Di Inazuma, Risa mulai kesal dengan kelakuan Kirara yang tidak mau ikut membantu menyelamatkan Lumine bahkan, dia tidak kuat menahan apinya hitam oleh Yuda yang membara hingga Risa berkata kepada Kirara,"dasar penakut, kenapa kau tidak ikut dengan kami? Kau kan dekat sama dia kan?",ujar Risa dengan wajah marah berhati khawatir dengan Lumine yang ditangkap oleh Yuda
"iya! Kau harus bisa tanggung jawab perbuatanmu, Kirara seharusnya kau bisa membantu kami dalam menyelamatkan Lumine",ujar Paimon yang ingin memarahi Kirara
"Hmmm, tapi aku tidak bisa, karena.....",ucapan Kirara selalu gemetar karena, melihat mereka berdua, Risa dan Paimon marah dihadapannya
"karena apa?",ucap Paimon marah kepada Kirara,"kau yang dekat dengannya!!!! Kau memang tidak berguna, karena kau tidak bisa berbuat apa-apa walaupun dia berelemen api hitam",tambahnya dengan marahnya kehilangan Lumine sebagai orang yang paling penting aginya dan berpaling sambil pergi
Risa melihatnya, dimana Paimon merasa gelisah, Kirara hanya tidak mengucapkan apa-apa hanya bingung untuk menyelamatkan Lumine dari Yuda yang sudah ditangkap, kemudian dirinya pergi untuk menjauh dari mereka berdua untuk menyusun rencana yang akan menyelamatkan Lumine dari penangkapan Yuda yang berada di gunung Sumedang. Namun, ketika dirinya sampai di kota, melihat orang-orang di sekitarnya merasa terbebani maka dari itu, Kirara akan pergi ketempat lain hingga ketempat yang luas serta sendirian ditempat tersebut tanpa orang-orang yang mencurigakan kepada dirinya hingga berfikir kembali atau intropeksi diri sebelum bertindak,"apa yang aku harus lakukan? Ini salahku, aku harus bagaimana? Apakah aku harus mengikuti mereka... iya? tidak?",ucap Kirara didalam hati hingga membuang nafas agar enak didalam hati, bahkan melihat pemandangan indah didepan matanya. Kemudian, dirinya menghadap kebelakang sambil berjalan sendirian untuk pergi kesuatu tempat di desa Konda dan bertemu dengan anak-anak yang sedang menikmati bermain di desa tersebut membuatnya merasakan gembira melihatnya. Bahkan, dirinya melihat Yoimiya sedang bermain bersama anak-anak membuatnya gugup untuk mendekatinya dan pergi, namun Yoimiya heran dengan sikap Kirara yang mencoba pergi tanpa alasan bahkan, dirinya bingung melihat tingkah lakunya Kirara.
Kirara mencoba berlari sendirian dan sedih ketempat yang jauh, kemudian melihat sungai yang indah di suatu tempat dengan rauk muka sedihnya mendengar Risa dan Paimon yang dianggap dirinya tidak berguna, kemudian dirinya jongkok kebawah sambil melihat air yang sedang bergerak dengan sendirinya. Sampai menjelang siang, Kirara berjalan sendirian kekota Inazuma, sambil melihat perahu yang ditumpangi Jiro dan Yae Miko yang telah jalan-jalan dari Liyue. Lalu, Kirara mencoba menghindar membuat Jiro dan Yae Miko terkejut melihar seorang perempuan berpakaian hijau tampak berelemen dendro, kemudian Jiro mengejarnya sampai di kota Inazuma namun, dirinya tidak melihat siapa-siapa ataupun melihat seorang perempuan berpakaian hijau misterius,"aaaah, Kakak apakah kau melihat perempuan tadi?",ujarnya kearah Yae Miko
"iya, dia Kirara, kenapa dia sedang lari",jawab Yae Miko
"tapi, kenapa dia sikapnya begitu ya? tampak ketakutan dalam hal apapun Kakak",ujar Jiro yang telah melihat sikapnya dari matanya yang mencurigakan
"mungkin penakut Jiro",jawab Yae Miko
