webnovel

Sebuah perubahan

setelah Theo melihat para idol berdiri di gerbang Theo dan Kisa bergegas menghampiri mereka dan bertanya "kenapa kalian berdiri disini" lalu Kino menjawab "gadis yang menelponku tadi siang, dia memberitahu Hisa semuanya" Theo hanya bisa menghela nafas panjang "setidaknya Kisa tidak perlu memberitahu yang lain" pikirnya, mereka terlihat kecewa karena mereka berdua merahasiakan ini "kenapa kalian merahasiakan semua ini" ucap Sakura "jika ku beritahu apa kalian bisa menerimanya? kuyakin tidak" balas Theo semuanya terdiam mendengar ucapan Theo "jadi itu kenapa kalian berdua pergi malam ini? karena kau akan pergi besok?" tanya Hisa "benar" jawab Theo "apa besok pertandingan terakhirmu?" tanya Nagisa Theo heran kenapa dia bertanya tentang pertandigan Theo karena Theo tau Nagisa tidak pernah peduli dengan pertandingan atau permainan bola yang dilakukan Theo "kenapa kau peduli? tidak biasanya" tanya Theo "jika iya berarti benar sekolahmu melawan sekolah ku dan Kotono" jawab Nagisa "memang sekolahmu melawan sekolahku" balas Theo entah mengapa Nagisa sepertinya menyembunyikan sesuatu, "ayo kita semua masuk, ini sudah malam" ucap Theo dan mereka semua pun mengiyakan.

keesokan paginya Theo berangkat lebih dulu daripada Kisa Hisa dan Sakura, sesampainya Theo di sekolah Theo langsung mencari Karla, dengan cepat ia menemukannya di atap sekolah "Kenapa?" tanya Theo kepada Karla, disitu Karla terlihat berbeda penampilannya terlihat lebih feminim dan cantik dibandingkan dengan biasanya, bukannya menjawab Karla malah bertanya kembali "apa kau sudah siap menghadapi mereka?" "sudah kok" jawab Theo, "tanpa ampun?" tanya Karla "tanpa ampun" jawab Theo "Theo, kau tau kan kita berangkat jam berapa?" tanya Karla "iya" jawab Theo sebelum pergi dari atap sekolah dan menuju lapangan.

Permainan pun akan dimulai dan semua pemain melakukan pemanasan saat Theo dan Ito melakukan umpan-umpanan bola tapi tiba-tiba Ito berhenti dan menatap ke satu arah yaitu tempat penonton Hikarigasaki, Theo merasa aneh ketika melihat Ito dan ia bertanya "kau kenapa?", "siapa gadis cantik itu? apa kita punya murid baru?" tanya Ito ternyata Ito melihat ke arah Karla yang sedang mengobrol dengan Kisa, mengetahui itu Theo tertawa lepas dan berkata "bukan, itu teman kelasmu", "seingatku aku tidak pernah punya teman yang secantik itu" ucap Ito Theo hanya tertawa.

Permainan akan dimulai, pertandingan kali ini berbeda karena dimulai di pagi hari dan kegiatan sekolah dari kedua tim ditiadakan tidak berapa lama permainan dimulai dan yang memulai permainan dari Hikarigasaki, tidak ada perubahan taktik diantara kedua tim yaitu fokus dalam pengaliran bola yang dipakai oleh Hikarigasaki dan Fokus dalam menusuk ke dalam pertahanan musuh yang dipakai oleh Tokyo Private School atau lawan Theo dan Hikarigasaki, permainan susah sampai ke area kotak pinalti yang berarti bola tidak bisa lolos dari pemain tengah kedua tim jelas Theo tidak pernah merasakan permainan seperti ini Ito dan Yori juga merasakan apa yang dirasakan Theo, permainan berlangsung sengit selama 10 menit, selama itu bola tidak menembus pertahanan kedua tim tapi Theo berhasil melewati pertahanan belakang Tokyo Private School dari arah kanan karena pemain belakang Tokyo Private School tidak bisa mengejar Theo tetapi mereka tetap susah menembus pertahanan kotak pinalti Tokyo Private School.

Theo langsung melihat sekeliling untuk sedikit merubah formasi karena Theo tau jika mereka tidak mengubahnya mereka tidak akan bisa menang menghadapi Tokyo Private School, ditambah lagi pertandingan kali ini memperebutkan piala antar sekolah.

5 menit berikutnya pun masih sama tetapi pada menit 16 sesuatu terjadi Tokyo Private School hampir mencetak gol karena sang penjaga gawang tidak sempat menepis bola itu tapi dengan cepat Yori menendangnya ke arah luar gawang dan menggunakan badannya untuk menghalang tendangan kedua, dengan cepat pemain belakang yang lain menendang bolanya ke tengah lapangan yang disana terdapat Kunio yang sudah siap, disitu Kunio terlihat bermain dengan sangat santai seakan ini hanya pertandingan biasa tanpa adanya perebutan gelar juara Theo heran dan Ito terlihat sedikit kesal, Kunio tetap memainkan bola itu di kakinya tanpa ada satu pun pemain dari Tokyo Private School dapat merebutnya dan saat posisinya sudah pas Kunio bukannya mengumpan ke arah depan tapi memilih melakukan umpan Trivela yang membuat bolanya belok ke arah sayap kanan atau posisi Theo dan dengan mudah Theo mendapat bola umpan dari Kunio, Theo mulai menusuk pertahanan Tokyo Private School bersama dengan Ito dan menciptakan beberapa peluang gol tapi berhasil dihentikan dan oleh penjaga gawang dan pemain belakang.

