webnovel

5. Trip with AAA

AAA merupakan singkatan dari ReinA, KaniA, dan LunA. Karena ketiga sahabat ini memiliki huruf akhir yang sama, mereka selalu menyebut AAA (Triple A).

Ketiga sahabat ini sangat terkenal di kalangan SMA New Land. Selain sama-sama memiliki paras yang cantik, ketiga sahabat ini juga memiliki segudang prestasi baik akademik maupun non akademik.

Reina dan Luna yang merupakan anggota ekskul basket dan permainan basketnya akan selalu ditunggu. Sedangkan Kania selalu mendapat juara pertama di sekolah.

Reina yang berdarah korea indonesia juga terkenal akan kecantikannya dan keterampilannya dalam mengikuti berbagai kompetisi seperti speech, debate, serta broadcasting di sekolah.

Sedangkan Luna merupakan sahabat yang paling supel bisa dibilang. Dari kelas sepuluh hingga kakak kelas dua belas, semuanya kenal dengan Luna. Dia selaalu ceria dan ramah kepada siapa saja membuat banyak siswa yang diam-diam menyukainya.

Kania dengan pembawaannya yang bijak dan tekun belajar memiliki berbagai prestasi dengan juara di sekolah serta meraih berbagai gelar juara olympiade.

Sehingga Triple A selalu menjadi pembicaraan kemanapun mereka pergi. Kali ini saat libur akhir semester tiba, para siswa penasaran kemana mereka akan berlibur.

Karena semenjak Reina menjadi murid baru dan menjadi sahabat dari Kania dan Luna, menambah perbucinan baru di kalangan para siswa.

Bisa dibilang sih tiga cewek populer dan cantik yang akan selalu ditunggu baik berita keseharian dan prestasinya.

Sabtu pagi ketiga sahabat, Reina,Kania dan Luna telah bersiap di bandara Seotta. Mereka akan berlibur tiga hari dua malam di Singapura.

Sebuah perayaan kecil karena hampir dua minggu mereka fokus untuk mengikuti ujian semester dan telah menyelesaikan ujian dengan baik. Dan seluruh siswa baik kelas sepuluh hingga kelas dua belas diberi satu minggu untuk liburan.

Kesempatan itu pun dipergunakan mereka bertiga untuk relaxing dan bersenang-senang setelah sekian lama fokus belajar.

Reina yang merupakan anak pengusaha dengan bisnis di berbagai negara, Kania yang merupakan anak dari bos salah satu maskapai udara di dunia, dan Luna, putri dari salah satu perusahaan industri makanan terbesar di Indonesia. Mereka berencana untuk liburan bersama.

Tujuan liburan kali ini tak jauh dari Indonesia, yaitu Singapura. Dengan latar belakang yang cukup untuk shopping dan liburan di berbagai negara. Tak ayal membuat mereka bertiga dapat pergi dan melakukan perjalanan ke luar negeri dengan mudah.

Namun meskipun mereka termasuk cukup berada, mereka tak pernah sombong dengan temannya. Dan kadang membagikan sedikit rezekinya untuk orang-orang yang kesusahan. Sebulan sekali mereka bersedekah dan mengunjungi panti asuhan di sekitaran Jakarta.

Suasana bandara Seotta cukup ramai dengan banyak penumpang yang memadati bandara dengan tujuan kota-kota destinasi wisata baik lokal maupun mancanegara.

"Drrrt….drrrt…" terdengar smartphone Reina berbunyi.

"Rei.. kamu lagi apa.. oh iya.. liburan semester kamu ngapain..?"

"Kalau nggak ada kesibukan.. ayok kita jalan.."

"Rei… kamu nggak papa kan.. kok nggak balas pesan aku.."

"10 missed call from Reno"

Reina yang masih sibuk mengamati pesan-pesan Reino dari pop-out yang muncul di layar smartphonenya duduk di salah satu bangku ruang tunggu bandara.

"Rei..nggak ada barang yang ketinggalan kan?" tanya Kania memastikan.