"penakut? takut sama siapa?",Jiro merasa bingung mendengar jawaban Yae Miko
"entahlah, yuk kita sampai di Inazuma, mau istirahat Jiro?",ucap Yae Miko yang melihat tingkah laku Jiro yang sedang mencari perempuan berpakaian hijau yang misterius
"tidak",jawab satu kata,"aku harus mencari perempuan itu, kenapa dia takut pada kita sedangkan kita tidak melakukan apa-apa Kakak",ujar Jiro sambil pergi sendirian untuk mencari perempuan misterius di Inazuma membuat Yae Miko ikut membantunya bersamanya
Begitu Jiro pergi untuk mencarinya, Yae Miko berada dibelakang dimana Jiro mencari perempuan misterius didalam kota namun, hasilnya sangat nihil tidak ada perempuan tersebut dan dirinya berkata,"tidak ada rupanya",ucap Jiro sambil melihat keatas kesamping dan ke depan untuk mencari perempuan yang mencurigakan. Yae Miko langsung menemui Jiro dan berkata,"sudahlah Jiro, buat apa kau mencari dia?",ujarnya
"aku bingung Kakak, dia menatapku sangat sedih dan pergi Kak",jawab Jiro
"Hah, sebaiknya kau istirahat mungkin, perempuan itu hanya imajinasimu Jiro, yuk pulang sama kakak. Kau terlihat kecapean jalan-jalannya",ujar Yae Miko kepada Jiro sambil mengajaknya untuk pergi pulang kerumah dan istirahat
"hah, untung saja hari ini adalah hari sabtu bukan senin",Jiro merasa aman karena, dirinya menganggap sekarang merupakan hari senin yang dimana, dirinya tidak pulang dari Liyue ke Inazuma bahkan, dirinya pun ingin istiahat di tempat tidur. lalu, sampai di rumah, Jiro melihat Risa dan Paimon pergi termasuk kawan-kawannya membuatnya lelah dan tidak kuat untuk pergi sambil masuk kedalam kamar dan tidur bersama Yae Miko disampingnya. Namun, saat mereka tertidur dengan nyenyak, pintu kamar Jiro terbuka dengan lebar sambil melihat Jiro dan Yae Miko sedang tertidur di siang hari, lalu dirinya melihat mereka berdua yang sedan tidur nyenyak hingga membuatnya mencoba untuk pergi dari ruangan dengan pelan, namun Yae Miko membuka matanya sambil mendengar langkah kaki seseorang yang berani masuk kedalam kamar tidur Jiro. Lalu, Yae Miko melihat sebuah bayangan sedikit dengan cepat untuk menutupi pintu kamar tidur Jiro membuatnya heran sambil sikat dan berusaha untuk pergi menemui seseorang yang mencoba mengganggu dirinya dan Jiro yang sedang tidur nyenyak.
Yae Miko melihat seorang perempuan dengan pakaian yang khas dengan elemen dendro yang dikatakan Jiro, hingga Yae Miko berusaha mengikutinya kemana dia pergi bahkan dia adalah Kirara yang mencoba pergi hingga dirinya akan menangkapnya dengan cepat bahkan, Kirara terkejut melihat lengannya tersebut ditangkap olehnya sambil berpaling kebelakang melihat Yae Miko marah dan berkata,"jadi kau..... kau melihat kami di pelabuhan sana, Kirara?",ucap Yae Miko dengan wajah heran dengan tingkah laku aneh Kirara
"itu..... itu...",ucapan Kirara tegang karena, merasa takut akan dimarahi oleh Yae Miko
"kenapa? kau takut sesuatu?",ujar Yae Miko dengan tatapan tajam dan halus menghadap Kirara yang sedang ragu-ragu
"aaaah... entahlah..... anu...",ucapan Kirara membuat Yae Miko curiga
"kenapa tidak langsung saja kepadaku, kenapa kau malu terhadap kami?",ujar Yae Miko kepada Kirara yang merasa takut akan marahnya Yae Miko
"itu..... ceritanya panjang lebar, Yae Miko",jawab Kirara yang takut akan dimarahi oleh seseorang serta ingin curhat kepada Jiro maupun Yae Miko tentang masalah pertemanan
