webnovel

25. Trainee x Student

Beberapa bulan kemudian...

Tak terasa sudah hampir enam bulan sudah Kim Yunhee bersekolah di Daehwa Art School. Meskipun awalnya orang tua Yunhee menentangnya untuk bersekolah di SMA Seni, akhirnya mereka mengizinkan Yunhee untuk bersekolah di SMA Daehwa.

Meskipun dia tahu, ada resiko yang dia harus tanggung jika bersikeras memilih sekolah ini. Ya, mau tidak mau dia harus belajar mengenai bisnis sejak dia masuk di bangku SMA. Buku demi buku, dokumen demi dokumen yang dia harus baca dan pelajari terkait bisnis dan perusahaan Daehwa.

Semua itu karena Yunhee harus memenuhi janjinya pada kedua orang tuanya. Sungguh melelahkan namun dia harus terima kosekuensi itu meskipun banyak tugas sekolah dan dia juga sedikit kehilangan waktu bermain dengan teman sekolahnya.

Namun tak apa, asalkan dia masih bisa berlatih menari dan masuk di SMA Seni, Yunhee akan melakukan semua keinginan kedua orang tuanya. Dia juga merasa tenang karena identitasnya sebagai pewaris Daehwa Grup pun juga tidak ada yang tahu kecuali wali kelasnya.

Wali kelasnya juga tahu jika siapa sebenarnya pewaris Daehwa Grup sangat rahasia dan tak akan membocorkan rahasia ini pada orang lain. Meskipun tak ada pemberitahuan mengenai larangan penyebaran informasi pewaris Daehwa Group, namun kehidupan pribadi seseorang memang tidak boleh disebar luaskan tanpa ijin orang tersebut.

Sebagai salah satu dari guru di Daehwa, wali kelas Yunhee juga tahu, untuk menjaga privasi anak pimpinan sekolah tempat dia mengajar agar tidak bocor di public demi keselamatan Kim Yunhee sendiri.

"Yunhee, ayo kita makan ddeokbokki di Resto Bokki." Ajak Jongho, teman sekelas Yunhee siang itu.

"Iya, Yunhee aku juga sudah lapar.." ucap Solyi yang juga sahabat Yunhee dari kecil.

"Iya, teman-teman.. tapi kita mampir ke toko buku dulu.ada beberapa buku yang harus aku beli." Ucap Kim Yunhee memberikan saran.

"Okay kalau gitu. Kalau gitu kita naik taksi saja dari sini." Ucap Jongho sembari mengemasi barang-barangnya.

"Ide Bagus. Aku Setujuu!" balas Solyi mengikuti langkah kaki Jongho dan Yunhee yang berjalan menuju keluar kelas.

Dengan masih berpakaian seragam sekolah, mereka bertiga kemudian naik taksi yang ada di depan gerbang sekolah. Karena ada kesepakatan yang dia lakukan bersama Appanya membuat Yunhee lebih leluasa untuk bermain bersama teman-temannya. Tak sampai lima belas menit dari Daehwa Art School, akhirnya mereka sampai di toko buku. Ketika teman Yunhee sudah berada di rak bagian manhwa dan novel.

Solyi membeli beberapa novel romance sedangkan Jongho memilih beberapa comic manhwa. Mereka tampak antusias memilih buku apa yang akan mereka beli. Sedangkan Yunhee berjalan menuju rak bagian bisnis serta bahasa asing.

Dia akan membeli buku belajar bahasa Inggris seperti TOEFL dan IELTS serta beberapa buku mengenai ilmu bisnis. Untuk menepati janji yang pernah dia buat untuk Appanya, Yunhee akan mempelajari dunia bisnis dan perusahaan Daehwa Group.

"Yunhee..kamu jadi beli buku apa?" tanya Solyi penasaran saat mereka membayar buku-buku di depan counter pembayaran.

"Oh ini..aku membeli buku belajar bahasa Inggris."ucap Yunhee sembari memperlihatkan buku-buku yang dia beli.

"Yunhee, kamu mau belajar di luar negeri? Bukannya kamu suka menari. Aku pikir kamu ingin menjadi idol?" tanya Jongho penasaran.

