webnovel

Sudah Berbeda

"Pa, beliin aku tas dong! Pinta Yurika dengan gaya bicaranya yang sedikit manja.

"Belum lama ini bukannya kamu habis beli tas, online?"

"Iya, tapi kan di store sana banyak tas yang bagus-bagus!" Jawab Yurika sambil menunjuk ke store tas di dekat mereka berdiri.

Tristan paling malas jika ke Mall, pasti istrinya selalu minta dibelikan benda yang hanya ia inginkan bukan benda yang ia butuhkan. Koleksi tas Yurika sudah banyak, tapi hanya sedikit yang sering ia pakai, begitupun sepatu, ia mempunyai banyak sepatu dan sendal, namun hanya dua sepatu yang sering ia pakai.

"Ma, beli sesuai kebutuhan aja, jangan beli sesuai kemauan, karena kalau beli sesuai kemauan takkan ada habisnya!" Ujar Tristan. Yurika pun kesal, ia melipat wajahnya, lalu ia melangkahkan kaki menuju lift, Tristan mengekornya dari belakang, lalu Yurika berjalan menuju taman yang berada di lantai dasar.

Setelah sampai di taman, Yurika duduk di sebuah kursi, lalu ia menebalkan bedak dan juga lipstik sambil mengaca, orang-orang yang berlalu-lalang melihatnya sambil menyembunyikan tawanya.

"Kamu ngapain sih pakai dandan segala?" Tanya Tristan.

"Aku mau foto-foto, kan biar kelihatan cantik!" Jawab Yurika. Ia tak mau kalah dengan anak-anak gadis yang ramai sedang berfoto di tempat ini.

"Gimana, Mas. Aku sudah cantik belum?" Tanya Yurika sambil bercermin.

"Sudah, sudah cantik."

"Yaudah, sekarang tolong fotoin aku dong!" Titah Yurika seraya memberikan ponselnya pada Tristan. Yurika pun langsung berpose ala-ala selebgram namun tubuhnya yang berisi jadi membuat Tristan ingin tertawa melihatnya.

"Mas, kamu kenapa sih?" Tanya Yurika yang melihat sang suami seperti menahan tawa.

"Nggak apa-apa!"

Tristan pun memotret Yurika yang sangat percaya diri dengan berbagai posenya itu.

Cekrekk ... Cekrekk ... Cekrekk ...

"Gimana, bagus nggak hasilnya? Coba aku lihat!" Pinta Yurika, lalu Tristan memperlihatkan hasil jepretannya pada sang istri.

"Waahh bangus banget, Pa! Aku suka banget, aku kelihatan cantik dan langsing ya!"

"Iya." Tristan hanya meng-iyakan ucapan sang istri agar ia tidak kecewa.

Selanjutnya, Yurika meminta berselfie dengan sang suami, mereka foto bersama, dilihat dari foto mereka, wajah Tristan terlihat lebih muda dari sang istri.

"Kok, wajahku terlihat tua ya, Pa?" Ucap Yurika.

"Coba, aku lihat!" Tristan mengambil ponsel milik istrinya itu. Memang benar, wajah Yurika terlihat lebih boros dari wanita seusianya, mungkin hal itu disebabkan karena faktor genetik.

"Nggak ah, wajahmu sesuai usiamu kok!" Jawab Tristan yang lagi-lagi tak ingin mengecewakan sang istri.

Yurika tidak terlalu memikirkan tanggapan dirinya sendiri, yang terpenting sang suami tidak menjelek-jelekannya. Setelah berfoto-foto, Yurika dan Tristan kembali ke dalam Mall. Mereka melewati area bermain anak, Yurika jadi teringat akan kedua anaknya, Keanu dan Liora.

"Pa, biasanya kita kalau kesini ngajak Keanu dan Liora ya, mereka berdua pasti minta bermain ke tempat ini."

"Iya."

Tristan justru teringat Arzan, keponakannya itu. Sedang apa ia? Bagaimana keadaannya? Kapan-kapan Tristan ingin sekali mengajak Arzan untuk bermain di tempat ini, karena Tristan tahu, Arzan sudah lama tidak pernah jalan-jalan.

Tristan juga ingin mengajak Vania, ia membayangkan ke Mall bersama Vania, lalu berjalan seperti sepasang suami istri. Tristan akan membelikan apa yang Vania butuhkan, seperti pakaian, tas ataupun sepatu.

"Pa, kenapa sih senyum-senyum sendiri?" Tegur Yurika yang berdiri di sampingnya.

"Ng-nggak, nggak apa-apa kok, aku lagi teringat kelucuan Keanu dan Liora ketika main di tempat ini." Tristan kembali berbohong.