"Aa..apa Kan.." ucap Reina yang kaget saat Kania tiba-tiba bertanya padanya di saat dia mengecheck pesan di smartphonenya.

"Gue tanya.. ada barang nggak yang ketinggalan?" tanya Kania sekali lagi.

Reina pun mulai mengecheck barang bawaannya.

"Tenang aja Kan… gue udah list satu per satu barang yang mau di masukin koper dari kemarin." Ucap Reina yang membuat Kania tenang.

"Oh..syukurlah..Kalau elu Lun?" tanya Kania pada Luna.

"Bentar-bentar.. gue check dulu…" ucap Luna yang tiba-tiba ragu dengan barang yang dia bawa di dalam kopernya.

Kania tahu sejak mereka duduk di kelas sepuluh, setiap mereka ngadain trip bareng, Luna pasti aja ada barang yang ketinggalan.

"Aduh guys… " ucap Luna terlihat kaget setengah mengecheck barang-barang di dalam kopernya.

"Kenapa.. kenapa Lun.. apanya yang ketinggalan?" tanya Reina penasaran.

"Hair dryer kesayangan gue.. yang gue beli minggu lalu kayaknya nggak kebawa deh." Ucap Luna sedih.

"Udah Lun.. nggak papa. Toh kan nanti di hotel pasti ada hairdryer. Lagian semalem elu nggak ngelist barang-barang yang mau dimasukin koper?" tanya Kania menghibur Luna.

"Gue lupa.. habisnya.. semalem kan gue nonton Konser diajakin Revan.. trus pulangnya udah capek banget. Ini aja baru tadi gue siap-siapin koper." Ucap Luna sembari tertawa.

"Udah-udah…iya Lun… kan kita nyampe hotel ntar juga ada hairdryer. Lagian kita juga bakalan mampir shopping di mall singapore. Ya sapa tau ada hairdryer lucu kesukaan elu." Lanjut Reina menghibur Luna.

"Iya juga sih..Thanks ya guys.. gue jadi ngerasa lebih baik.. ya udah.. mending kita liat-liat disana aja. Kalau ada yang bagus kita beli." Balas Luna bersemangat.

❄❄❄

Pesawat yang ditumpangi ketiga sahabat ini telah mendarat di Changie Airport. Perjalanan kali ini hanya ditempuh selama satu jam dari Jakarta.

Siang itu cuacanya cerah namun lumayan panas. Namun itu tak mengubah keceriaan ketiga sahabat yang akan berlibur disana.

Kania dan Luna sangat antusias sejak turun dari pesawat karena ini dalah perjalanan ke luar negeri mereka setelah sekian lama. Sedangkan Reina hanya senyum-senyum dengan sesekali ketawa kecil melihat kelakuan kedua sahabatnya siang itu.

"Rei…ayok semangat! Kita kan lagi liburan.. hilangin semua permasalahan yang ada dan kita seneng-seneng dulu.." ucap Luna melihat Reina yang sejak tadi hanya diam saja dan mengamati Kania dan Luna yang antusias menikmati pemandangan di bandara.

"Iyah..iyah.." ucap Reina pelan sembari membawa kopernya menuju bagian kedatangan.

Reina sebenarnya siang itu agak bete karena smartphonenya terus berbunyi. Banyak pesan dan telepon dari Reno untuknya sejak beberapa hari yang lalu.

Dia sebenarnya agak risih karena Reno bersikap sangat baik padanya padahal mereka juga baru kenal dan tidak kenal akrab.

Namun rasa kesalnya berangsur hilang karena kedua sahabatnya mengajaknya berlibur dan kerandoman tingkah Luna dan Kania membuat Reina lupa akan kekesalannya pada Reno.

"Iya Rei.. emang kenapa sih.. sepertinya ada sesuatu yaa.." ucap Kania yang mampu membaca sikap Reina.

"Kamu ada masalah Rei? Kalau ada masalah.. gak papa.. cerita aja. Kita siap membantu.." ucap Luna yang terlihat agak serius mendengar Kania menanyakan masalah Reina.