"Ehm.. entahlah.. aku masih belum tahu...akan jadi apa aku ke depannya. Jadi aku akan mencoba mempelajari banyak hal. Setidaknya belajar sesuatu yang baru itu akan terasa menyenangkan jika aku mulai dari sekarang..ya, walau kalian juga tahu jika aku ingin sekali menjadi seorang idol." ucap Yunhee yang menceritakan keinginannya walau samar-samar.

"Waah pemikiranmu sangat luas yaa. kamu sangat hebat. Aku pikir kamu hanya tertarik menjadi seorang idol. " puji Jongho yang mendengarkan penjelasan sahabatnya ini mengenai belajar banyak hal.

"Ah, tidak. Mungkin yang aku bisa lakukan saat ini hanyalah belajar. Jadi tidak ada salahnya belajar banyak hal sebelum kamu memiliki sebuah impian." Balas Yunhee sembari tersenyum.

Yunhee mencoba memendam perasaanya seorang diri. Tak mungkin dia menceritakan mengenai siapa sebenarnya orang tuanya dan bagaimana mereka yang melarangnya bersekolah di Daehwa dan menyuruhnya belajar bisnis.

"Oh iya... kita jalan bareng sampe sore ini orang tua kalian ada yang marah nggak?" tanya Jongho tiba-tiba.

"Aku sih, udah ijin. Mereka sih memperbolehkan aku jalan-jalan, yang penting mengetahui kabarku. Kamu gimana Yunhee?" tanya Solyi tiba-tiba kepada Yunhee.

"Yunhee... Yunheee??" Panggil Solyi tiba-tiba.

"Oh.. iya Solyi.. ada apa?" ucap Yunhee setengah kaget dengan Solyi yang memanggilnya tiba-tiba.

"orang tua kamu gimana? Udah minta ijin belum? Jadi kita pergi ke Resto Bokki?" tanya Solyi kembali.

"Oh.. mereka pasti memperbolehkan aku pergi bermain. Jadi kalian jangan khawatir. Iya. Jadi dong. Aku juga sudah merasa lapar. Ternyata sejam kita muter-muter di toko buku ini bikin laper. Apalagi tadi di sekolah aku juga tak sempat makan siang karena harus egera mengumpulkan tugas tadi siang." Ucap Yunhee mengajak kedua sahabatnya ini menuju tempat selanjutnya.

Yang pasti orang tuanya tidak dapat melarangnya pergi atau membuntutinya dengan pengawal yang dulu selalu muncul tak jauh dimana dia berdiri karena telah berjanji pada Yunhee untuk mempercayai Yunhee dapat pergi kemana-mana akan baik-baik saja dan selalu akan menjaga diri dari orang asing atau orang yang ingin melukainya.

Mereka bertiga pun melanjutkan perjalanan menuju Resto Bokki yang menjual ddeokbeokki yang sering dibeli oleh murid SMA Daehwa. Lokasinya pun tak jauh dari SMA Daehwa. Mereka pun berjalan kaki menuju arah sekolah mereka untuk membeli ddeokbokki.

"Permisi..Maaf..mengganggu waktunya sebentar.." ucap seorang wanita yang memanggil Yunhee dari belakang.

Yunhee dan kedua sahabatnya pun menghentikan langkahnya dan memandang siapa yang memanggil Yunhee.

"Saya Jung Eunjoo dari agency Louis Entertainment, boleh saya minta waktunya sebentar?" Ucap seorang wanita berpakaian rapi yang kemudian menyapanya dengan sopan.

"Oh iyaa. Ada apa ya?" tanya Kim Yunhee penasaran.

"Kalau boleh tahu namanya siapa yaa. Apakah kamu tertarik untuk menjadi seorang idol?" balas wanita tersebut memulai pembicaraan.

"nama saya Kim Yunhee. Menjadi idol? maksudnya? Saya kurang paham." tanya Kim Yunhee tak paham dengan yang ditanyakan oleh wanita tersebut.

"Iya.. idol yang sering kalian lihat di acara music dan televisi. kalau kamu tertarik, kamu bisa ikut audisi agency kami, Entertainment. Ini kartu nama saya. Kamu bisa menghubungi saya jika ada pertanyaan.

"Entertainment?? Yunhee.. ini agency besar lho??" ucap Solyi sembari berbisik dan tak menyangka ada street casting di depan matanya.

Yunhee belum dapat menjawab komentar temannya dan kemudian dia diam sejenak. Dia pun mulai berpikir mengenai tawaran tersebut.