Setelah itu Tristan dan Yurika melangkahkan kaki menuju tempat parkiran mobil, lalu mereka berdua menaiki mobilnya. Mereka akan menuju ke rumah orang tua Yurika. Sedangkan Vania baru saja menyelesaikan pekerjaannya di rumah Yurika, ia kunci kembali rumah iparnya itu, lalu ia kembali ke rumahnya.

"Mama, udah selesai kerjanya?" Tanya Arzan.

"Sudah, kamu gimana keadaannya?" Tanya Vania seraya memegang kening sang anak yang panasnya sudah menurun.

"Udah mendingan, Ma!" Jawab Arzan.

"Alhamdulillah."

Vania bersyukur, Arzan beranjak sembuh dari sakitnya. Karena jika anak dalam keadaan sakit, ibupun sedih, jika anak sehat, ibupun bahagia. Arzan sudah ingin bermain dengan teman-temannya namun masih dilarang oleh sang mama, menunggu keadaannya benar-benar pulih, barulah ia diperbolehkan untuk bermain kembali.

Yurika sudah sampai di rumah orang tuanya.

"Assalamualaikum." Salam Yurika.

"Waalaikumsalam." Jawab Ibu Yeni, ibunda Yurika.

Yurika mencium tangan sang ibu, lalu ia masuk ke dalam menghampiri Keanu dan Liora yang sedang bermain.

"Hai anak-anak!" Panggil Yurika.

"Mama!" Liora langsung menghampiri sang mama, begitupun dengan Keanu yang juga senang Mama dan Papanya menjemputnya.

"Mama habis dari mana sih?" Tanya Keanu.

"Jalan-jalan dong!"

"Kok aku nggak diajak?" Ucap Keanu yang sedikit kecewa

"Nanti ya!"

"Memang, kamu habis dari mana sih?" Tanya Ibu Yeni.

"Habis ke Mall Bu, sekali-kali pergi berdua dengan Mas Tristan."

"Oh Mama habis ke Mall, aku kok nggak dibeliin apa-apa?" Ucap Keanu.

"Memangnya kamu mau dibeliin apa? Mainan kamu kan udah banyak!" Balas Yurika.

"Tapi masih mau beli lagi!"

"Nanti, pasti diajak sama Papa ke Mall."

"Nanti kita ke Mall sama Arzan ya!" Ucap Tristan.

Yurika melirik Tristan, ia tidak suka jika mendengar nama Arzan dan Vania. Ia benci pada ibu dan anak itu.

"Kenapa harus sama Arzan sih?" Ketus Yurika.

"Aku kan mau menyenangkan anak yatim."

"Iya, Yuri. Menyenangkan anak yatim kan berpalaha." Ujar Ibu Yeni, namun tetap saja Yurika tidak suka dengan mereka.

"Arzan dan Vania gimana kabarnya?" Tanya Ibu Yeni.

"Vania alhamdulillah sehat, Arzan sedang sakit, tadi pagi saya ajak ke dokter." Jelas Tristan.

"Masih tinggal di rumah Ibu Rani?" Tanya Ibu Yeni lagi.

"Masih, Bu. Karena kasihan mereka berdua, kalau tidak tinggal di rumah ibu saya, lalu mau tinggal dimana lagi?" Jawab Tristan, yang selalu semangat menjawab jika ada pertanyaan terkait Vania dan Arzan.

Yurika heran pada suaminya itu, karena suaminya itu yang justru dekat dengan Vania dan Arzan, bukan dirinya.

Yurika mengajak Keanu dan Liora pulang karena besok mereka akan masuk sekolah. Kedua anak Yurika itu berpamitan pada Nenek dan juga Kakeknya, lalu mencium punggung tangan mereka.

"Minggu depan main ke rumah Nenek lagi ya!" Ucap sang nenek.

"Oke deh, Nek!" Jawab Keanu. Jika di rumah sang nenek, Keanu dan Liora selalu dimanja, dibuatkan makanan, terkadang juga dibelikan mainan karena mereka adalah cucu termuda dari keluarga besar Yurika.

Yurika, Tristan dan kedua anak mereka masuk ke dalam mobil. Yurika membuka lagi baju yang baru saja dibelinya.

"Pa, baguskan bajunya?" Tanya Yurika sambil memegang baju yang baru dibelikan suaminya itu.

"Bagus dong, kan aku yang pilihkan."

"Sebenarnya, aku tuh mau beli tas dan sepatu lagi, Pa!" Ungkapnya sambil merengut.

"Kan sudah Papa bilang, Mama kalau kamu mau membeli sesuatu sesuai kebutuhan aja, jangan sesuai kemauan!"

Yurika terpaksa harus meredam keinginannya itu. Menurutnya, Tristan sudah berbeda dari ia yang dulu.