Garis Takdir / Line Destiny

“ pliss,, beri gue kesempatan. Gue janji bakalan lingdungin lo”. Netra niko berkaca-kaca, ia tak menyangka zahra akan bereaksi seperti ini, hatinya pedih. “ cintamu ke aku hanya sementara, seperti cintamu kepada reya dan lika”. Zahra meremas tangannya kemudian bergegas masuk ke ruang kerjanya meninggalkan niko yang masih berdiri mematung.   “ gue bakalan buktiin ke lo, kalo cinta gue ke lo itu beda. Gue tulus sama lo zahra. Gue cinta mati sama lo”. Teriak niko memandangi punggung zahra yang menjauh darinya kemudian menghilang di balik pintu. Zahra terisak di balik pintu ruang kerjanya, mendengar niko menyatakan perasaannya di waktu yang tidak tepat ini membuat hatinya berdesir tak menentu dan terasa pedih secara bersamaan. Kekacaun malam ini membuatnya dilema. Pedih mengetahui fakta bahwa dirinya penyebab niko mengakhiri hubungannya dengan reya, sedikit haru mendengar niko menyatakan hatinya di depan banyak orang. Namun ia tak dapat mentolerir perbuatan niko kepada reya, dirinya juga seorang wanita pasti sangat menyakitkan melihat orang yang kita sayang mengakhiri hubungan yang sudah terjalin demi orang  yang baru ia kenal.