"cerita apa dia Kakak?",ucap Jiro yang baru saja bangun sambil melihat mereka yang sedang berhadapan dengannya bahkan, dirinya mencoba untuk menenangkan diantara mereka berdua sambil menatap Kirara yang membuat Jiro sedikit kaget melihatnya,"jadi..... kau yang menatap aku dan kakakku dengan cepat dan pergi?",ujarnya kepada Kirara
"iya",jawab Kirara dengan satu kata dengan suara kaku,"itu..... aku ingin curhat sama kalian berdua",tambahnya
"ada apa dengan kamu?",ujar Jiro,"kau kelihatan sedih dan gugup",tambahnya
"yaaah sebaiknya, kita bicara didalam ruang makan agar kau tetap tenang",ujar Yae Miko sambil berpaling untuk pergi
"kau benar kakak, yuk sambil duduk agar kau tenang untuk mendengar cerita tentang kamu",ujar Jiro yang telah melihat dari fisiknya yang sudah lemas karena masalah pertemanan sambil berjalan kaki dan masuk kerumah Jiro dimana Jiro dan Yae Miko ingin mendengar cerita dari Kirara karena dibully oleh Risa dan Paimon membuat Jiro kaget mendengarnya,"jadi..... kau dibully sama Adikku dan Dinamo?",ujar Jiro kepada Kirara yang sedih
"iya, aku dibully sama mereka, aku..... harusnya minta maaf tapi, aku malu untuk mengucapkannya, Jiro",jawab Kirara yang sedih karena dibully oleh mereka
"Hmmmm, emangnya salah apa dengan mereka?",ujar Yae Miko yang penasaran dengan sikap Kirara tentang masalah tersebut
"itu... itu....",ucapan Kirara yang membuatnya kaku untuk mengungkapkan keslahan yang diperbuat dan dirinya mencoba menenangkannya,"aku... punya masalah Yae Miko",tambahnya membuat Jiro terkejut mendengarnya
"masalah apa, Kirara?",ujar Jiro dengan nada tenang sambil menghadap Kirara
"Aku disalahkan oleh Risa dan Paimon",jawab Kirara dengan sedih,"aku tidak bisa menyelamatkan Lumine apapun bentuknya bahkan, aku tidak berani melawan Yuda sejak kemarin, Yae Miko",tambahnya dengan sedih karena dirinya menyesal
"Hmmm, salahnya dari mana Kirara?",ujar Jiro yang ingin tau
"kemarin, sejak aku pergi memberi bala bantuan darimu, Jiro",jawab Kirara sambil menangis
"jadi musuh itu..... Yuda... sudah ditangkap ya?",ucap Jiro kepada Kirara hingga kepalanya geleng-geleng menghadap Jiro,"nggak?!",ucapnya
"iya, aku malah pergi walaupun mereka telah gagal untuk menyerangnya",jawab Kirara
"maksudmu, ketika kau melihat mereka bertarung, mereka sulit untuk dilumpuhkan lalu, memanggilku dan Kakak Yae Miko begitu?",ujar Jiro kepada Kirara
"iya tapi, aku takut menyerang Yuda, Jiro. Aku harus bagaimana?",ujar Kirara,"dan Lumine sudah ditangkap oleh Yuda",tambahnya
"apa?! Lumine ditangkap?!",ucap Yae Miko yang kaget mendengar ucapan Kirara
"iya, begitu katanya. Haaah, ini salahku, Yae Miko dan Jiro, aku takut untuk menyelamatkannya sehingga... aku..... membutuhkan kalian, bagaimana?",ujar Kirara yang malu sambil menghadap Jiro dan Yae Miko
"baiklah, aku mengerti kau memang penakut sama Yuda, lalu kau berelemen dendro kan, Kirara?",ujar Jiro kepada Kirara
"iya Jiro, aku sangat takut dengan api hitam yang digunakan Yuda, Jiro",jawab Kirara yang dirinya merasakkan takut kepada Yuda
"Hmmmm, aku akan pergi menemui Risa",ujar Jiro sambil pergi meninggalkan Yae Miko dan Kirara yang melanjutkan pembicaraannya, lalu ketika dirinya berada dilantai dua, hingga membuka pintu kamar tidur Risa yang ternyata, tidak melihat Risa didalam kamarnya membuat Yae Miko bingung.
