"Masuk!" ucap Malik dengan nada yang terdengar sangat lantang, tapi kedua titik atensinya hanya tertuju pada layar laptop yang ada di hadapannya saat ini.
Daun pintu berwarna gelap itu coklat itu kini terbuka dengan sosok Andra yang menyembul di baliknya.
"Masih banyak yang belum selesai, Lik?" Mendengar suara itu dengan sangat cepatnya Malik lantas mengubah titik atensinya dengan sangat cepat sekali pada sumber suara.
"Loh kok kamu sih, Ndra?" Kening milik Andra lantas mengernyit saat mendengar apa yang dikatakan oleh Malik padanya.
"Memangnya kamu berharap siapa yang masuk, Lik?" tanya Andra dengan nada yang sarat selidik.
"Ghea?" Malik hanya terdiam saat mendengar apa yang dikatakan oleh Andra. Dia pun tak mau menampik kalau apa yang dikatakan oleh Andra adalah sebuah kebenaran yang tak lagi bisa untuk dia ingkari bagaimana pun caranya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com