"Jika kamu tertarik, kamu bisa mengikuti audisi yang diadakan oleh agency kami, sabtu pekan depan. Dan jika kamu memiliki mimpi untuk menjadi seorang idol dan ingin menggapainya, saya harap kamu bisa datang." Ucap Wanita tersebut yang meyakinkan Yunhee untuk mengejar mimpinya menjadi idol.

"terima kasih infonya..saya akan mempertimbangkannya." Ucap Kim Yunhee sopan.

"sama-sama. Kalau gitu, saya pamit dulu." ucap wanita tersebut yang kemudian pergi meninggalkan Kim Yunhee dan kedua sahabatnya.

Beberapa saat wanita itu pergi, akhirnya mereka sampai di depan restoran ddeokbeokki yang ingin mereka tuju dari tadi. Tak berapa lama, kimbab tuna, eoddeng ddeokbeokki serta eomuk yang mereka pesan sampai, dan ketiga sahabat ini mulai berbincang mengenai kejadian barusan yang mereka alami.

"Yunhee.. bagaimana? Kamu tertarik dengan audisi sabtu depan?" tanya Nam Jungho penasaran.

"belum tahu. Aku masih bingung." Ucap Kim Yunhee sembari menikmati odeng ddeokbeokki dan kimbab yang ada di depan mejanya.

"Ini kesempatan emas lho. Jarang banget kita lihat street casting secara langsung dan itu terjadi sama kamu. Yunhee, kamu beruntung banget. Sayang banget kalau kamu nggak ikut.." balas Park Solyi meyakinkan Yunhee.

"aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku sangat senang karena sepertinya ada harapan untukku menjadi seorang idol. tapi..." ucap Yunhee menghentikan pembicaraannya.

"Tapi kenapa Yunhee??" tanya Solyi penasaran.

"Mungkin appa dan eommaku tak akan setuju aku mengikuti audisi ini." Ucap Yunhee yang akhirnya mulai membuka pembicaraan mengenai kedua orang tuanya.

"memang mereka melarangmu mengikuti audisi trainee?" tanya Jongho penasaran.

"tidak. Mereka belum tahu akan hal itu. Tapi sepertinya aku sudab dapat menebak apa yang akan terjadi. Mereka sejak awal sudah melarangku untuk bermimpi menjadi seorang idol. tapi aku bersikeras untuk meraih mimpi itu," ucap Kim Yunhee menceritakan kegelisahannya.

"Yunhee.. aku berharap kamu tidak berhenti mengejar mimpimu. Kamu bisa masuk di Daehwa kan berarti mereka mulai mempercayai mimpi-mimpimu. Aku harap kamu percaya dan yakin pada dirimu sendiri. Kalau kamu bisa untuk melakukannya. Selagi ada keinginan dan kemauan yang keras, jalan di depan sana akan terbuka lebar. " ucap Park Solyi menguatkan Kim Yunhee untuk tidak mudah putus asa.

"Benar juga ucapanmu, Solyi. Aku sudah sejauh ini, aku juga tak ingin menyerah mengitu saja. Aku akan mencob audisi itu." Ucap Kim Yunhee yang mulai bersemangat untuk mengikuti audisi Louis Entertainment sabtu pekan depan.

❄❄❄

Sabtu kemudian..

Kim Yunhee tengah bersiap berangkat mengikuti audisi yang diadakan Louis entertainment pagi itu. Dia sangat cemas menunggu hari ini. Tak banyak persiapan yang bisa dia persiapkan karena Yunhee hanya punya waktu seminggu untuk mempersiapkan audisi ini.

Dia juga hanya bisa menyewa ruang latihan dua jam setiap hari setelah pulang sekolah karena tak ingin kedua orang tuanya curiga jika dia masih ingin menggapai impiannya menjadi seorang idol. namun dia juga merasa bersalah karena harus menutupi ini semua dari kedua orang tuanya.

Pukul sembilan pagi, kantor agency Louis entertainment telah dipenuhi oleh puluhan orang yang ingin mengikuti audisi menjadi trainee idol di perusahaan tersebut. Makin siang makin banyak orang yang mengikuti audisi hari itu. Ada sekitar tiga ratus orang yang telah hadir disana.

