152 MENANTU KESAYANGAN

Lepas jam 6 sore langit masih terang. Hembusan angin sepoi-sepoi. Sesekali kecepatannya 18 km/jam. Suhu udara sedikit menurun ke 34˚ Celsius. Zizi sudah terbiasa dengan udara di León yang dingin dan sekarang dia harus membiasakan diri lagi dengan udara di Sevilla yang panasnya bukan main.

Para pria pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam. Menu spesialnya Cochinillo Asado atau bayi babi panggang. Sebenarnya ini masakan khas dari Segovia yang letaknya tidak jauh dari León. Zizi pertama kali mencobanya sebulan yang lalu. Chef di rumahnya yang memasak karena Andres menolak memasak bayi babi utuh. Tidak mau masak, tapi ikut makan. Dan waktu itu, Andres memberitahu masakan kakeknya lebih enak. Tekstur kulitnya lebih garing dan dagingnya sangat lembut. Besoknya, lewat video call, kakeknya berjanji akan memasakannya asal mereka pulang ke Sevilla.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter