Membuka pintu restoran dengan gerakan yang cepat, Reygan melangkah dengan lebar-lebar. Beruntung restoran sudah tutup, sehingga apa yang akan Reygan lakukan sebentar lagi tidak akan menjadi tontonan semua pelanggan.
"Kangen sama gue ya?" Kiki menyambut ketika melihat batang hidung sahabatnya. "Sampai buka pintu aja mesti berlebihan kayak gitu."
Kangen gundulmu. Kiki tidak bisa lihat apa kalau wajah Reygan kini menapakan kemarahan dan siap akan menghajarnya?
Reygan lantas menyeringai sebentar sebelum tangannya ikut terkepal. Dan ketika sudah tiba di bangku biasa dia duduk, Reygan mengayunkan tangan kanannya. Telak, tepat. Mengenai sudut bibir Kiki, membuat pria yang hendak menyambutnya itu terjungkal dari kursi.
Mendengar suara keributan, Adriana melongok dari pintu dapur. Begitu mengetahui apa yang telah terjadi di luar, dia menyerukan nama Reygan dengan keras.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com