Kim Yunhee sendiri mendapat nomer urut lima puluh dari tiga ratus orang yang mendaftar. Saat ini ada sekitar dua puluh orang yang sudah mengikuti audisi di dalam ruangan yang sudah ditentukan. Dia pun menunggu giliran audisi dengan sabar.

Beberapa orang keluar dari ruang audisi. Rasa sedih, senang, kecewa atau murung terlihat di raut wajah mereka. Hal ini membuat Yunhee semakin deg-degan. Ada rasa gugup dan cemas di dalam hatinya. Namun dia berusaha tenang kembali dan menunggu gilirannya tiba.

Pukul dua siang setelah istirahat, akhirnya tiba giliran Kim Yunhee untuk mengikuti audisi di Louis entertainment. Dia pun kemudian mempekenalkan dirinya dan mulai menyanyikan sebuah lagu serta menari dengan lagu yang sudah dia pilih sebelumnya.

Sekitar lima belas menit Yunhee mengikuti audisi. Dia juga menjawab berbagai pertanyaan yang diberikan oleh tim juri dengan sebaik-baiknya. Meskipun dia deg-degan, Kim Yunhee berusaha menjawab pertanyaan dan benyanyi dengan semangat.

Usai audisi siang itu, Kim Yunhee berjalan menuju convenient store tak jauh dari kantor agency. Dia membeli sebotol air minum dan sebungkus kimbab tuna. Yunhee tak sempat sarapan sebelum berangkat, karena cemas memikirkan audisi ini. Pengumuman hasil audisi akan diumumkan dua hari kemudian.

Tak banyak yang Yunhee pikirkan saat itu, dia hanya berharap menampilkan yang terbaik dan hasil latihannya selama ini terbayar oleh lolos audisi.

❄❄❄

Dua hari kemudian...

Kim Yunhee pun berangkat sekolah seperti biasa. Meskipun dia sudah diperbolehkan untuk tidak memiliki pengawal pribadi sesuai yang dijanjikan appanya, dia tetap harus berangkat sekolah diantar oleh sopir pribadinya.

"Yunhee...gimana audisinya?" panggil Solyi saat Yunhee berjalan dari gerbang sekolah menuju kelasnya.

"Entahlah.. banyak sekali kemarin pesertanya. Aku tak tahu apakah ada keajaiban untukku." Ucap Kim Yunhee terlihat pasrah.

"Jangan bilang begitu. Aku tahu bagaimana kamu keras berlatih. Aku harap kamu lolos audisi. Kapan pengumumannya?" tanya Park Solyi penasaran.

"Hari ini. Solyi, aku gugup sekali..." ucap Kim Yunhee memberi tahu jadwal pengumuman lolos audisi.

"Hari ini?? Waah benarkah?? Aku doakan kamu lolos audisi. Semangat!" Ucap Solyi terlihat senang

"Amiin. Terima kasih Solyi. Aku harap juga begitu." Ucap Kim Yunhee pelan.

"Ya sudah..daripada kamu cemas memikirkan hasil audisi. Ayo kita mampir dulu ke cafetaria sebelum masuk kelas. Aku belum makan nih. Aku traktir deh." Ajak Solyi yang berusaha menghibur sahabatnya ini dengan mengalihkan pikirannya yang cemas memikirkan audisi.

"Boleh.. boleh.. aku mau kimchi bogeumbab." Ucap Kim Yunhee merasa lebih baik karena ada Solyi disampingnya.

"Iya. Kamu mau apa aja aku beliin deh. Aku juga mau beli bulgogi sapi panggang." Balas Solyi senang.

"Solyi, Yunhee.. kalian mau kemana? Aku ikut." Ucap Jongho dari kejauhan yang melihat kedua sahabatnya ini berjalan dari arah menuju kelasnya namun berbelok dan tak masuk ke kelas.

"Kita mau ke kafetaria dulu..ayok buruaaan.." ucap Solyi sembari menunggu Jongho yang berjalan menuju arah mereka.

Beberapa jam kemudian..

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Banyak siswa yang sudah pulang dan meninggalkan kelas. Namun Jongho, Yunhee, dan Solyi masih di kelas. Mereka masih menunggu pengumuman audisi Louis Entetainment dua hari lalu.

"Yunhee.. kamu yakin pengumumannya hari ini?" ucap Jongho yang tak sabar menunggu hasil audisi sahabatnya, Kim Yunhee.

