webnovel

Jangan Menakuti-nakutinya

Editor: Wave Literature

Meskipun Mu Qing kecewa dengan nama Xing Jiu'an ini, tapi sebenarnya arti namanya cukup bagus, sehingga dia tidak menyangkalnya.

"Oh…" Xing Jiu'an mengangguk dengan sadar. Dia tidak bertanya kepada Mu Qing siapa yang memberinya nama ini. Namun, nama yang tercantum di semua dokumen resminya adalah Xing Se. Selama bertahun-tahun ini, dia selalu dipanggil Xing Jiu'an, sehingga dia melupakan nama aslinya.

"Pergilah bermain dan pulanglah lebih cepat. Hati-hati di jalan," Mu Qing berkata dengan sabar. "Kalau tidak, kamu bisa meneleponku dan aku akan menjemputmu, bagaimana?"

"Aku bisa pulang sendiri," jawab Xing Jiu'an dengan tersenyum. Dia kemudian membalikkan badan dan berjalan mendekati Qin Ge. Sementara Mu Qing hanya menggelengkan kepalanya tidak berdaya.

"Jiu'an, bagaimana kalau kita pergi minum dua gelas saja?" tanya Qin Ge kepada Xing Jiu'an sambil berjalan.

"Aku akan menemanimu, tapi aku tidak minum." Xing Jiu'an menjawab perlahan. Di kehidupan terakhirnya, dia selalu minum sangat banyak. Dia bahkan pingsan setelah terus-menerus merasakan sakit pada perutnya. Setelah dia bangun, dia menemukan dirinya masih dalam kegelapan. Ini adalah hal yang mengerikan baginya.

"Bos, aku pergi dulu. Sampai jumpa lagi." Bai Qing melewati kedua gadis itu dan menyapa dengan tatapan mata yang seolah menyelidiki. Xing Jiu'an hanya melambaikan tangannya, Bai Qing pun akhirnya meninggalkan mereka berdua.

"Tidak seru kalau aku minum sendiri tanpamu. Mari kita cari toko yang menjual makanan penutup. Kubelikan untukmu untuk kamu bawa pulang nanti. Abaikan saja apa yang dibelikan Mu Qing dan makan apa yang aku belikan untukmu," ujar Qin Ge. Kata-kata ini terdengar berlebihan.

Xing Jiu'an tersenyum datar dan membalas, "Bagaimana kalau kita pergi ke supermarket? Kebetulan aku ingin membeli sesuatu."

"Boleh…" ucap Xing Jiu'an. Saat menuju sirkuit tadi, dia diantar seseorang. Jadi, saat meninggalkan tempat itu, tentu saja dia naik mobil Qin Ge.

Sepanjang perjalanan, Qin Ge tak henti-hentinya bicara, seolah dia punya banyak topik untuk dibicarakan dengan Xing Jiu'an. Sementara Xing Jiu'an hanya duduk santai. Dia mendengarkan dengan serius apa yang dikatakan Qin Ge dan terus menjawab pertanyaannya dengan beberapa kalimat.

"Jiu'an, apa selama ini Mu Qing memperlakukanmu dengan buruk?"

"Kenapa kamu bertanya begitu?" Xing Jiu'an balik bertanya. Dia terkejut dengan pertanyaan Qin Ge.

"Kurasa … sikapmu sangat aneh kepadanya. Apa perlakuannya terhadapmu begitu buruk?"

"Tidak. Apanya yang aneh? Aku baik-baik saja."

"Apa benar kamu baik-baik saja?" Sepertinya, Qin Ge tidak mengerti. "Apa dulu sikapnya buruk terhadapmu?"

Xing Jiu'an tidak menjawab apa sikap Mu Qing kepadanya baik atau buruk. Dalam hatinya, Xing Jiu'an tahu dengan jelas bahwa di kehidupan sebelumnya, alasan paling mendasar mengapa dia putus hubungan dengan Mu Qing dan banyak orang lainnya adalah karena dia kembali ke kediaman Keluarga Huo yang rendahan dan tidak rasional. Selain itu, Keluarga Huo juga memintanya untuk patuh dan menurut. Sedangkan Mu Qing sama sekali tidak pernah menuntut Xing Jiu'an untuk patuh dan penurut. Namun, Xing Jiu'an juga bertanya-tanya di dalam hatinya, apakah orang-orang juga akan lebih menyukai anak yang patuh? Apakah dia bisa menjadi lebih baik kalau dia patuh?

"Aku juga tidak tahu … "

"Kalau begitu, dengarkan aku. Jangan terlalu patuh…" Qin Ge menghentikan mobilnya saat lampu lalu lintas berubah menjadi merah. "Itu bagus kalau sejak dulu kamu menjadi anak yang patuh dan penurut. Tapi sekarang, kamu tidak terlihat seperti Xing Jiu'an yang dulu."

"Benarkah?" tanya Xing Jiu'an sambil menoleh. Tatapan matanya terlihat bingung.

"Ekspresimu ini membuat Mu Qing ketakutan. Kamu tidak melihatnya?" kata Qin Ge sambil tertawa terpingkal-pingkal. "Oh, sayangku, Mu Qing sudah dewasa. Jangan menakuti-nakutinya."

Saat lampu hijau menyala, Qin Ge menginjak pedal gas dan masih terus bicara, "Sudah berapa lama kau seperti ini? Sikapmu ini bukan dimulai hari ini, kan? Kalau tidak, Mu Qing tidak akan bersikap setenang itu."

Qin Ge sangat mengenal Mu Qing. Saat Xing Jiu'an lahir kembali dan Qin Ge bertemu dengannya, dia menyadari bahwa gadis ini telah berubah menjadi seperti orang lain. Mu Qing tidak tidur sepanjang malam. Qin Ge juga tak berani menanyai Mu Qing lebih banyak apa yang terjadi pada Xing Jiu'an.