webnovel

Bukan Qiao Jin Yang Dulu Lagi

Editor: Wave Literature

Qiao Jin tersenyum, ia berdiri di taman kecil di luar rumah sakit. Dengan posisinya yang ada di bawah sinar matahari, giginya pun tampak mengkilap ketika sedang tersenyum, "Aku tidak pernah berbohong."

Qiao Jin datang dan melihat bahwa aura dari tubuh pria ini tampak menghitam, seperti orang yang akan meninggal. Sangat jelas bahwa ini adalah pertanda nyawanya tidak akan lama lagi.

Kalau bukan karena baru bangun dari tidur, kondisinya yang belum sempurna mungkin masih bisa melihat lebih jelas. Lebih tepatnya, Qiao Jin dapat melihat kematian yang akan dialami Song Yanqing nanti.

Namun bentuk wajah Song Yanqing sangat tampan. Walaupun Qiao Jin juga orang yang sangat pemilih, namun dirinya juga tidak pernah melihat pria yang setampan ini.

Bentuk wajahnya yang sempurna ini membuat kesan pertama Qiao Jin tidak mampu mengucapkan perkataannya secara langsung. Ya, tidak ada satu kalimat pujian yang bisa mendeskripsikan keindahan ini.

Karisma Song Yanqing yang anggun dan lembut itu pun juga membuatnya terasa seperti batu giok paling berharga. Tidak, malah lebih tepatnya seperti batu giok sempurna yang mampu berjalan.

Lalu kulit yang seputih salju itu, membuat setiap orang yang pernah menatapnya tidak akan lagi berpaling darinya.

Dengan keindahan tersebut, seharusnya tidak ada yang tega berkata kasar kepadanya.

Ini adalah Song Yanqing, satu-satunya cucu utama dari keluarga Song sekarang.

"Beraninya kamu ini!" Pengawal yang tinggi dan besar di samping Song Yanqing juga tidak tidak tahan untuk memukul ke arah Qiao Jin. "Jangan mengira kami tidak memukul wanita ya!" tambahnya.

Perempuan ini memang tidak takut menghina tuannya, si pengawal pun cukup berani memukul perempuan seperti ini!

"Sudahlah." Song Yunqing berkata dengan nada bicara yang sangat tenang dan dingin. Ucapannya ini seakan menganggap bahwa mengurusi hal seperti ini hanya akan mengotori dan menghina diri sendiri.

Mereka pun kembali mengarah ke tempat tujuannya dan pergi begitu saja.

Walau demikian, seorang pengawal berbadan tinggi dan besar tadi masih mengawasi Qiao Jin. Dengan perasaan yang masih tidak terlalu senang, ia pun memperhatikan perempuan itu dari balik kaca mata hitamnya.

Dalam hati, pengawal ini sebenarnya agak keberatan dengan pilihan tuannya. Lagi pula, tidak seharusnya tuannya itu membiarkan perempuan tersebut dengan cara seperti ini. 

Mengenai perempuan itu, pengawal itu merasa bahwa perempuan tadi sungguh tidak takut mati.

Sebaliknya, Qiao Jin yang melihat mereka pergi juga tidak menghalangi mereka. Ia hanya menggelengkan kepala dan menghela napas, "Tidak mendengarkan nasihat orang lain, nanti pasti akan menerima akibatnya."

"Qiao Jin!" Tidak lama setelah itu terdengar seorang perawat yang berlari tergesa-gesa ke arahnya, "Apa yang kamu lakukan di sini? Nyonya Mu sedang mencarimu."

Qiao Jin merapikan bajunya dengan santai lalu mengikuti perawat itu pergi.

Rumah sakit ini tidak hanya rumah sakit yang sangat elit, namun rumah sakit ini dibangun oleh keluarga Song hanya untuk merawat penyakit yang diderita Song Yanqing.

Akan tetapi Song Yanqing juga tidak sering datang. Ia hanya akan datang ketika ada pemeriksaan saja.

Kalau bukan karena tubuh Qiao Jin yang memiliki kondisi unik, ia sama sekali tidak ada hak dan kesempatan untuk datang ke sini.

Ketika berjalan di depan kamar pasiennya sendiri, di dalam sudah ada seorang nyonya yang cantik dan mengenakan setelan rok tradisional sedang duduk di sana.

Setiap gerak-geriknya memiliki keanggunan tersendiri. Tidak hanya memiliki kecantikan yang memukau, tetapi juga memiliki postur badan yang sangat indah seakan membuat kecantikannya ini tidak akan habis oleh waktu.

"Qiao Jin, kamu kemana?"

Qiao Fei yang melihatnya kembali, langsung berdiri dengan tatapan yang penuh kekhawatiran. "Tubuhmu masih belum sembuh, kenapa berkeliaran?" Tanyanya dengan muram.

Ia pun mendekatinya dan menggenggam pergelangan tangan Qiao Jin sambil menatapnya.

Pergelangan tangan Qiao Jin dibalut dengan kain kasa. Hal ini disebabkan oleh percobaan bunuh diri Qiao Jin di kamar mandi kemarin malam. Saat itu, Qiao Fei sebenarnya mendapat pesan dari Qiao Jin. Namun, Qiao Fei merasa bahwa ada yang aneh dengan pesan tersebut.

Dengan perasaan khawatir, Qiao Fei langsung menghubungi pihak rumah sakit dan meminta salah seorang untuk mengecek kondisinya di kamar. Andai Qiao Fei tidak menyadarinya, bisa saja nyawa Qiao Jin sudah tidak bisa diselamatkan.

Qiao Fei sebenarnya sudah datang kemarin malam. Saat mendengar kabar bahwa Qiao Jin sudah bangun pagi ini, ia langsung kembali lagi ke rumah sakit karena mengira bahwa gadis ini akan berkeliaran lagi.

Qiao Fei memikirkan sesuatu sampai kelopak matanya tidak tahan untuk memerah, "Aku sama sekali tidak menyalahkanmu untuk masalah itu, namun kenapa kamu tidak bisa berpikir lebih jauh? Kalau ada masalah, kenapa tidak berbicara denganku? Kenapa harus bunuh diri?"

Qiao Jin hanya melihat Qiao Fei, lalu menjawab dengan serius, "Kalau begitu masalah apa yang membuatmu menyalahkanku? Apakah karena masalah orang yang menyuntikkan narkoba padaku? Kamu merasa itu adalah kesalahanku?" 

Wajah Qiao Fei langsung menjadi kaku.