webnovel

Gelora Gairah [R18+!]

Vivadhi Ranata (Umur 69 Tahun) adalah seorang Pemilik Perusahaan Game yg gila kerja. Sampai - sampai saking asyik dan sibuknya dia bekerja hingga dia pun akhirnya kurang memberikan perhatian kepada keluarganya sendiri. Hingga pada suatu hari saat dia pulang kerja lebih awal, dia mendapati istrinya yang lebih muda 10 tahun dari umurnya dan telah dinikahinya selama 39 tahun sedang berselingkuh dengan pria lain. Lalu karena kalap dan gelap mata, dia pun langsung mengamuk tanpa ampun, menghajar istri & selingkuhannya tersebut secara brutal. Hal ini pun kemudian berujung pada gugatan cerai dan kekerasan dalam rumah tangga yg diajukan oleh istri dan anak - anaknya. Akhirnya karena depresi, dia pun kemudian mengambil pensiun dari tempat kerjanya dan pergi menyepi sendirian ke sebuah desa terpencil. Di suatu malam saat dia sedang merenungi nasibnya dan membulatkan tekad untuk membuka lembaran hidup baru yg lebih baik, Vivadhi Ranata melihat sebuah "bintang jatuh" yg jatuh di sebuah Gunung di belakang rumahnya. Dia pun langsung bergegas pergi kesana dan menemukan sebuah Dadu Dewa yg dijatuhkan oleh Tiga Orang Ranah Beyond True GOD saat sedang asyik bermain game.... Mulai dari saat itu lah, hidupnya pun mulai berubah ke arah yang tak pernah dia impikan sebelumnya. . . . . Tak hanya mengumpulkan kekuatan yang sangat besar hingga mampu menandingi para Dewa dan Makhluk Abadi, namun dia juga mengumpulkan Gadis - Gadis cantik muda belia sebagai selir - selir yang selalu dihujaninya dengan limpahan kasih sayang tiada batas dari Sang Lelaki! . . . [Spoiler] Penjelasan Cover Novel: Dari Bagian Tengah, Geser ke Atas, lalu Memutar Searah Jarum Jam adalah Para Wanita Kekasih Hati Vivadhi Ranata: 1. Faladhina Kiseki 2. Myradhia Chikane 3. Saladhina Olivia 4. Nadhine Aisyah 5. Nadhine Alisya 6. Renadhi Flavina 7. Anadhita Revati 8. Belladhina Sophia 9. Angelina Gladhis 10. Varissa Nadhilla 11. Melani Amadhius 12. Lynadhi Vindatri 13. Reysha Marradhi 14. Eleanord Bradhius 15. Sagradhi Emilia

Vanadhi_Lucia · Fantasy
Not enough ratings
126 Chs

Kuil Kuno di Padang Harta I

Bangunan tugu yang berdiri seperti gedung pencakar langit di atas kolam di tengah - tengah lembah tersembunyi tersebut memiliki ukiran relief yang berbeda - beda di keempat sisinya.

Vivadhi Ranata dan para kekasihnya berjalan mengelilingi kuil tersebut seperti rombongan turis yang sedang berwisata melihat - lihat pemandangan.

Di sisi kuil yang menghadap ke timur, selatan dan barat terdapat sebuah celah untuk masuk ke dalam kuil tersebut.

Namun celah tersebut sangat lah gelap sehingga baik Vivadhi Ranata mau pun para kekasihnya tidak ada seorang pun yang mampu melihat apa yang ada di dalam kuil di balik celah gelap tersebut.

Pada tembok yang terdapat sisi sebelah selatan tugu kuil tersebut terdapat ukiran sebuah relief yang menggambarkan seekor Dinosaurus berleher panjang seperti seekor Brontosaurus dengan lingkaran matahari yang bagaikan sebuah mahkota menghiasi kepalanya di sisi kanan dan ukiran sekumpulan manusia di sisi kirinya.

Kumpulan manusia dalam ukiran tersebut nampak seperti sedang bersujud menyembah sang Brontosaurus Bermahkota Mentari, dengan satu orang yang berdiri paling depan seperti seorang pemimpin yang memegang sebatang tombak tampak turut memberi penghormatan pada Dinosaurus Agung yang bermahkotakan Sang Surya tersebut.

Lanjut berjalan ke sisi sebelah timur, Vivadhi Ranata bersama dengan para kekasihnya pun mendapati ukiran relief dengan tema yang sama seperti di sebelah selatan.

Hanya saja bedanya, Dinosaurus yang ada di sisi kanan dinding relief tersebut adalah seekor reptil terbang seperti Pteranodon.

Sebuah lingkaran bersinar seperti matahari juga turut menghiasi kepala Dinosaurus terbang yang sedang melebarkan sayapnya di atas langit tersebut.

Ukiran garis - garis cahaya pada relief langit tersebut menyiratkan kalau sang surya baru saja terbit dan merangkak dari peraduannya, berbeda dengan relief di sebelah selatan dimana ukiran - ukiran garis yang menggambarkan cahaya di langit menunjukkan kalau matahari sudah berada di tengah langit.

