webnovel

Gelora Gairah [R18+!]

Vivadhi Ranata (Umur 69 Tahun) adalah seorang Pemilik Perusahaan Game yg gila kerja. Sampai - sampai saking asyik dan sibuknya dia bekerja hingga dia pun akhirnya kurang memberikan perhatian kepada keluarganya sendiri. Hingga pada suatu hari saat dia pulang kerja lebih awal, dia mendapati istrinya yang lebih muda 10 tahun dari umurnya dan telah dinikahinya selama 39 tahun sedang berselingkuh dengan pria lain. Lalu karena kalap dan gelap mata, dia pun langsung mengamuk tanpa ampun, menghajar istri & selingkuhannya tersebut secara brutal. Hal ini pun kemudian berujung pada gugatan cerai dan kekerasan dalam rumah tangga yg diajukan oleh istri dan anak - anaknya. Akhirnya karena depresi, dia pun kemudian mengambil pensiun dari tempat kerjanya dan pergi menyepi sendirian ke sebuah desa terpencil. Di suatu malam saat dia sedang merenungi nasibnya dan membulatkan tekad untuk membuka lembaran hidup baru yg lebih baik, Vivadhi Ranata melihat sebuah "bintang jatuh" yg jatuh di sebuah Gunung di belakang rumahnya. Dia pun langsung bergegas pergi kesana dan menemukan sebuah Dadu Dewa yg dijatuhkan oleh Tiga Orang Ranah Beyond True GOD saat sedang asyik bermain game.... Mulai dari saat itu lah, hidupnya pun mulai berubah ke arah yang tak pernah dia impikan sebelumnya. . . . . Tak hanya mengumpulkan kekuatan yang sangat besar hingga mampu menandingi para Dewa dan Makhluk Abadi, namun dia juga mengumpulkan Gadis - Gadis cantik muda belia sebagai selir - selir yang selalu dihujaninya dengan limpahan kasih sayang tiada batas dari Sang Lelaki! . . . [Spoiler] Penjelasan Cover Novel: Dari Bagian Tengah, Geser ke Atas, lalu Memutar Searah Jarum Jam adalah Para Wanita Kekasih Hati Vivadhi Ranata: 1. Faladhina Kiseki 2. Myradhia Chikane 3. Saladhina Olivia 4. Nadhine Aisyah 5. Nadhine Alisya 6. Renadhi Flavina 7. Anadhita Revati 8. Belladhina Sophia 9. Angelina Gladhis 10. Varissa Nadhilla 11. Melani Amadhius 12. Lynadhi Vindatri 13. Reysha Marradhi 14. Eleanord Bradhius 15. Sagradhi Emilia

Vanadhi_Lucia · Fantasy
Not enough ratings
126 Chs

Indahnya Pagi di Padang Harta II

Membayangkannya saja sudah membuat keempat orang gadis cantik tersebut langsung mengalami orgasme ringan!

Apalagi kalau misil iskandar tersebut sampai ditusukkan menembus gerbang suci mereka hingga menggempur ke bagian terdalam dari area paling pribadi di lembah cinta mereka!?

Lalu setelah itu diledakkan hingga muatan panasnya membanjiri seisi bagian dalam tubuh mereka!?

Bisa - bisa segenap jiwa dan raga mereka semua benar - benar hancur dalam gempuran ganasnya hawa nafsu birahi yang begitu luar biasa!!!!

Gulp.....

Serrrr.....

Currrr....

Sembari menahan ludah mereka di tenggorokan masing - masing, sementara lembah kenikmatan mereka terus mengucurkan nektar cinta penuh nikmat, keempat orang gadis tersebut pun dengan perlahan - lahan dan penuh antisipasi mulai bergerak mendekati Vivadhi Ranata.

"O ho ho ho, sabar, sabar, semua pasti dapat bagian." Kata Vivadhi Ranata sambil tersenyum.

Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya yang sudah mengapit sebelah kiri dan kanan Vivadhi Ranata dengan serta merta membawa tangan sang lelaki di tengah jepitan buah dada mereka yang ranum sembari membimbing tangan nakal kekasih mereka tersebut menggerayangi dada mereka.

Tangan Vivadhi Ranata yang dijepit di tengah - tengah gunung kembar pasangan kembar tersebut dengan mulus menjelajah turun ke bawah, mengeksplorasi perut putih mulus Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya sebelum akhirnya telapak tangan sang lelaki bercokol di lembah kenikmatan yang berada tengah - tengah selangkangan kedua gadis cantik tersebut.

Apalagi yang dilakukannya selain mengacak - acak kolam pribadi milik Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya yang sudah begitu becek basah membanjir dengan kedua tangannya?

Sementara Vivadhi Ranata asyik mempermainkan selangkangan si kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya dengan jari jemarinya yang begitu nakal, Faladhina Kiseki yang cantik jelita duduk bersimpuh di hadapan sang lelaki.

Faladhina Kiseki memberikan kecupan manis di ujung misil iskandar sang lelaki yang gagah perkasa sebelum mulai memasukkan rudal balistik tersebut ke dalam rongga mulut nya yang hangat dan basah.

Dengan kecupan bibir, jilatan lidah dan hisapan mulut yang begitu aduhai alamak sungguh luar biasa nikmatnya, Faladhina Kiseki memberikan servis oral kualitas ultimate premium kepada sang lelaki yang begitu dicintai oleh dirinya tersebut.

