisan yang indah di atas kertas itu.

Tulisan yang memuat segala curahan hati pemilik tubuh asli, Yan Qianqiu. Yao Yanyan dengan cermat membacanya, berusaha mendapatkan informasi sedetail mungkin. Semua tulisan itu mengandung kesedihan yang sama dramatisnya dengan serial cantik yang dulu kerap ditonton mendiang neneknya.

Setiap kali membacanya, Yao Yanyan menahan nafasnya beberapa kali dan mengangguk-anggukkan kepalanya ketika berhasil menghubungkan beberapa titik.

Tulisan itu menjelaskan secara rinci kehidupan pemilik tubuh asli, seperti dia berusaha untuk membuat biografi perjalanan hidupnya.

Pada kertas-kertas terakhir isinya tujuh puluh persen adalah makian, sisanya bahasa-bahasa puitis yang menyesakkan dada.

Yao Yanyan kosong selama beberapa menit setelah membacanya, ia membereskan baik-baik semua kertas itu dan menyimpannya di tempat tersembunyi. Setelah itu Yao Yanyan kembali menghempaskan dirinya ke kasur empuk, memandangi langit-langit dengan sangat nelangsa.

Jadi, seperti inilah kisahnya…

Ger adalah sebutan untuk laki-laki yang bisa mengandung, tetapi mereka juga bukan omega.

Karena ini adalah setting jaman kuno, maka beberapa peraturan feodal masih akan sangat kental. Jadi jangan ada yang mencoba membandingkan dengan kehidupan modern ok?

Selanjutnya Yao Yanyan akan disebut sebagai Yan Qianqiu ^^

Peachysteriacreators' thoughts
Next chapter