webnovel

EP. 003 - Optimis

Berbeda dengan putri Mahkota yang berdiri kaget, paman Alvaro langsung memeriksa nadi Raja Cedric dan melakukan pertolongan pertama. Namun, paman Alvaro langsung terdiam dan berkata, "Yang Mulia sudah meninggalkan kita".

Ehren yang awalnya panik sekarang diam mematung. Mendadak keheningan menyelimuti istana Amayuni. Jika melihat wajah Ehren, kita tahu bahwa dia tidak mempercayai ucapan Paman Alvaro. Diapun perlu menampar wajahnya sendiri agar sadar dan kembali fokus.

Ehren langsung membongkar lemari dan menemukan handuk kering dan botol air minum. Dengan cepat, dia membasahi handuk, membersihkan mulut raja, dan menarik lidahnya agar dia bisa bernapas. Alatariel pun tidak tinggal diam, dia segera melakukan CPR pada Raja Cedric. CPR atau Cardiopulmonary Resuscitation merupakan prosedur pertolongan pertama yang sangat penting, untuk menyelamatkan pasien henti jantung.

"Ayah… Yang Mulia, bangun, tolong", ucap Ehren sambil menepuk tubuh Raja dengan keras.

Karena tidak ada respon, Alatariel segera mendekatkan pipi ke hidung dan mengamati pergerakan perut dan dada. Ternyata benar, Raja sudah tidak bernapas. Alatariel membuka jubah lapisan luar dan mencari titik tengah diantara dua puting lalu menekannya menggunakan telapak tangan kanan bagian bawah dan ditumpuk dengan telapak tangan kiri di atasnya.

Alatariel membuka kakinya selebar bahu dan meluruskan siku tangan secara vertikal. Hal ini dilakukan agar tidak ada tulang rusuk yang patah. Dia menekan tangannya sedalam 5-6 cm sampai muncul bunyi klik. Agar jantung aman, kecepatan tekanannya harus 100 hingga 110 ketukan/menit.

Untungnya, tabib sudah tiba di kamar Raja Cedric dalam waktu 5 menit. Jika tubuh tidak mendapat oksigen dalam 4 menit, maka otak akan perlahan mati. Jika CPR dilakukan dalam 1 menit, maka pasien memiliki 95% peluang untuk selamat. Setelah 4 menit, peluang hidup menurun jadi 25%. Itulah mengapa, Ehren langsung bergerak cepat untuk melakukan pertolongan pertama sambari menunggu kedatangan tabib.

"Raja sudah kembali bernapas", kata tabib.

Raja Cedric batuk dan segera tabib memiringkan badannya. Raja terbatuk panjang dan alot sebanyak 3 kali dan sayangnya setelah itu Raja pingsan kembali. Tabib segera melakukan tindakan medis untuk menolongnya. Sekarang, giliran Ehren yang melakukan CPR sedangkan Alatariel membantu mengambilkan peralatan dan kebutuhan tabib.

"Yang Mulia Raja Cedric sudah tidak bisa ditolong, dia sudah meninggal dunia", ucap Tabib.

Ehren tak percaya, "Tidak mungkin, pasti masih ada… "

"Yang Mulia Raja Cedric Alsaki meninggal dunia di usia 55 tahun pada hari Sabtu, tanggal 11 November tahun 1344", tabib kerajaan memotong pembicaraan dengan memberikan pengumuman kematian.

"Tiiddaak…..!!!! " teriak Ehren histeris.

Suasana duka menyelimuti istana Amayuni. Suara teriakan Ehren memecah keheningan malam. Tabib segera membaringkan tubuh raja dengan rapi dan menutupinya dengan kain sutra putih. Ehren menangis, tabib terdiam, Alatariel juga kaget, dan paman Alvaro juga terduduk diam sambil mencerna situasi.

"Karena Yang Mulia Cedric meninggal di sini maka kamar ini resmi menjadi TKP. Tidak ada yang boleh keluar dari ruangan ini sebelum diperiksa dan meninggalkan cetakan nyatu pada tangan dan kaki. Raja juga akan di otopsi untuk berjaga-jaga", suara Paman Alvaro memecah keheningan.

Ada 6 orang di dalam kamar raja dan 1 petugas pengecekan. Mereka bergantian untuk mencap tangan dan kaki pada getah nyatu. Saat pemeriksaan berlangsung, tidak ada yang boleh memasuki istana Amayuni. Selain itu, yang berada di dalam kamar raja tidak boleh keluar sebelum pemeriksaan selesai.

Pada tengah malam, ada sebuah kereta kuda berhenti di tengah lebat dan gelapnya hutan Gunung Neji. Kereta tersebut dikelilingi oleh beberapa pengawal. Tiba-tiba ada seorang pria berbaju hitam seperti ninja mengetuk pintu kereta. Setelah itu, pintu kereta diangkat ke atas hingga setengah terbuka. Dari sana terlihat seseorang berpakaian hitam sutra bermotif pegasus yang disulam dengan benang emas. Sayangnya, wajah orang itu tidak terlihat.

"Apa semuanya berjalan sesuai rencana?" tanya pria pegasus emas.

"Ya, benar", jawab pria ninja hitam.

