webnovel

EP. 057 - Fakta

Seketika itu, sebuah pintu besar terbuka. Suara pintu itu menarik perhatian Jenderal Aiden. Di balik pintu sudah berdiri sebuah siluet. Di belakang siluet itu ada cahaya yang terang.

Jika diperhatikan lagi, siluet itu berbentuk seorang perempuan. Siluet itu berjalan mendekat. Dia berhasil mengalihkan pandangan Jenderal Aiden. Aiden yang penasaran, berusaha memfokuskan pandangannya agar bisa melihat lebih jelas lagi. Semakin lama, lekuk tubuh indah mulai terlihat. Semakin lama semakin jelas. Ternyata, siluet adalah Grizelle.

Jenderal Aiden memang sudah bertemu Grizelle berkali-kali, namun ini pertama kalinya dia melihat Grizelle seperti itu. Matanya melebar dan sejak saat itu, dia tidak memalingkan pandangannya dari Grizelle.

Grizelle terus berjalan mendekat. Dia tidak memakai jubah tapi memakai gaun. Gaunnya putih polos dengan bentuk lingkar leher kotak. Bagian bawah gaunnya lebar seperti huruf A, lengan gaunnya ¾.

Rambut Grizelle diurai memanjang dan terlihat sangat lembut. Dia hanya memakai 2 buah jepit rambut di kepalanya. Penampilan yang sangat sederhana sebenarnya. Namun penampilan sederhana Grizelle mengalihkan dunia seorang Aiden.

Sesampainya di hadapan Raja Orlen, Grizelle berlutut memberi hormat padanya. Tanpa Grizelle sadari, Aiden melihatnya seperti melihat bidadari yang jatuh dari kahyangan. Setelah membalas hormatnya, Raja memerintahkan Grizelle untuk berdiri dengan isyarat tangan.

"Saya hadir, Yang Mulia", sapa Grizelle.

"Baiklah. Langsung ke intinya. Apa kelemahan kerajaan Tirtanu?" tanya Raja.

Grizelle diam saja. Dia merasa pertanyaan ini tidak ditujukan padanya. Grizelle menoleh ke arah Jenderal Aiden. Jenderal Aiden juga diam, dia juga merasa bahwa pertanyaan ini bukan untuknya. Melihat dua orang yang ada dihadapannya tidan merespon, Raja Orlen geram.

"AKU BERTANYA PADAMU, RATU TIRTANU!", teriak Raja sambil menunjuk Grizelle.

Grizelle kaget. Dia tidak tahu, Ratu Tirtanu itu siapa. Sejauh apa Raja Eldamanu mengenal Ratu Tirtanu? Memang, Grizelle saat ini masih amnesia. Ada kemungkinan bahwa Grizelle adalah Ratu Tirtanu namun ada juga kemungkinan bahwa Grizelle hanyalah warga biasa.

"Maaf, Yang Mulia. Perkenalkan, saya Grizelle. Saya hanya warga sipil biasa. Saya bukan seorang Ratu Tirtanu", jawab Grizelle dengan lantang.

"Hahahaha. Baiklah. Kau mungkin bisa menipu orang lain dengan menyamar sebagai warga biasa. Tapi tidak denganku!", balas Raja Orlen, sang penguasa Eldamanu.

"Sebenarnya, dulu saya pernah hampir mati membeku di Kerajaan Kepanu. Karena kejadian itu, semua ingatanku hilang. Saya bahkan tidak ingat namaku sendiri. Untungnya, ada kakek dan nenek yang menolongku dan memberiku nama Grizelle", ucap Grizelle.

"Amnesia, ya? Alasan yang cukup bagus. Ok, aku tanya sekali lagi. Apa kelemahan Kerajaan Tirtanu?", tanya Raja Orlen.

"Saya tidak tahu, Yang Mulia. Saya bukan warga Tirtanu", jawab Grizelle.

"Yakin, kau bukan warga Tirtanu? Jenderal Aiden, bawa mereka ke sini!", perintah Raja.

Jenderal Aiden yang sedari tadi hanya bisa diam, kini dia berbalik dan berjalan ke arah pintu yang tertutup. Sesampainya di sana, Jenderal Aiden mengetuk pintu dua kali lalu mundur ke tepi karpet. Pintu kayu besar terbuka.

Dari pintu itu, keluar dua orang berseragam ungu. Tangan mereka terikat dan dibelakangnya ada dua prajurit Eldamanu yang mendorong mereka. Baju ungu mereka sudah compang-camping. Wajah mereka juga penuh dengan memar. Sebagian seragam mereka juga kotor oleh darah. Mereka berjalan pelan sambil menahan sakit ke hadapan Raja Orlen.

Dua prajurit berseragam ungu menjadi pusat perhatian di ruangan itu. Semua mata tertuju pada mereka. Grizelle juga memandangi mereka berdua. Semakin lama, mereka semakin dekat dan wajahnya semakin jelas.

"Sepertinya aku kenal dengan mereka", batin Grizelle.

Jenderal Aiden menyusul di belakang dua prajurit berseragam ungu. Beberapa saat kemudian, mereka berhenti di hadapan Raja. Jenderal Aiden terus berjalan maju, melewati dua prajurit ungu, dan berhenti di depan mereka menghadap Raja.

"Mereka adalah prajurit Kerajaan Kepanu yang anda minta, Yang Mulia", kata Jenderal Aiden.