"Jiro, mau ngapain?",ucap Yae Miko kepada Jiro yang sedang mencari Risa didalam kamar
"Aku mencari Jiro Kakak",jawab Jiro,"karena dia selalu berbuat seperti itu, Kakak",tambahnya
"baiklah, kita akan menunggu kedatangan Risa, mungkin dia jalan-jalan sama Ayaka",ujar Yae Miko,"bentar lagi dia pulang",tambahnya sambil mendengar suara pintu tamu dibuka oleh seseorang hingga melihat Jiro menemuinya
"Risa? Kau habis dari mana?",ujar Jiro kepada Risa
"aku sama Ayaka, Paimon, dan Aether habis jalan-jalan, kenapa?",ujar Risa yang melihat wajah Jiro marah dihadapannya
"Risa, kenapa kau berbuat jahat kepada Kirara?",ujar Jiro sambil melihat rauk muka Risa datar
"dia menjauh dari masalah Kakak",jawab Risa kepada Jiro
"masalah gimana Risa? kau ini ingin membully Kirara",ujar Jiro yang membuat Risa terekejut melihatnya
"masalah gimana Jiro?",ucap Paimon yang melihat Jiro marah kepada Risa
"kau juga Paimon, kenapa kalian tidak pergi ke gunung Sumedang?",ucap Jiro yang membuat Risa dan lainnya kaget
"kegunung? untuk apa?",ucap Risa yang membingungkan dengan pertanyaan dari Jiro
"kau tidak tau rupanya",ujar Jiro sambil menghadap Aether,"Aether, dimana Lumine?",tambahnya sambil menghadap Aether
"dia ditangkap oleh Yuda, kenapa",jawab Aether kepada Jiro
"kenapa kalian tidak pergi kegunung, takut sama dia?",ujar Jiro kepada mereka
"bukan Jiro..... kami ingin pergi kesana, tapi...",ucapan Ayaka yang merasa dirinya tidak percaya diri walaupun wajah Jiro datar bercampur polos
"tapi kenapa?",ujar Jiro sambil menghadap Aether,"kenapa kau tidak menyelamatkan temanmu sendiri, Aether? kau ada Ayaka sama Risa",tambahnya sambil menghadap Risa,"lalu Risa, jangan menyalahkan orang lain, kalian juga punya rasa takut di dalam kegelapan sana, bahkan kalian tidak ingin menyelamatkan Lumine?",ujar Jiro dengan serius
"aku bingung Jiro, dimana Yuda berada, Jiro?",ucap Paimon kepada Jiro
"sudahku bilang, Dinamo. Dia berada di puncak gunung Sumedang ini, sebaiknya kita akan menyelamatkan dia. Aku akan panggil Kak Yae Miko, Kirara, dan Kak Sara",ujar Jiro yang sangat dekat dengan Sara dan Yae Miko dibandingkan dengan Kirara dalam melaksanakan tugas tersebut walaupun, Kirara baru tau namanya.
"baiklah, aku akan menunggumu Jiro",ujar Aether
"karena, dia bersembunyi disuatu tempat, Jiro",ucap Paimon kepada Jiro yang sedang pergi untuk memanggil Yae Miko dan lainnya
Setelah terkumpul, Sara akan memberi tau tentang markas Yuda yang berada didalam gunung Sumedang bahkan, dirinya telah mengetahuinya hingga berkata kepada mereka,"jadi, kalian akan pergi ke gunung Sumedang sana semuanya?",ujarnya
"iya, karena Yuda telah menculik Lumine kemarin, Kak Sara",jawab Risa yang telah melihat Lumine kemarin ditangkap oleh Yuda
"baiklah, ayo, ikutlah denganku",ucap Sara sambil keluar hingga pergi kepegunungan Sumedang dimana dirinya telah melihat pergerakkan musuh termasuk Yuda yang berada di gunung Sumedang
Akhirnya, mereka pergi kesuatu tempat dimana Sara mengetahui pergerakkan Yuda dan para koloninya yang berusaha menyembunyikan markas mereka yang sedang mengambil sumber daya alam yang sangat penting bagi sang ketua yang misterius. Sementara itu, di dalam gunung Sumedang, Lumine sadar sambil membuka kedua matanya sambil melihat Yuda yang sedang menunggu Lumine bangun sambil melihat dirinya dengan jelas hingga membuatnya kaget melihat Yuda dihadapannya,"lepaskan aku! lepaskan!",ujar Lumine yang mencoba untuk lepas dari rantai namun, sulit untuk dilepas
"hahahaha, kau tidak bisa melarikan diri traveler",ujar seorang laki-laki didepan mata Lumine muncul Yuda serta laki-laki misterius dibelakangnya
"ooh, jadi ini rupanya... bocah dari Khaen'riah, hahahaha. Kau tau siapa aku?",ujar sang laki-laki misterius dibalik bayangan hitam
"siapa kau...? Aku tidak percaya dengan omonganmu",ucap Lumine dengan tegas
"Hmmm, kau memang berani tapi kau lemah dalam menghadapi kami, maka kau akan terkurung di tempat ini, karena penting untukku",ucap sang laki-laki misteirus membuat Lumine bingung dengan ucapan tersebut dan pergi
"apa maksudmu? Hey! Jangan pergi!",ujar Lumine yang marah melihat seorang laki-laki misterius tersebut
"dengar ya bocah Traveller, kau tidak bisa keluar dari tempat ini karena, para koloniku yang akan menjagamu sementara aku, aku akan tetap membuat koloniku sekarang",ujar Yuda sambil membuat koloni baru yang bertubuh besar sampai bertubuh kecil
Lumine melihat racikkan Yuda yang telah berhasil membuat koloni baru dengan berpostur tubuh besar dengan pakaian zilanya berwarna abu-abu pada abad pertengahan membuat Lumine tidak sabar untuk segera membunuhnya walaupun di penjara sambil melihat pekerjaan yang dilakukan oleh Yuda benar-benar membuat koloni baru didalamnya.
