"Ih, habis," kata Ghea saat gelas air minum yang ada di atas nakas tepat di sebelahnya nyatanya tandas tak bersisa dan hanya ada satu orang yang pantas juga patut untuk dia salahkan dalam hal ini, dia adalah sang suami, Haris Setiawan.
Kalau sudah seperti ini pun rasanya Ghea tidak ada pilihan lain selain mengisi gelasnya lagi dan sangat tidak mungkin kalau dia membangunkan Haris hanya untuk mengizin dia air minum 'kan? Lagian di lantai dua rumah mereka juga sudah ada dispenser jadi Ghea tidak lagi perlu untuk ke dapur.
Setelah melawan rasa malas yang berkecamuk di dalam hatinya saat ini Ghea pun membawa kedua kaki jenjangnya untuk keluar dari kamar utama di rumah ini.
Belum juga mencapai meja dispenser Ghea kini dibuat bertanya-tanya akan lampu kamar Mona yang belum juga padam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com