Mendengar kata Kepanu membuat Grizelle mengingat sesuatu. Grizelle yang berdiri tepat di samping dua prajurit ungu, bergeser dua langkah agar bisa melihat wajah mereka dengan jelas. Ternyata benar, Grizelle mengenal satu di antara mereka. Dia adalah seorang prajurit yang pernah membeli dagangannya saat di Kepanu dulu.

"Baiklah. Terima kasih, Jenderal. Bagaimana? Kau mengenal mereka Grizelle?" tanya Raja.

Grizelle diam saja. Dia menunduk. Dia berjalan mundur. Ingin rasanya Grizelle kabur dari sana sekarang. Dia merasa, hal buruk akan terjadi sebentar lagi. Tapi dia tidak bisa, Jenderal Aiden menahannya dengan memegang pundaknya.

"Kalian berdua, angkat kepala kalian!", perintah Raja sambil memberi isyarat tangan.

Dua prajurit itu mengangkat kepalanya. Mereka terlihat sangat mengerikan. Bukan karena wajah yang sangar, tapi karena banyak luka parah di wajah mereka.

Grizelle menoleh pada Jenderal Aiden. Dia memandangi Jenderal Aiden yang memegang pundaknya. Sementara Jenderal Aiden menatap lurus pada dua prajurit ungu. Dia tak sadar bahwa Grizelle terus memandanginya.

"Apa yang dia lakukan pada mereka berdua? Apakah dia adalah definisi monster yang sesungguhnya?", batin Grizelle.

Grizelle mulai bergidik ngeri. Dia mulai ketakutan. Namun sayang, dia tidak bisa kabur ke mana-mana. Dia tak menyangka bahwa pria supel yang ramah dan suka bercanda, ternyata bisa melakukan hal sekejam itu. Rasanya, Grizelle tak ingin percaya bahwa Aiden orang yang sangat dingin dan kejam.

Faktanya, Jenderal Aiden adalah orang yang menangkap dua prajurit Kepanu. Faktanya, dua prajurit itu terluka parah di sekujur tubuhnya. Menyadari dua fakta itu membuat kedua kaki Grizelle lemas.

"Siapa Jenderal Aiden yang sesungguhnya?", batin Grizelle.

Kedua kaki Grizelle benar-benar lemas dan membuatnya jatuh. Dengan cepat, Jenderal Aiden menangkapnya sehingga Grizelle tidak langsung jatuh ke lantai. Jenderal Aiden memeluknya dan membantunya berdiri.

Grizelle semakin ketakutan saat dipeluk Jenderal Aiden. Dia ingin kabur tapi kakinya sudah tidak bisa diajak bergerak. Grizelle takut kalau Jenderal Aiden tiba-tiba menusuknya dengan sesuatu. Namun ada sebagian dari dirinya yang menyukai pelukan ini. Sebagian diri Grizelle merasa nyaman dan tenang saat dipeluk Jenderal Aiden. Perasaan campur aduk ini membuat setetes air mata Grizelle jatuh. Namun Grizelle berusaha menguatkan diri untuk tidak menangis.

"Apakah kau mengenal perempuan ini?" tanya Raja Orlen pada kedua prajurit.

Prajurit itu menoleh ke arah Grizelle dan Aiden. Mereka menjawab serempak, "YA".

"Siapa perempuan ini?" tanya Raja Orlen.

"Dia adalah Ratu Alatariel Artanis Rin, Ratu dari Kerajaan Tirtanu", jawab seorang prajurit.

"Dari mana kau tahu bahwa dia adalah Ratu dari Tirtanu?" tanya Raja Orlen.

"Pada tahun 1346, terjadi wabah penyakit menular di Kerajaan Kepanu. Ratu Alatariel Artanis Rin datang ke Kepanu untuk melakukan pengobatan pada warga di sana. Saya adalah salat satu orang yang membantunya kala itu. Mana mungkin aku melupakannya? Ini baru 4 tahun yang lalu", jawab salah satu prajurit.

"Kamu dengar itu?" tanya Raja sambil menatap Grizelle.

Jenderal Aiden menepuk lengan Grizelle. Tepukan itu membuat Grizelle kembali sadar. Grizelle mengangkat kepalanya dan menghadap ke arah raja.

"Kamu dengar itu?" tanya Raja.

Apesnya, Grizelle tak ingat dengan apa yang baru saja diucapkan oleh dua prajurit itu. Grizelle mulai panik. Raja melihat wajah panik Grizelle.

"Grizelle, majulah ke depan dan berdiri di hadapan mereka!", perintah Raja.

Dengan berat hati, Grizelle berjalan maju dan berdiri tepat di hadapan dua prajurit Kepanu.

"Apakah benar, dia adalah Ratu Alatariel Artanis Rin dari Kerajaan Tirtanu?" tanya Raja Orlen.

Kedua prajurit itu mengangkat kepalanya. Mereka memandangi Grizelle dari ujung kaki ke ujung kepala. Mereka akhirnya yakin dengan apa yang mereka lihat. Grizelle juga yakin bahwa mereka adalah prajurit Kepanu yang pernah dia temui dulu.

"Ya, benar. Dia adalah Ratu Alatariel Artanis Rin dari Kerajaan Tirtanu. Dia pernah datang ke Kepanu, 4 tahun yang lalu", jawab salah satu prajurit Kepanu.

Grizelle kaget. Ternyata mimpinya bukan sembarang mimpi. Dia baru menyadari bahwa kata Rin yang dia dengar dalam mimpi berasal dari sebuah nama, Alatariel Artanis Rin. Kelopak mata Grizelle mulai bergetar. Dia mulai ketakutan, panik, dan bingung. Dia berusaha mengingat masa lalunya tapi buntu.