webnovel

G-A-M-M-A

"Raina gue suka sama lo, tapi apa lo mau nerima perasaan gue?" Haidar menatap kepergian Raina sendu "Tapi gue akan selalu berusaha buat dapetin hati lo meskipun gue yakin lo nggak akan bisa nerima perasaan gue" "Rain, aku cinta sama kamu" Gamma segera menempelkan jari telunjuk pada bibirnya bermaksud menyuruh Raina untuk tidak memotong perkataannya "Aku tahu ini salah, tapi aku jatuh cinta sama kamu saat pertama kali kamu dateng ke fakultas aku buat ngasihin surat ijinnya Haidar. Aku jatuh cinta sama tutur kata kamu yang lemah lembut terus aku juga jatuh cinta sama bacaan surah Al-Mulk-eh iya kan. Sebelum aku kenal sama kamu, baru pertama kali ini aku bicara sama cewek pakek aku-kamuan dan itu cuma sama kamu Raina" "Raina, tolong jangan pergi. Gue mohon sama lo pilih satu diantara mereka bertiga, gue nggak mau setelah kepergian lo mereka bertiga jadi berantem karena lo nggak ngasih kepastian. Tolong jangan bikin Raden gue sakit hati, gue nggak papa deh sakit hati ngeliat Raden bahagia sama lo asalkan hikss" Raina segera memeluk Carissa yang kini tengah menangis "Asalkan Raden sama cewek baik kayak lo, Rain" Apa yang harus RAINA lakukan saat dia sudah yakin untuk tidak ada komitmen dengan seseorang diluar pernikahan sedangkan banyak lelaki yang menaruh hati padanya? "Yaallah, apa yang harus aku lakukan aku tidak ingin membuat mereka sakit hati"-Raina

Leebita · Teen
Not enough ratings
391 Chs

Rumah Haidar keliatan rame

"Kak kayaknya temen-temennya Haidar pada dateng ke rumah deh, liat tuh rame banget."

Sekarang Raina sama bundanya itu lagi ada di dapur, mau ambil piring dan sendok buat makan seblak yang tadi dibeli sama Raina dan kedua pangerannya.

Siapa lagi kalau bukan Naufal dan Zayyan, kan mereka dua pangerannya Raina.

Dua pangeran yang siap menjaga dan melindungi Raina tanpa diminta eaaaakkk.

Raina yang baru aja selesai ngambil mangkok langsung noleh ke bundanya yang berdiri munggungin dia, "Masa iya sih." Cewek itu ikut bundanya buat ngeliat ke arah luar dari jendela dapurnya, "Ehh iya loh tumben rame banget kayaknya temen-temen dari Fakultas dia deh, Bun."

Iren noleh ke anaknya, "Enggak ah, itu kayak motornya Raden."

Raina melongokkan kepalanya buat melihat motor yang dimaksud sama bundanya, "Loh iya itu motornya Raden, ngapain Raden ke rumahnya Haidar."

"Raden kan temen bandnya Haidar jadi ya wajarlah kalau dia main ke rumahnya Haidar."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com