"Bukan apa-apa sih… Kania.. Luna.. Cuma sebenernya gue agak risih dan bete sama Reno." Ucap Reina saat berada di taksi bersama kedua sahabatnya.

"Reno???" tanya Luna dan Kania berbarengan.

"Kenapa lagi tuh anak??" tanya Luna penasaran.

"Gue sebenernya nggak suka kalau dia tiba-tiba ngehubungin gue ga cuma sekali. Tapi tiap hari dan nge chat juga. Gue nggak ngerti deh sebenernya maunya apa tuh anak." Ucap Reina mengutarakan perasaannya.

"Mungkin dia suka sama elu Rei.. " ucap Luna yang mengerti sikap Reno pada Reina karena dia juga sahabat Reno dari SMP.

"Suka sama gue? Kita kan baru kenal belum ada sebulan." Ucap Reina yang merasa keheranan.

"Tapi kalau namanya cinta ya Rei. Dia tuh datengnya tiba-tiba. Kayak elu suka sama kak Jihoo. Kan juga nggak ada yang tau. That's called Love. " ucap Kania bijak.

"Iya juga sih. Tapi gue nggak suka aja sikapnya dia ke gue. Berasa udah kenal lama banget. Padahal kan kita aja ketemu paling pas ikut ekskul aja." Ucap Reina yang masih memikirkan sikap Reno padanya.

"Sabar aja Rei.. Kalau elu nggak suka.. ya udah Rei..biarin aja. Toh nanti dia juga bakal berhenti ngehubungin elu." Ucap Luna memberi saran.

"Bener kata Luna, Rei.. lagian kan Reno tuh emang ramah sama sapa aja. Palingan dia juga pengen akrab sama elu. Nggak udah dipikirin deh. Mending kita mikirin besok kita mau maen dimana?" ucap Kania yang menyodorkan beberapa brosur wisata yang dibawanya saat di bandara.

"Waaah elu dapet dari mana Kan?" ucap Luna yang bersemangat melihat brosur wisata Singapura di tangan Kania.

"Ini tadi pas gue mampir toilet bandara, di deket sana ada booth tourism destination di Singapura. Ya udah deh gue dikasih ya gue ambil dong." Ucap Kania menjelaskan.

"Wahh.keren Kan.. elu beruntung banget… kalo kayak gini kan enak.. kita bisa milih-milih, nggak perlu cari lagi di internet." Ucap Reina yang mulai bersemangat kembali setelah melihat brosur wisata.

"Iyaaa..gue juga ngerasa beruntung banget. Apalagi tadi yang jaga boothnya juga ramah banget jelasinnya.

Hari itu mereka memilih untuk istirahat di hotel dan memilih besok pagi untuk pergi ke wisata yang dipilih dari brosur.

❄❄❄

Keesokan harinya…

"Lun… yuk buruan.. ntar kena macet lho.."ajak Kania yang sudah tak sabar menunggu Luna yang masih make up.

"Sabar..sabar..Kan..dikit lagi nih..nanggung…by the way, Reina dimana?..." ucap Luna yang masih duduk di depan meja rias di hotel yang mereka tempati.

"Reina udah nunggu kita di lobby. Soalnya dia mau teleponan dulu sama mamanya." Ucap Kania menjelaskan.

"Oh.. ya udah.. tungguin lima menit lagi deh.. dikit lagi nih.." pinta Luna yang tiba-tiba mempercepat make upnya.

Setelah menunggu Luna, akhirnya mereka bertiga berangkat menuju Universal Studio Singapore. Hari ini mereka ingin bersenang-senang disaana.

Pukul sepuluh pagi mereka sampai. Setelah membeli tiket dan mengantre masuk, akhirnya mereka berada di USS.

Kebetulan karena hari itu weekend, membuat pengunjung ramai berdatangan kesana. Selain liburan bersama keluarga, banyak yang datang beramai-ramai bersama teman atau kekasih.