"sekarang, teman-temanmu akan kalah dengan Sumber Daya Alam ini untuk membuat koloni baru agar mereka kalah dalam menghadapi para koloniku dengan badan yang kuat",ujar Yuda sambil pergi melihat eksperimen pembuatan koloni baru yang hasilnya sangatlah luar biasa. Lalu, dirinya memelihara naga putih didepan matanya, dimana sang naga tersebut telah bangun dari tempat tidurnya sambil melihat ang majikannya yang akan memberikan makanan berupa daging sapi dari sampah yang ada di suatu tempat. Kemudian, sang naga mengeluarkn aungan keras sehingga, Jiro bersama yang lainnya mendengar suara aungan keras hingga berusaha untuk bergerak bersama-sama walaupun Yuda bersama pasukan koloninya tidak mendengar suara langkah kaki mereka serta tidak menjaga tempat-tempat persembunyian yang dibuat olehnya.
"aku harap, mereka datang dan menyelamatkan aku dari tempat ini",ujar Lumine didalam hati sambil melihat Yuda sedang menemani sang naga putih yang tenang namun, dirinya melihat salah satu koloni berlarian dan memberi tau kepada Yuda lewat telinga hingga Yuda merasa kaget bahwa Jiro dan lainnya berani masuk kedalam tempat persembunyiannya.
"apa?! Bagaimana mereka bisa masuk ketempatku?",ujarnya,"perintahkan pasukan kita untuk melawan mereka",tambahnya dan pergi membuat Lumine senang mendengarnya dan berusaha untuk melarikan dari kurungan hingga melihat sang penjaga sedang tertidur hingga melihat kunci kurungannya berada disamping untuk mengambilnya.
Jiro bersama yang lainnya mencoba menyerang beberapa kali dengan pedangnya sambil mengeluarkan elemen electronya hingga koloni mulai kalah dalam menghadapinya, Aether bersama Ayaka berusaha membunuh mereka dengan mengeluarkan elemen masing-masing sampai Risa yang akan melepaskan tombaknya ke arah depan. Kemudian, seluruh koloninya terbakar hebat didepannya, hingga musuh mulai mundur dan merasakkan terbakarnya tubuh mereka. Lalu, maju kedepan hingga bersiap-siap kemunculan Yuda di hadapannya membuatnya kaget dimana dirinya akan dihantam dengan serangan api hitam yang membuatnya sedikit gugup dan menahan rasa takutnya akan api hitam. Namun, Yuda gagal untuk membunuhnya ketika Risa jatuh dan siap dirinya mengeluarkan pedang api hitam hingga melihat kesamping dimana Aether yang melindunginya sambil melihat Yuda marah besar dan siap bertarung dengannya.
"kau..... kau telah menemukan tempat persembunyianku sekarang, traveler hingga bersiap untuk mengeluarkan serangan pamungkasnya berupa pedang api hitam yang mengerikan dan menggibasnya dengan cepat ke arah Aether hingga dia berusaha untuk menahan serangan tersebut hingga Jiro yang berada dibelakangnya muncul seketika membuat Yuda kaget dan menahan serangan Jiro. Aether tidak mau kenal diam, dia akan bergerak kedepan sambil bersiap untuk melumpuhkan Yuda yang sedang membalas dengan pedangnya dengan cepat hingga dia mampu menahan serangan Aether hingga Jiro maju kedepan dan mengeluarkan serangan angin putting beliung petir ke arah Yuda yang membuatnya terkejut melihat serangan tersebut dan mundur dari pertempurannya.
