"Kamu nggak lama 'kan nunggunya?" tanya Malik dengan nada yang sangat lembut pada Ghea. Dan wanita yang sangat memiliki lesung pipi di kedua bibirnya itu hanya menggelengkan kepalanya dengan sangat kuat ke kiri dan juga kanan.
"Nggak kok," jawab Ghea dengan mantap dan tanpa ragu sama sekali di dalam benaknya. Kedua manik mata gelap milik Malik dan juga manik mata teduh milik Ghea saling mengunci satu sama lain.
Tanpa keduanya sadari jarak di antara mereka saat ini lambat laun mulai terpangkas. Keduanya bisa saling merasakan embusan napas satu sama lain. Wangi parfum yang melekat pada pakaian Malik seakan-akan menjadi candu baru untuk Ghea saat ini.
CUP!
Kedua manik mata milik Ghea seperti ingin melompat keluar dari tempatnya saat ini juga kala menyadari apa yang sedang Malik lakukan padanya. Anehnya Ghea tidak menolak hal tersebut. Dia ingin lebih dari ini, hanya gengsi masih menguasai dirinya dengan sangat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com