Pemberhentian pertama di toko souvenir, mereka tak ingin melewatkan untuk menggunakan accessories berupa bando atau topi untuk berkelilinv USS selama seharian.

Setelah memilih dan membeli accessories, Luna, Kania dan Reina pun siap untuk berkeliling USS. Tujuan selanjutnya adalah menaiki roller coaster.

"Yakin Lun, Kan.. kita naik ini?" ucap Reina yang baru pertama kali mencoba menaiki roller coaster.

"Iya.. aman kok Rei.. seru banget malah." Ucap Kania bersemangat.

"Bener banget Kan.. Seru banget lho Rei.. yuk kita cobain ini." Ucap Luna sembari memandang dan menunjuk wahana roller coaster tak jauh dari mereka berjalan.

"Ok.. iya..iyaa.. gue ikut nyobain juga." Ucap Reina yang pasrah diajakin naik roller coaster padahal baru pertama kali dia akan mencobanya.

Akhirnya mereka bertiga menaiki roller coaster dan seru-seruan bareng. Mereka pun kemudian menaiki berbagai wahana lainnya dan tak lupa membeli souvenir untuk oleh-oleh teman dan keluarganya.

"Rei.. elu udah beliin Jefry oleh-oleh belum?" ucap Luna penasaran.

"Udah dong.. elu tau sendiri kan, adek gue kalo gue pergi nggak ngajak dia. Trus nggak dibeliin oleh-oleh..bisa ngamuk..apalagi dia lagi sibuk-sibuknya belajar buat ujian SMP." Ucap Reina yang paham banget karakter adek satu-satunya.

Keluarga Reina terdiri dari empat orang, mama dan papa yang sering banget nggak di rumah karena sibuk mengurus bisnis, dan adek Rena, Jefry Lee yang sekarang duduk di kelas sembilan SMP serta Reina yang sekarang kelas sebelas SMA.

Dan Reina sangat menyayangi adik semata wayangnya Jefry. Karena mereka selalu bersama dan akan selalu menjaganya dan membelanya saat dibutuhkan.

Tapi namanya juga anak bungsu, jika dia tidak diajak pergi, kadang suka ngambek. Jadinya Reina sering memberikan oleh-oleh kepada adiknya karena dia tahu Jefry akan merasa gembira lagi jika dibelikan hadiah oleh Reina.

Setelah seharian di USS, Kania, Luna, dan Reina pun tiba di hotel sekitar pukul empat sore. Sesampainya di hotel, mereka langsung rebahan di kamar masing-masing. Mungkin karena kelelahan dan keasyikan bermain seharian.

Namun ada satu yang tak boleh dilewatkan, Mereka berencana untuk makan malam di restoran. Kebetulan salah satu restoran yang mereka pesan, merupakan restoran Seafood yang terkenal dan favorite disana. Sehingga ketiga sahabat tersebut tak ingin melewatkan untuk mencoba masakan dari sana.

"Rei.. ntar malem kita jadi makan?" tanya Kania yang masih rebahan.

"Iya.. tadi siang gue udah bookingin tempat. Jadi kita kesana tinggal pesan makanan aja." Jawab Reina seusai mandi dan memakai make up.

"Haa…elu udah siap aja Rei.. kita aja belum.. " ucap Luna yang baru mau mandi sore.

"Daripada nanti tunggu-tungguan. Kan kita juga mesti ontime nanti sampe sana." Ucap Reina menjelaskan.

"Iya juga sih.. Kan.. elu duluan atau gue yang mandi?" tanya Luna yang udah siap menuju kamar mandi.

"Elu duluan gak papa, Lun.. tapi jangan lama-lama ya.." ucap Kania mengalah.

"Iya..Iya…" jawab Luna singkat.

Malam itu karena mereka telah siap lebih awal sebelum waktu makan malam, perjalanan menuju restoran pun tak terlalu masalah meskipun agak jauh dari hotel. Tepat pukul tujuh malam mereka telah sampai di restoran dan memesan makanan.