"dengar bocah Inazuma, kau tidak bisa mengalahkanku",ujar Yuda walaupun Jiro tidak pernah mengucapkan satu kata apapun hanya bergerak kedepan tanpa didampingi oleh Aether yang hanya diam dan menatap Yuda yang sedang berdiri.
Yuda melihat Jiro yang siap menerima pukulan petir ke arah dirinya hingga Yuda menahan serangan pedang yang digunakan olehnya, lalu Jiro tetap bergerak dan mendorong pedang Yuda hingga Aether pun datang dan mencoba untuk menyerang Yuda dan tiba-tiba, muncul semburan api hitam yang berasal dari naga putih yang membuat Aether sakit di bagian lengannya membuat Sara terkejut melihatnya sambil maju bersama-sama setelah membunuh para koloni buatan Yuda. Lalu, dirinya bersiap melepaskan anak panah kedepan hingga berhasil membunuhnya namun, anak panah keduanya sang naga telah mengeluarkan serangan tangkisan kearah anak panah tersebut yang membuat Sara kaget dan berkata,"sial, naga itu tidak mempan melawanku juga",ujarnya
"biar yang aku melakukannya",ucap Kirara yang sedang maju kedepan untuk membunuh naga putih yang mengeluarkan semburan api, namun baginya mampu bertahan dari serangan tersebut dengan mengubah dirinya menjadi kardus kucing hingga normal lagi. Lalu, Kirara melompat ke arah naga putih yang berhenti menyerang semprotan api hitam, dirinya berada di atas kepala sang naga membuatnya marah dan menggoyangkan kepalanya maupun tubuhnya ke sana kemari. Kirara tidak mampu untuk membunuhnya dan terjatuh hingga berhasil diselamatkan oleh Jiro, membuat Kirara terkejut melihatnya,"terimakasih Jiro",ujarnya sambil melihat Jiro bersama Yae Miko untuk melakukan serangan petir ke arah naga putih yang siap menyemburkan api ke arahnya namun, Jiro mampu menahan serangan tersebut sambil melihat Yae Miko yang akan menyerangnya sambil mengeluarkan bayangan ruba di sekeliling musuh, lalu Jiro siap melepaskan elemen electronya sebagai serangan terakhirnya ke arah sang naga putih di hadapannya namun, naga tersebut marah dan menggerakkan ekornya untuk menyerang Yae Miko di sampingnya, Jiro melihatnya namun fokus untuk mengeluarkan serangan petir ke arah naga putih hingga mengenainya di bagian tubuh tengah. Naga putih mulai terjatuh kebawah, hingga Jiro melihatnya dan berlari ke arah Yae Miko yang terluka parah membuatnya khawatir,"kau tidak apa-apa kan Kakak?",ujar Jiro dengan sedih melihatnya
"Kakak tidak apa-apa Jiro",jawab Yae Miko sambil berdiri dan melihat sang naga putih berteriak histeris namun, Sara terkejut melihat naga Yuda menghilang dan berkata,"dia menghilang",ujarnya
"iya, entah kemana.... dia pergi",ujar Jiro yang telah melihat naga Yuda menghilang
"ini bisa gawat Jiro",ujar Sara yang melihat naga tersebut menghilang
"kenapa Kakak?",Jiro bingung dengan ucapan Sara
"jika dia menghilang, dia akan muncul kembali karena, dia berasal dari dunia lain bahkan, dari enkanomiya",jawab Sara kepada Jiro
"ngomong-ngomong, dia muncul disana Sara?",ucap Risa yang telah melihat sang naga tersebut
"iya, aku tau banyak hal tentang naga itu dari Heizou, Risa",jawab Sara kepada Risa
"ini bahaya sekali Kakak",ucap Jiro dengan serius,"bahkan, jika muncul kembali, dia akan menyerang kota lagi di daerahku",tambahnya sambil melihat Kirara yang terluka akibat serangan sang naga
"pantas, Kirara tidak bisa menyerang sang naga itu, Jiro dan Risa. Oh iya, kita harus menyelamatkan Lumine",ucap Sara yang hampir lupa untuk menyelamatkan Lumine dari Yuda yang sedang bertarung dengan Aether
Aether tidak bisa melawannya, bahkan dirinya mencoba untuk bangkit dari serangan Yuda yang begitu besar dibandingkan dengan dirinya,"Ha ha ha ha, hanya segitu saja kemampuanmu Aether",ujarnya,"kau memang lemah dan kau tidak berdaya termasuk kau klan Kamisato",ujar Yuda sambil melihat Ayaka terkena pukulan Yuda dengan pedang api hitamnya hingga Aether bangkit lagi dan mencoba untuk membalas ke arah Yuda namun, serangan tersebut dapat dipatahkan olehnya dengan pedang api hitamnya hingga menyambitnya beberapa kali membuat Aether tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa menyelamatkan Ayaka dan mencoba untuk menyelamatkan diri dari serangan Yuda yang begitu besar elemen api hitamnya hingga melihat kebelakang, Yuda yang sedang mengejar dirinya yang membawa Ayaka ketempat yang aman.
