"Mal, udah kamu jangan paksa mereka. Biarin aja." Kedua rahang bawah milik Kemal terbuka dengan sangat lebarnya saat dia bisa mendengar dengan sangat jelas apa yang dikatakan oleh Wisnu barusan. Kemal bebar-benar tidak tahu apa lagi yang saat ini sedang ada di dalam isi kepala milik Wisnu sehingga dia bisa dengan sangat entengnya berkata seperti itu.
"Biarkan bagaimana sih, Kak? Mereka seperti itu loh ama aku? Nggak ada hormatnya sama sekali." Kalau diberikan kesempatan Wisnu sangat ingin untuk mendaratkan satu saja bogem mentah di pipi milik Kemal saat ini. Entah untuk masalah ini dirinya yang memiliki daya tangkap rendah atau Kemal memang ada niat untuk membuat dirinya naik pitam karenanya. Entahlah tidak ada yang benar-benar tahu tentang hal tersebut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com