Ukiran manusia yang sedang bersujud menyembah sang Pteranodon yang bermahkotakan Matahari di sisi kiri dinding menampakkan sosok pemimpin yang sedang memegang sebuah tongkat secara horisontal dan mengacungkannya kepada sang dinosaurus bagaikan seorang pendeta yang sedang memohon berkah pada Sang Dewa Langit.

Melanjutkan berjalan ke sisi sebelah utara, bagian celah di tengah yang merupakan satu - satunya jalan masuk ke dalam kuil dari sisi sebelah utara tampak sedang tertutup oleh sebuah dinding batu.

Ukiran relief di dinding bagian utara tidak terpisah menjadi dua di bagian di kiri dan kanan seperti pada kedua dinding sebelumnya, melainkan bergabung menjadi satu, dihubungkan oleh pelat batu yang menutupi bagian tengah yang merupakan celah untuk masuk ke dalam tugu kuil tersebut di pada dinding - dinding yang lainnya.

Ukiran relief emas di dinding bagian utara tersebut menggambarkan seekor Dinosaurus karnivora seperti Tyrannosaurus yang memiliki tiga buah kepala, dengan tiga buah matahari bersinar bagaikan mahkota di atas masing - masing kepala hewan purba tersebut.

"Hm? Tiga buah matahari????"

Melihat ukiran pada dinding tersebut, Vivadhi Ranata bersama dengan para wanita kekasih hatinya pun sontak langsung melihat ke atas kepala mereka dan memperhatikan tiga buah bola cahaya seperti matahari yang menghiasi langit temaram di Padang Harta tersebut.

Sejenak Vivadhi Ranata bersama dengan para kekasihnya pun terlibat dalam spekulasi - spekulasi terkait hubungan antara ukiran - ukiran relief yang tergambar pada dinding - dinding tugu kuil tersebut dengan adanya tiga buah matahari di atas langit di Padang Harta tersebut.

Namun karena mereka tidak menemukan kesimpulan yang berarti, akhirnya Vivadhi Ranata beserta para kekasihnya pun melanjutkan berjalan ke sisi bagian barat bangunan tersebut.

Pada bagian barat tugu kuil, terdapat relief dengan gaya yang sama pada sisi bagian timur dan selatan, terbagi dua di bagian tengah, terpisahkan oleh sebuah celah yang yang gelap tanpa tertembus seberkas cahaya sedikit pun untuk masuk ke dalam kuil kuno tersebut.

Di sisi kanan terdapat ukiran emas seekor dinosaurus besar seperti seekor Plesioraurus dengan barisan duri - duri di punggungnya.

Hewan purba tersebut tampak sedang menyelam ke dalam air, membawa mahkota matahari yang bersinar terang di atas kepalanya untuk ikut tenggelam bersama dengan sang raksasa purba ke dalam gelapnya air yang dalam.

Garis - garis cahaya pada ukiran langit menyiratkan matahari yang sedang tenggelam di ufuk barat.

Sementara pada sisi kiri dinding tersebut terdapat ukiran sekumpulan manusia yang sedang bersujud, dengan dipimpin oleh sesosok manusia yang tampak sedang berdiri dengan kepala menunduk seolah sedang berkabung.

Akhirnya setelah melihat ukiran - ukiran relief emas yang terpahat pada dinding putih marmer tugu kuil kuno tersebut, Vivadhi Ranata beserta para kekasihnya pun berbincang - bincang sejenak membicarakan tentang maksud dari ukiran - ukiran pada kuil tersebut.

Tidak perlu sebuah pemikiran yang cemerlang untuk dapat menerka maksud dari ukiran - ukiran pada dinding sebelah timur, selatan, dan barat.

Dapat dengan mudah disimpulkan bahwa dinding sebelah timur yang menggambarkan seekor Pteranodon yang terbang di langit dengan bermahkotakan matahari melambangkan matahari yang terbit dari sisi timur dan beranjak terbang ke langit seperti sang Pteranodon.

Lalu ukiran pada dinding sebelah selatan yang melambangkan seekor dinosaurus seperti Brontosaurus yang memiliki leher panjang yang menjulang tinggi dengan sebuah matahari sebagai mahkota di kepalanya adalah penggambaran dari matahari yang sudah berada di puncak paling tinggi di atas langit pada tengah hari.

Dan ukiran dari seekor Plesiosaurus yang sedang menyelam ke dalam air sambil membawa matahari yang merupakan mahkota di atas kepalanya di dinding bagian barat tentulah melambangkan matahari yang terbenam di langit bagian barat.

Tiga Relief tentang Tiga Aspek Matahari dan Tiga Wilayah Dunia.

Matahari Terbit, Puncak dan Tenggelam.

Wilayah Langit, Bumi dan Air.

Lalu setelah membandingkan relief pada dinding di sebelah timur, selatan dan barat yang melambangkan tiga aspek bumi dan matahari, bagaimana dengan dinding bagian utara yang menggambarkan tiga buah matahari seperti yang sekarang sedang bersinar si atas kepala mereka semua?

Tunggu jawabannya di chapter chapter selanjutnya ;)

.

.

.

.

[Catatan Penulis]

Selamat merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943

B-)