Permainan berlangsung sangat sengit karena kedua tim sama-sama memiliki pemain bertahan yang setara dan akhirnya gol pertama untuk pertandingan ini tercipta di menit 31' dan yang mencetak gol itu Theo dan yang mengumpan adalah Kunio dengan umpan Trivela dari saat gol pertama itu babak pertama pun berakhir dengan skor 1-0 untuk Hikarigasaki.

Hikarigasaki mulai mengetahui celah Tokyo Private School ternyata mereka susah mengejar bola cepat atau umpan-umpan cepat, mereka menggunakan itu sebagai keuntungan dan di babak ke-dua Hikarigasaki menggunakan taktik umpan-umpan cepat, babak ke-dua pun dimulai dan Hikarigasaki benar-benar memanfaatkan celah yang ada pada Tokyo Private School mereka bermain seperti bermain bola pantul yang sekali didapatkan pemain langsung diumpan ke pemain lain Tokyo Private School benar-benar dibuat kebingungan dengan taktik Hikarigasaki, sebenarnya Hikarigasaki sendiri juga heran dengan apa yang mereka lakukan hanya Kunio Ito dan Theo yang bisa mengikuti taktik permainan ini.

Dan benar saja dengan taktik ini mereka menciptakan semakin banyak peluang gol tapi pertahanan belakang Tokyo Private School terlalu kuat dan kokoh sangat susah ditembus oleh Theo dan Ito, dan akhirnya pada menit 46' Tokyo Private School mendapatkan tendangan bebas diluar kotak pinalti dan saat tendangan bebas itu dieksekusi bolanya mengarah ke atas kiri gawang dan untungnya sempat ditepis oleh penjaga gawang Hikarigasaki tapi Tokyo Private School mendapatkan tendangan sudut dan saat tendangan sudut akan diambil Theo berbisik kepada Ito "Jika kita memenangkan piala itu aku akan memperkenalkan gadis itu kepadamu" Ito hanya tersenyum malu tapi ia hanya mengiyakan ucapan Theo tapi saat tendangan sudut itu di eksekusi pemain Tokyo Private School menyundul bola itu masuk ke dalam gawang di menit 47' yang membuat skor menjadi 1-1.

Theo mulai mengarahkan pemain-pemain Hikarigasaki untuk menggunakan taktik baru sebenarnya Theo juga tidak ingin menggunakan taktik ini, dan ternyata taktik yang dirubah Theo tidak merubah banyak alur permainan.

sampai akhir babak ke-dua juga begitu skor masih 1-1 dan permainan kini masuk ke babak pinalti

Penendang pinalti pertama Hikarigasaki berhasil, Tapi begitu juga penendang Tokyo Private School, tapi tidak dengan penendang kedua Hikarigasaki dan tidak dengan penendang Tokyo Private School ia berhasil mencetak gol, penendang ketiga Hikarigasaki berhasil mencetak gol begitu juga dengan penendang Tokyo Private School, Tim Hikarigasaki dibuat panik dengan skor yang saat ini 3-2 Jika penendang ke-empat gagal berarti gagal juga harapan Hikarigasaki untuk juara tapi untungnya penendang Hikarigasaki berhasil tapi tidak dengan penendang Tokyo Private School yang berhasil dihalang penjaga gawang Hikarigasaki dan benar skornya 4-4 yang memungkinkan Hikarigasaki untuk menjadi juara penendang terakhir dan penentu adalah Theo...

ia berhasil, jika pinalti Tokyo Private School berhasil tidak masuk Hikarigasaki memenangkan pertandingan ini...

Pinalti pun dieksekusi... dan ternyata tendangan murid Tokyo Private School terlalu keras dan melambung tinggi yang membuat Hikarigasaku dan Theo memenangkan piala antar sekolah, mereka semua pun bergembira dan tidak lama setelah itu Theo dan Hikarigasaki mengangkat pialanya.

Setelah semuanya mulai bubar dan pulang ke rumah masing-masing yang masih disitu hanya Theo, Ito, Karla, dan Kisa Theo dan Ito menghampiri Karla dan Kisa, "H-Hallo" Ito menyapa Karla dengan gugup "kau kenapa?" tanya Kisa Ito bingung sendiri akan menjawab apa Theo mencoba menahan tawanya sekuat tenaga "apa kau tidak apa-apa?" tanya Karla dengan halus Ito hanya bisa mengiyakannya "i-ini temanku Ito dia ingin berkenalan-" Theo tidak sempat menyelesaikan ucapannya karena sudah tidak kuat menahan tawanya, "berkenalan? dengan Karla?" Kisa pun ikut tertawa Ito sangat bingung dengan ucapan Kisa "K-Karla? dimana?" tanya Ito mendengar perkataan Ito Theo hampir terjatuh karena tertawa berlebihan, Karla Tersenyum karena ia tidak dikenali Ito, melihat senyuman itu Ito menyadari jika yang ada di hadapannya adalah Karla Ito sangat malu mengetahui itu, wajahnya memerah melihat itu Karla tertawa yang membuat wajah Ito semakin memerah lalu Ito menarik Theo dan berbisik kepadanya "bagaimana bisa gadis suram dan kasar seperti karla menjadi cantik dan lembut seperti itu, apa kau memberitahunya sesuatu?" "mana ku tahu kan kau sendiri yang menyuruhku bersama Kisa" jawab Theo, "apa yang kalian berdua bicarakan?" tanya Karla dengan halus "b-bukan apa-apa kok" jawab Ito yang masih gugup "bagaimana jika kita menikmati malam nanti di bandara bersama? Hanya aku yang akan mengantar Theo yang lain tidak ikut" ucap Kisa.

Hari pun mulai sore Theo dan Kisa berangkat ke bandara dengan izin dari Kino, tidak lama mereka pun sampai di bandara.