"Hah, kau tidak bisa kabur dari tempatku, Traveller",ujar Yuda dengan senyumannya sebagai serangan terakhir serta mampu mengalahkan Aether
"sebaiknya kita harus kabur dari tempat ini",ujar Aether sambil membawa Ayaka ketempat yang aman walaupun Yuda berusaha untuk mengejarnya hingga mendekatinya dengan lincah namun, muncul serangan petir dan Dendro setelah menyelamatkan Lumine dari kurung penjara membuat Yuda marah melihatnya,"apa?! Kalian telah menyelamatkan Lumine?",ujarnya dengan wajah marah kearahnya sambil bergeak dan menghantam Jiro yang berada dihadapannya namun, Jiro berusaha menahan serangan pedang api hitam hingga dirinya mendorong serangan tersebut kedepan membuat Yae Miko khawatir bersama Sara.
"Risa! Kirara! Semuanya! cepat keluar dari sini",ujar Jiro yang sedang bertarung melawan Yuda dengan mengeluarkan api hitamnya hingga Risa berusaha untuk keluar dari tempat persembunyiannya Yuda.
"Tapi, bagaimana dengan mereka?",ujar Paimon yang melihat Jiro, Yae Miko, dan Sara sedang bertarung dengan Yuda,"mereka juga teman kita",tambahnya
"tidak ada waktu lagi Paimon, yuk ikutlah dengan kami",ujar Lumine sambil membawa Paimon ketempat yang aman dari reruntuhan tempat persembunyian Yuda
Jiro bersama Yae Miko dan Sara bersiap untuk melepaskan serangan terakhirnya secara bersama-sama membuat Yuda terkejut melihat mereka bertiga dan berkata,"sial, mereka akan menyerangku rupanya!!!!",ujar Yuda sambil mengeluarkan api hitam di sekujur tubuhnya dan bersiap untuk menyerang dengan api hitam di pedangnya. Jiro pun telah bersiap maju kedepan dengan pedang electronya hingga serangan tersebut seri namun, muncul anak panah ke arah Yuda hingga muncul ledakkan electro ketika anak panah Sara telah menembus kedalam tubuh Yuda membuat ledakkan tersebut terdengar oleh Lumine dan lainnya.
"ledakkan apa itu?",ujar Risa
"itu ledakkan dari Sara, Risa",jawab Aether kepada Risa
"sebaiknya kita harus keluar dari tempat ini",ujar Paimon melihat Aether dan lainnya untuk segera keluar dari gua tempat persembunyian Yuda namun, reruntuhan bangunan tidak pernah hancur dan keadaan masih utuh ketika mereka berhasil sampai di luar gua persembunyian Yuda
Jiro melihat Yuda yang tertusuk oleh anak panah Sara, Sara melihat wajah Yuda yang begitu lemas akibat serangan tersebut namun, Yuda berkata kepada Sara dan lainnya sambil berdiri,"dengar Inazuma, kalian tidak akan kalah denganku suatu hari nanti, kau tidak akan mengetahui sekuat kekuatanku yang dimiliki, kalian tidak akan mebunuhnya",ujar Yuda sambil menatap Sara dan lainnya dengan serius,"Hah, walaupun aku kalah dari kalian, kekalahanku sebagai pelajaran berharga agar tidak terulang kembali",ujar Yuda kepada Jiro yang menatap serius
"kau hanya bisa mengucap saja, Yuda. Karena kau lemah dalam bertarung denganku dan elemenku",ujar Jiro keaah Yuda
"haaaah!!! Kalau begitu, aku akan bertarung denganmu bocah nakal! Kau kita aku kalah darimu! Tapi, aku tidak akan melupakanmu dan kalian berdua juga",ujar Yuda sambil menatap Sara dengan tajam,"termasuk kau yang telah mengetahui pergerakkanku, maka aku akan bersembunyi lagi dihadapan kalian bertiga dan kawan-kawan kalian, suatu hari nanti hari pembalasanku akan tiba, ingat itu!!!!",ujar Yuda sambil menghilang beserta peralatan untuk pencarian Sumber Daya Alam dan mencurinya.
