webnovel

Game Aneh

Cover from : https://id.pinterest.com/pin/763430574316979996/ jika ada yang keberatan mohon diinformasikan. Dunia merupakan suatu tempat kita berada, namun kenyataannya dunia tidak seindah yang dibayangkan. Banyak konflik yang terjadi oleh berbagai negara demi kepentingan masing-masing Shin, lelaki berumur 15 tahun memiliki cara pandang berbeda tentang dunia. Shin tidak sengaja bertemu dengan dewa dan kemudian terjadi banyak hal.... Dan hidupnya menjadi sebuah game...

vaynetheofratus · Fantasy
Not enough ratings
43 Chs

Bab 16 Naga

Aura mengesankan keluar dari tubuh shin memancarkan keagungan. Mata shin berubah merah, tumbuh sisik disekujur tubuhnya berwarna hitam. Urat wajahnya terlihat menegang dan berangsur-angsur tumbuh dua tanduk tajam berwarna putih berkilau diatas kepalanya.

Shin terengah-engah dengan tatapan buas dan gigi yang tajam, dia melaju ke arah rora dengan cepat. Ditangan kanannya sudah tumbuh cakar tajam panjang bersiap untuk membelah tubuh rora menjadi dua.

Melihat shin bergegas ke arahnya, rora merasa takut bajunya sudah basah oleh keringat, akibat terlempar oleh ledakan dia merasa organ didalam tubuhnya terluka dan tidak bisa mengedarkan energinya. Dia hanya bisa menutup matanya menunggu kematiannya.

Namun pada saat cakar shin mencapai rora. Tangannya di hentikan dengan tinju kuat.

Akibat benturan tinju itu shin terdorong mundur.

Shin melihat seorang pria tua memiliki ekor dibelakangnya, berpakaian toxedo memegang sebuah pedang. Dia adalah sebas.

"Mundur nona, saya akan menghadapinya" kata sebas

Sebas melihat keadaan shin dan tidak bisa tidak menggelengkan kepalanya. Ras naga merupakan ras berada di puncak. Terkenal memiliki kekuatan luar biasa dan selama perang tidak terkalahkan. Namun ras naga diketahui sudah lama hilang termasuk keturunannya. Terakhir ras naga terlihat seribu tahun yang lalu. Namun kabar itu pun tidak bisa jelas kebenarannya.

Anak muda didepannya memiliki aura pertempuran dari ras naga. Penampilannya pun seperti ras naga yang terlihat dari sisik hitam dan tanduknya yang khas. Namun sebas mengetahui bahwa transformasi shin belum lengkap dan terlihat shin melum bisa mengendalikannya, tapi tetap saja Ada jejak ketakutan dalam diri sebas menghadapi aura naga ini.

Sebas memegang pedangnya dan mengedarkan energinya. Pedangnya terbungkus aura hitam pekat , kemudian dia melesat dan mengayunkan pedangnya ke arah shin.

Shin dengan tatapan marah melaju kearah sebas.

Dengan cakarnya yang tajam seperti pisau dia menghalangi serangan sebas.

Banyak pertukaran serangan terjadi, sebas dan shin melakukan serangan secara bergantian. Namun shin berada dipihak yang kurang menguntungkan dan terus bertahan pada akhirnya. Hal ini pengalaman sebas jauh melampui shin dalam pertempuran. Shin hanya mengandalkan naluri bertempur naganya.

Dengan tatapan galak dan pandangan yang tajam ke arah sebas. Shin tiba-tiba mundur dan mengeluarkan api dari mulutnya. Api berwarna hitam dan diarahkan ke arah sebas. Api hitam memiliki kekuatan destruktif yang mengerikan.

Benda-benda yang melewatinya tidak terbakar namun meleleh seperti terkena zat korosif.

Sebas melihat serangan itu memicingkan matanya dan menyarungkan pedangnya di gagangnya dan melangkah mundur dengan cepat. Dia mengatur jarak kemudian dengan meggumamkan matra "pisau kematian" dia mengayunkan pedangnya secara horizontal kearah serangan shin.

Duaaarrrrrrrr...

Tabrakan keras terjadi dan tembok hancur berkeping-keping. Prabotan rumah hancur.

Lili yang sudah menjauhi medan pertempuran entah bagaimana melihat dengan mengerutkan keningnya.

Banyak puing-puing bangunan dan masih terdapat asap mengepul akibat tabrakan serangan.

Tidak lama terlihat berdiri sebas dengan luka dilengan kanannya. Darah mengalir di dahinya. Pakaiannya yang compang camping dan robek di area atasnya dan rambut putihnya acak-acakan. Dia berdiri bertumpu dengan pedangnya dengan nafas terengah-engah. Penampilannya menyedihkan tidak terlihat elegen seperti sebelumnya.

Tidak jauh dari itu shin terlihat terbaring ditanah dengan tembok yang hancur dibelakangnya. Sisik naganya sudah hilang dan kembali menjadi kebentuk manusia normal. Shin terbaring tidak sadar dengan banyak luka disekujur tubuhnya.

"Aku tidak bisa membiarkannya terus hidup. Hal ini akan menjadi hal yang buruk bagi keluarga" pikir sebas

Sebas pun berjalan dengan terengah-engah menuju shin. Sesampainya dihadapan shin, sebas mengangkat pedangnya dan menghayunkannya ke leher shin. Tapi pedangnya dihentikan oleh dua jari mulus.

"Kakek sebas, mungkinkah kamu berani melakukan sesuatu pada TEMAN ku !?"

Suaranya lembut tapi mengandung jejak aura kematian dan aura membunuh.

Sebas berkeringat dingin dan tanpa sadar kakinya bergetar dan berlutut dihadapan orang tersebut.

"Maafkan hamba nona lili. Hampa tidak mungkin berani...tapi" kata sebas dengan menundukkan kepalanya. Sebas tidak berani mengarahkan pandanganya ke arah lili. Dia tahu ketika ia sedikit saja mengarahkan pandangannya, kepalanya akan terbang.

"Tidak ada kata tapi, dia adalah temanku. Dan dari awal kalianlah yang pertama kali mengganggunya, itu tidak bisa disalahkan"

"Pergilah, bawa bibi untuk pengobatannya" kata lili dengan ringan dan kemudian membelakangi sebas dan memandang di kearah shin.

(Note dari penulis)

Halo semua, mudah-mudahan kalian sehat ya.

Saya menerbitkan serial baru berjudul "Ragnarok". Saya berharap hal postif dari teman-teman. Dan terkasih tanggapannya selama ini. Dengan memberikan tanggapan secara postif saya lebih semangat untuk menulis.