Makanan wajib yang mereka pesan malam itu adalah Lobster dan Kepiting dan beberapa seafood lain yang menjadi makanan andalan dari restoran tersebut.

Dengan diiringi live music dari acoutic band yang ada di restoran tersebut seakan menambah keseruan dan feel makan malam hari itu.

Hingga Reina yang biasanya malu-malu jika bertemu dengan orang asing, menyumbangkan suaranya untuk bernyanyi sebuah lagu disana setelah kedua sahabatnya membujuknya untuk bernyanyi.

❄❄❄

Keesokan harinya….

Hujan rintik demi rintik hingga akhirnya deras mengalir membasahi kota singapura. Tadinya planning ketiga sahabat ini untuk berkegiatan outdoor terpaksa dibatalkan.

Mereka sedang browsing wisata apa yang menarik untuk dikunjungi nanti siang sembari menunggu hujan reda. Namun setelah sarapan di restoran hotel dan menunggu sampai siang, hujan tak kunjung reda.

Ketiga sahabat ini memutuskan nanti sore hanya berjalan di sekitaran kota saja. Pukul tiga sore akhirnya hujan mereda. Reina, Kania dan Luna segera pergi menuju bus tour Singapore. Daripada bingung memutuskan tempat tujuan.

Mereka memilih ikut bus tour karena selain bisa menikmati pemandangan Singapore yang tak sempat mereka lihat karena hujan dan pergi ke destinasi lain di hari kedua dan ketiga, ada banyak hal yang bisa dipelajari dengan ikut bus tour.

Belajar sejarah, melihat pemandangan, serta menikmati Singapore dari sisi turis mancanegara seperti mereka saat ini.

Dan benar saja setelah dua jam setengah berkeliling dengan bus tour mereka sangat menikmatinya. Hingga lupa untuk memilih restoran untuk makan malam.

"Lun.. gimana nih.. kita lupa pesan tempat. Pasti kalau jam segini udah full semua." Ucap Kania yang sedang memeriksa beberapa restoran dari smartphonenya.

"Ya udah Lun..Kan.. gimana kalau kita cari-cari aja deket sini. " ucap Reina menyarankan tempat makan malam itu tak jauh dari mereka turun dari bus tour.

"Iya udah gitu aja. Gue setuju Rei.. lagian kalo kita pesen sekarang juga pasti udah penuh semua." Ucap Luna menyetujui Reina.

"Ya udah. Ya udah kita jalan aja kali yaa.. sapa tau deket sini ada restoran enak." Ucap Kania mengajak kedua sahabatnya untuk jalan.

Sore itu ketiga sahabat berjalan menyusuri kota Singapore sekaligus menikmati pemandangan jalanan di malam hari.

Lampu-lampu hias penerangan jalan tampak indah ditambah juga lampu dari kendaraan menambah kesan cozy dan indah sore itu.

Setelah berjalan kurang lebih lima belas menit, akhirnya mereka sampai di salah satu restoran italia disana. Dan ternyata masih ada meja kosong untuk makan malam.

Setelah menikmati makan malam, ketiga sahabat itu memutuskan untuk pulang ke hotel. Rasa lelah untuk melanjutkan planning jalan-jalan sudah menghinggapi mereka.

Walaupun hanya beberapa hari di Singapore setidaknya menjadi healing bagi ketiganya karena sudah lama tidak liburan.

Malam terakhir di Singapore sebelum besok harus kembali ke Indonesia, mereka habiskan di dalam kamar hotel dan beristirahat.

Malam itu sebelum tidur, Reina menyempatkan waktunya untuk mengganbar beberapa desain baju di buku skecth gambar yang selalu dia bawa kemana-mana.

Baginya selain bermain musik dan bernyanyi, mendesain baju adalah impiannya. Dan Reina berharap suatu saat nanti dia dapat menunjukkan desain miliknya di mata dunia.

❄❄❄

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Creation is hard, cheer me up!

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Like it ? Add to library!

haru2403creators' thoughts