Vivadhi Ranata mendesah penuh kenikmatan bersama - sama dengan pasangan kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya yang juga silih berganti mengeluarkan erangan - erangan nakal akibat nikmatnya permainan jari jemari sang lelaki di selangkangan mereka yang semakin basah memuncratkan nektar cinta kedua gadis kembar tersebut kemana - mana.

Myradhia Chikane yang telah memeluk sang lelaki dari belakang tak melewatkan kesempatan ini dan dengan secepat kilat menyambar bibir Vivadhi Ranata yang sedang terbuka mengeluarkan desahan nikmat luar biasa yang dirasakan oleh alat vitalnya yang sedang diservis oleh Faladhina Kiseki.

Myradhia Chikane menciumi bibir sang lelaki sambil memasukkan lidahnya yang panas penuh gairah untuk melilit, mengundang dan mengajak lidah Vivadhi Ranata untuk menari - nari bersama dengan lidah sang gadis di dalam panggung mulut mereka berdua yang sudah saling bertemu dengan bibir yang menempel satu sama lain.

Dan begitu lah, selagi mentari baru saja terbit di ufuk timur dengan sinar kuning kehijauannya yang menembus daun - daun pepohonan yang rimbun menutupi kanopi hutan.....

Suara erangan - erangan nakal dan desahan - desahan basah penuh nafsu gelora gairah dari kelima insan yang sedang dimabuk hasrat birahi tersebut bersaing dengan kicauan burung - burung yang bersenandung di pagi hari di Padang Harta.

Hingga akhirnya sang lelaki memutuskan untuk melanjutkan permainan cinta mereka melewati tahap pemanasan.

Dengan satu sentakan yang serentak, Vivadhi Ranata memberikan gelombang kejut yang begitu luar biasa melalui tangan - tangannya yang bercokol di selangkangan Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya.

Kedua gadis kembar tersebut pun langsung dihantam oleh gelombang kenikmatan gelora gairah yang begitu luar biasa.

Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya langsung mengalami orgasme dahsyat hingga selangkangan mereka berdua memuncrat keras bagaikan air pancuran yang langsung mengguyur sekujur tubuh sang lelaki yang berada di tengah - tengah jepitan tubuh kedua orang gadis kembar tersebut dengan nektar cinta mereka yang menyembur dengan begitu derasnya.

Tak menghiraukan tubuhnya yang sudah terguyur cairan manis beraroma memabukkan yang kaya akan kandungan Energi Yin, Vivadhi Ranata yang tangan nya sudah terlepas dari selangkangan Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya kini langsung memegang kepala Faladhina Kiseki dengan kedua tangannya.

Sementara itu, Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya yang sedang digempur oleh gelombang klimaks kenikmatan yang begitu luar biasa sudah jatuh lemas di samping kiri dan kanan sang lelaki dengan selangkangan yang masih muncrat mengucurkan nektar cinta mereka membanjiri tanah.

Vivadhi Ranata mengelus lembut rambut mulus Faladhina Kiseki hingga kedua tangan sang lelaki berada di belakang kepala sang wanita pujaan hatinya tersebut.

Lalu dengan perlahan - lahan tapi pasti, Vivadhi Ranata dengan mantap menyodok - nyodokkan misil iskandarnya keluar masuk kerongkongan Faladhina Kiseki.

Faladhina Kiseki dengan sigap memberikan hisapan luar biasa bagaikan mesin vakum otomatis yang secara refleks seolah ingin melahap dan menelan misil iskandar sang lelaki yang telah memenuhi mulutnya tersebut.

Gulp....

Myradhia Chikane yang melihat pemandangan panas penuh gairah tersebut pun melepaskan tarian binal lidahnya dengan lidah sang lelaki.

Dengan sebuah kecupan penuh nafsu, Myradhia Chikane mengakhiri ciuman prancisnya dengan sang lelaki dan dengan secepat kilat berpindah posisi ke kaki sang lelaki.

Myradhia Chikane mengambil posisi di sebelah Faladhina Kiseki.

Sang gadis ikut bersimpuh dan membantu seniornya tersebut untuk memuaskan lelaki pujaan hati mereka dengan menjilati dan menghisapi kantung harta karun berisi dua butir bola emas tempat penyimpanan benih suci sang lelaki.

"Uuuuhhhhh...." Vivadhi Ranata tak pelak merasakan nikmat yang begitu luar biasa dari servis oral yang diberikan oleh Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane pada senjata pusakanya tersebut.

Sang lelaki pun memindahkan tangan kirinya yang mencengkeram bagian belakang kepala Faladhina Kiseki untuk mengelus - elus rambut Myradhia Chikane.

Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane yang kini menerima elusan rambut penuh kasih sayang dari Vivadhi Ranata kini menjadi semakin bersemangat untuk melayani sang lelaki pujaan hati mereka tersebut.

Vivadhi Ranata pun mengeluarkan misil iskandar yang sedang dihisapi dengan penuh semangat perjuangan oleh Faladhina Kiseki dari mulut sang gadis.

Lalu dengan membimbing wajah cantik Myradhia Chikane untuk menghadap ke ujung misil iskandarnya, sang lelaki kini berganti menghujamkan rudal balistiknya tersebut ke dalam mulut Myradhia Chikane.