"Iya.. aku yakin. Kemarin mereka bilang seperti itu. Bentar-bentar aku kemarin sempat foto informasinya. Aku cari-cari dulu." Ucap Kim Yunhee sembari mengambil smartphone dan mencari foto yang mereka tunggu

"Kita tunggu saja. Pasti mereka akan menghubungimu. Jika hasilnya telah muncul." Ucap Solyi berusaha menenangkan Jongho.

"Ini ketemu pengumumannya." Ucap Yunhee sembari menunjukkan kepada Jongho dan Solyi.

"Oh iyaa.. benar.. mereka akan menghubungimu hari ini." Ucap Jongho yang membaca informasi pengumuman hasil audisi.

Mereka pun akhirnya kembali menunggu sembari mengobrol banyak hal.

"Oh iyaa.. akhir pekan jadi kita jalan-jalan?" tanya Solyi penasaran.

"Jadi dong.. tapi sayang yaa.. kita Cuma bertiga. Coba ada satu lagi. Pasti lengkap berempat." Ucap Yunhee menyayangkan mengapa mereka hanya bertiga.

"tenang aja. Kayaknya kita tahun depan bakal berempat." Ucap Jongho sembari tersenyum.

"darimana kamu bisa tahu kita bakal berempat??" ucap Park Solyi penasaran.

"feelingku sih berkata begitu." Ucap Jongho percaya diri.

"Ah.. Jongho.. aku pikir karena kamu sudah tahu bakal ada orang baru di hidup kita." Ucap Solyi sedikit kecewa.

"aku harap juga begitu. Pasti bakal lebih seru kalau kita lengkap berempat." Ucap Yunhee sembari tersenyum.

"namanya juga feeling. Bisa salah bisa benar. Ya, moga aja dalam waktu dekat ini. Aku pikir dia akan dengan sama kamu Yunhee." Ucap Jongho tiba-tiba.

"Dekat denganku? ah, kamu bisa aja bercandanya." Ucap Yunhee sedikit tak percaya.

"Ah, paling dia dekat dengan Yunhee karena mau minta tanda tangan karena dia fansnya Yunhee." Goda Solyi yang sedikit tak percaya dengan ucapan Jongho.

"Ah.. sudahlah.. biarin waktu aja yang menjawab semuanya." Ucap Jongho pelan.

"Jongho... gitu aja ngambek. Iya-iya, kita percaya sama kamu. Solyi, minta maaf gih sama Jongho. Dia ngambek lho. Lagian kamu ada-ada aja sih Solyi. Ini aja aku belum tahu lolos audisi apa nggak. Bagaimana dia mau minta tanda tanganku?" ucap Yunhee yang melerai kedua sahabatnya ini.

"Iyaa. Maafin aku Jongho.." ucap Solyi sembari mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"iya.. aku maafin." Balas Jongho yang membalas salam Solyi.

"Drrrt...drrrtt..." ada sebuah pesan yang sampai di smartphone Yunhee.

Yunhee pun segera membuka smartphone dan membaca pesan disana.

"Kim Yunhee ssi dengan nomor audisi 050 selamat karena anda lolos dan di terima audisi trainee Louis Entertainment. Diharap segera menghubungi kami setelah membaca pesan ini." Ucap Yunhee dalam hati.

Solyi dan Jongho melihat Kim Yunhee terdiam sembari menatap smartphonenya mulai penasaran.

"Ada apa Yunhee..?" tanya Jongho penasaran.

"Pesan dari pengumuman audisi??" tanya Solyi yang juga mulai penasaran.

"Yedeuraaaa..aku lolos audisi!!" ucap Yunhee senang.

"Lolos audisi??? Waah selamat Yunheee.." ucap Solyi antusias.

Chukkae Yunhee... " balas Jongho senang.

Mereka bertiga kemudian berpelukan karena merasa senang Yunhee akhirnya diterima audisi menjadi trainee idol.

Siang itu, ada rasa lega dan bahagia yang dirasakan Kim Yunhee. Dia merasa masih ada yang selalu peduli mendukungnya dan ada bersamanya di saat dia merindukan hal itu dari kedua orang tuanya.

"Terima kasih Jongho.. Solyi... kalian memang terbaik." Ucap Yunhee tulus.

❄❄❄