Qiao Fei merasa tidak nyaman dengan situasi ini. Ia pun mencoba membujuk anak lelaki ketiganya tersebut. "Qilian, Adikmu baru kembali dari rumah sakit, tubuhnya masih agak tidak nyaman…." Jelas Qiao Fei.
Walaupun Qiao Fei merasa agak aneh, tetapi tidak mungkin mengatakan kepada orang lain bahwa otak Qiao Jin sedang tidak normal sekarang.
Mu Qilian pun tersenyum sinis, "Tubuhnya masih merasa tidak nyaman? Aku lihat otaknya yang tidak normal."
Qiao Fei seketika terdiam begitu mendengar ucapan anaknya yang terlalu terus terang ini. Dalam hati ia pun sampai kaget, 'Perkataanmu benar sekali!'
Akan tetapi, Qiao Jin sama sekali tidak mempedulikannya. Ia bahkan duduk dengan pelan dan anggun sambil mulai menyesapi bubur yang ada di depannya.
Mu Qilian yang melihat Qiao Jin sangat santai pun menjadi heran. Perempuan itu bahkan berani duduk dengan tenang dan menikmati makanannya di sana. Dalam hati ia pun bertanya-tanya, 'Apakah dia sudah menganggap rumah keluarga Mu adalah rumahnya sendiri?'
Mu Qilian sebenarnya ingin duduk dan menemani ibunya sarapan pagi. Namun begitu melihat Qiao Jin, ia langsung merasa suasana hatinya jadi buruk, dan kehilangan nafsu makannya yang cukup besar seperti biasa.
Mu Qilian pun hanya bisa menatap Qiao Jin sambil mendengus dengan suara nyaring, lalu berjalan ke lantai atas.
Qiao Fei pun memperhatikan dan ingin menyuruh anaknya sarapan, "Ah, Qilian kamu tidak sarapan pagi? Apakah kamu tidak lapar?"
Mu Qilian tidak menjawab dan ingin mengatakan kepada ibunya secara tidak langsung bahwa dirinya tidak suka dengan Qiao Jin.
Qiao Fei pun akhirnya duduk dan menghela napas panjang, "Kenapa anak sekarang begitu susah diatur?"
Qiao Jin menghiburnya, "Feifei, ayo makan. Jangan khawatir dengan anak muda yang sedang menjadi pemberontak, nanti bisa melukai tubuhmu."
Ya, benar juga. Terkadang emosi seseorang bisa merusak kesehatan tubuh seseorang.
Qiao Fei tersenyum pelan, "Aku tahu."
Sebagai ibu, ia juga tahu bahwa walau Mu Qilian tidak makan karena tidak sesuai seleranya, ia akan meminta pegawai dapurnya untuk membuatkan makanan yang sesuai dengan seleranya.
Sebagai seorang ibu, ia juga pasti perlu bertanya dan memperhatikan anaknya.
*****
Setelah menyelesaikan sarapan, Qiao Jin bersiap untuk keluar dari rumah.
Qiao Jin perlu melihat dan memeriksa tempat dan daerah di sekitar sini. Ia ingin memastikan tempat yang cocok untuk melakukan formasi segel. Oleh sebab itu, ia pun mengumpulkan banyak aura kematian.
Karena Qiao Jin juga telah melawan kehendak Tuhan dan hidup kembali, akibat yang ditimbulkan dari kejadian itu juga bukan sesuatu yang bisa dianggap remeh. Akan tetapi, masalah ini juga bukan masalah sulit.
Sebaliknya, mendengar Qiao Jin ingin keluar, Qiao Fei langsung panik, "Apa yang kamu lakukan hingga tubuhmu gemetar?"
"Apa yang membuatmu untuk harus keluar rumah? Apa ada yang kamu inginkan?" Qiao Fei kembali bertanya.
Qiao Jin dengan santai menjawab, "Untuk memeriksa tempat dan lokasi di sini."
Qiao Fei pun tampak bingung memahami maksud dari putrinya ini. Ia selalu menganggap bahwa otak Qiao Jin masih memiliki banyak masalah. Ia pun tidak bisa melepaskan putrinya ini keluar rumah sendirian.
Qiao Fei berpikir sejenak dan bertanya, "Begini, ke mana kamu akan pergi? Pergi beli baju, ya? Ibu temani kamu untuk pergi berdua ke sana."
Beberapa tahun lalu, kondisi keuangan Qiao Fei belum cukup baik. Hal ini membuat Qiao Jin harus hidup serba sederhana. Akan tetapi, Qiao Fei yang sekarang ingin melakukan pembalasan terhadap masa lalu itu.
Qiao Fei berpikir bahwa dengan memanjakan anaknya yang sekarang, ia akan memberikan kesembuhan optimal bagi kesehatan mental anaknya. Alhasil, sekarang ia tentu ingin membawa Qiao Jin untuk membeli banyak barang.
Di sisi lain, Qiao Jin justru tidak tahu hal yang dipikirkan ibunya ini. Ia juga tidak mungkin membawa Qiao Fei pergi. Ia pun hanya berkata dengan tenang, "Feifei, aku mau mengurus masalah besar. Kamu masih belum cocok dan akan mempersulit pergerakanku."
Mendengar jawaban itu, Qiao Fei hanya diam tertegun.
Perkataan Qiao Jin yang sangat jujur dan begitu terbuka itu ternyata cukup untuk melukai hati Qiao Fei. Sepasang kelopak mata Qiao Fei pun langsung berlinangan air mata dan berkata dengan penuh keluhan, "Qiao Jin, apa yang kamu lakukan?"
Mendengar Qiao Jin yang seperti itu, tentu Qiao Fei merasa bahwa kepala Qiao Jin masih belum terlalu sehat.
"Aku mau keluar untuk melakukan sesuatu. Tenang saja, aku akan kembali dengan cepat." Jawab Qiao Jin.
Melihat Qiao Fei yang sepertinya tidak percaya, Qiao Jin menegaskan lagi, "Aku akan pulang dengan sangat cepat, tidak mungkin akan terjadi apapun."
Akan tetapi, Qiao Jin juga pasti merasa mungkin ada masalah kecil lain yang akan terjadi.
Qiao Fei hanya bisa membiarkan dan menatap Qiao Jin keluar dari rumah.
Namun Qiao Fei tentu tidak akan melepaskan pengawasannya kepada Qiao Jin. Ia pun langsung meminta salah satu pelayannya untuk mengikut Qiao Jin dari belakang secara diam-diam. Ia ingin menghindarkan Qiao Jin dari masalah dan putrinya ini bisa pulang dengan sangat cepat.
Selama berjalan, Qiao Jin tentu mengetahui ada orang yang mengikutnya. Namun ia juga tidak peduli dan membiarkan orang itu mengikutinya.
Saat ini Qiao Jin juga sudah membawa ponselnya sendiri. Saat ia baru berjalan keluar dari pintu gerbang rumahnya, tiba-tiba ada ada panggilan masuk ke ponselnya.
Ia tidak merasa terkejut dengan panggilan ini dan langsung menjawabnya.