3 hari kemudian, upacara pemakaman Raja Cedric digelar dengan khidmat. Upacara ini dihadiri oleh semua anggota kerajaan dan pejabat Tirtanu. Putra Mahkota Ehren memimpin jalannya upacara. Upacara digelar secara terbuka di alun-alun kota dekat Danau Abbot.

Sebagian masyarakat juga turut hadir dalam upacara pemakaman Raja. Banyak kios pasar yang tutup di hari pemakaman. Raja Cedric bukanlah raja yang sempurna namun dia berhasil memenuhi beberapa janji pada masyarakat yang dia ucapkan saat pidato pelantikan.

Kembali ke tahun 1348

Musim dingin masih berlangsung. Salju masih bergelantungan di atas pohon pinus dan cemara. Permukaan tanah di Gunung Neji tertutup salju yang menumpuk hingga setinggi lutut. Butuh perjuangan besar untuk berjalan di atasnya. Jika kita bisa terbang di atas Gunung Neji, kita bisa melihat sebuah jalur pendakian yang dihiasi titik-titik merah di atas putihnya salju.

Di sebuah jalur pendakian Gunung Neji, ada jejak noda merah darah di atas salju putih. Noda darah itu memanjang hingga sekitar 1 km dan berakhir di sebuah pohon pinus besar. Dibalik pohon itu, ada seorang perempuan berpakaian putih tipis yang kotor terkena tanah dan banyak darah. Dia duduk sambil menyelimuti diri dengan beberapa daun cemara sambil menggigil kedinginan. Sesekali dia mengeruk salju dengan kedua tangannya untuk dimakan.Bibir birunya gemetar saat dia mengunyah salju yang rasanya seperti pasir. Ternyata, perempuan itu adalah Alatariel.

Di suatu tempat di kaki Gunung Neji, tampak sekelompok pria berseragam biru yang dilapisi zirah sedang berjalan menuju basecamp Gunung Neji.

"Apakah kita berjalan di arah yang benar?" tanya salah satu dari mereka.

"Kita sudah berkeliling di daerah pasar dan pemukiman, tapi hasilnya nihil", jawab seorang pria.

"Suhu di Gunung Neji terlalu dingin untuk didaki tanpa perbekalan dan mantel musim dingin. Ratu Alatariel tidak mungkin ke sana".

"Justru karena itulah, kita harus naik karena gunung adalah jalur pelarian teraman. Oh ya, sebelum naik, kita makan dulu di basecamp. Aku yang traktir dan kita harus bergegas".

"Ok, siap Pak Ketua".

Ternyata sekelompok pria itu adalah tim akas yang bertugas mencari Alatariel. Tim Akas adalah salah satu tim elit Kerajaan Tirtanu. Mereka tidak akan pulang sebelum menyelesaikan misi. Satu orang Tim Akas setara dengan 20 prajurit biasa. Sebenarnya Tim Akas terdiri dari 20 orang dan ada 8 orang yang ditugaskan untuk mencari Alatariel yang statusnya buronan. 8 orang itu terbagi menjadi 2 kelompok dan berpencar. Salah satu dari kelompok itu mengejar Alatariel di Gunung Neji.

"Bertahanlah Rin, perjalanan masih jauh", Alatariel berusaha menyemangati dirinya sendiri.

Namun sayangnya, tubuhnya yang penuh luka tidak mampu menopangnya untuk berdiri. Rasa sakit itu bertambah 1000 kali lipat saat tubuhnya menyentuh salju. Tak kuat untuk berdiri, Alatariel memutuskan untuk merayap di atas salju. Untunglah, ada sebuah ranting pohon yang cukup besar di arah pukul 2 dari pohon pinus tempatnya duduk. Dia menggunakan ranting itu untuk berdiri. Sekitar 100m dari arah pukul 7 tempat Alatariel berdiri, ada 3 ekor serigala sedang menjilati darah yang sedang tercecer.

Sementara itu, Tim Akas sedang mempersiapkan perbekalan dan senjata di basecamp Gunung Neji. Tim Akas yang berada di basecamp yaitu ketua tim yang bernama Yoshi dan 3 anggotanya adalah Yudanta, Xavier, dan Raefal.

"Ini adalah peta Gunung Neji, ini pos 1, 2, 3, 4, dan 5. Prediksiku, Ratu tidak akan naik ke puncak hanya untuk kabur. Semakin tinggi, suhu semakin dingin, dan oksigen semakin tipis. Dengan luka yang seperti itu dan tanpa perbekalan, Ratu tidak akan sampai di pos 4 yang ketinggiannya 2.250 mdpl. Kemungkinan jika setelah pos 2 dia belok kiri maka dia akan berada di kebun bunga nanohana. Namun jika Ratu memutuskan lanjut ke pos 3, maka dia akan belok kanan ke kebun bunga suisen. Ada yang ditanyakan?" demikian penjelasan dari Ketua Yoshi.

"Tidak", jawab Raefal.

"Ok, kita berangkat sekarang", perintah Yoshi.

Apa pelajaran yang berharga dari episode 3 ini?

Tulis di kolom komentar di bawah ya....

Episode berikutnya akan lebih seru lagi. So, stay tune!

Expertarinacreators' thoughts