"Hah, dia mengucap itu beberapa kali rupanya",ujar Yae Miko sambil berpaling dan mengajak Jiro dan Sara untuk keluar dari gua tersembunyi milik Yuda
"namanya juga musuh yang lemah Kakak, dia hanya bisa bicara tapi tidak bisa berbuat apa-apa namun, pedang itu bisa menyerap kekuatannya kedalam tubuh Yuda, Kakak",ujar Jiro kepada Yae Miko
"iya, kau benar Jiro, pedang itu bukan milik dia tetapi, milik seseorang yang berelemen api Jiro",jawab Sara sambil jalan dan keluar dari gua hingga bertemu dengan Lumine, Aether, dan lainnya
Akhirnya mereka bisa bersatu kembali, Kirara yang merasa senang melihatnya sambil pergi sendirian karena bersalah mulai menghantuinya namun, Lumine melihat Kirara pergi dan mencoba untuk mendekatinya dari belakang hingga meminta maaf kepadanya. Jiro pun melihat Lumine dan Kirara mulai membaik bahkan, dia melihat Risa dan Paimon untuk mendekatinya kaena, kecerobohannya membuat Jiro merasa senang melihat mereka saling bersenang-senang lalu, Yae Miko melihatnya dan berkata,"bagaimana Jiro, apakah mereka sudah membaik?",ujarnya
"iya, mereka mulai membaik dan berteman",jawab Jiro
"bagaimana caranya Jiro? mereka selalu berbuat baik kepada Kirara",ujar Yae Miko kepada Jiro
"mereka tau setiap elemen mempunyai kelemahan masing-masing, Dendro itu elemen tanaman yang sangat tidak suka api sama seperti api hitam, dimana Kirara sangat takut akan panasnya tubuh. Lalu, Lumine mulai merasakkan betapa sendirinya didalam kurung penjara tanpa dia, dia tau kalau Kirara tidak berani menyentuh api yang sangat panas maka dari itu, Lumine mulai merasakkannya kepada Kirara, Kakak",jawab Jiro kepada Yae Miko
"iya Jiro, setiap elemen sampai setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, iya kan?",ujar Yae Miko
"iya Kak, karena di dunia ini dan dunia Kakak, tidak ada yang sempurna karena, mereka beda akhlak dan mulianya Kakak",jawab Jiro
"sekarang, kita kemana Jiro? Semuanya sudah ada di gunung Sumedang",ujar Sara yang melihat Jiro dan Yae Miko sedang memandang Lumine dan lainnya sedang bermain di gunung Sumedang
"sekarang... kita pulang kakak, tugas kita sudah selesai walaupun Yuda berhasil melarikan diri",ujar Jiro sambil jalan untuk kembali pulang
Setelah mereka bertarung melawan Yuda dan para koloninya, mereka pulang bersama-sama setelah menyelamatkan Lumine ditangan Yuda hingga Jiro merasa senang melihat mereka bisa berteman lagi bahkan, Risa sebagai teman baru Kirara selain Lumine dan lainnya.
"Jiro, bolehkah aku makan di rumahmu?",ujar Sara karena dirinya mulai terasa lapar
"Boleh Kakak, mungkin kak Yoimiya dan Risa akan memasak hari ini",jawab Jiro kepada Sara yang melihat dia lemas setelah bertarung melawan Yuda yang berhasil melarikan diri dengan membawa perlatan lainnya dalam pencarian dan mengambil sumber daya alam dan membawa sampel dalam pembuatan koloni baru.
***