Enam tahun yang lalu....
Jakarta, 2013...
Seorang gadis cantik putih, tinggi, dan berambut panjang sebahu yang dikuncir ekor kuda dengan memakai seragam SMA berwarna biru kotak-kotak sedang berdandan di kamarnya.
Namanya Reina. Reina Lee lebih tepatnya. Seorang gadis keturunan Korea Indonesia yang lebih banyak menghabiskan hidupnya di Seattle. Sebuah kota di Benua Amerika yang jauh dari tempatnya saat ini, Jakarta.
Dan hari ini adalah hari pertamanya menggunakan seragam sekolah. Karena sebelumnya dia selalu memakai pakaian bebas ketika bersekolah di sekolahnya yang lama.
Rasa deg-degan menghampirinya. Bagaimana dia akan bertemu dengan teman-temannya yang baru. Bagaimana dia akan menyesuaikan diri di sekolah. Namun dia mencoba berusaha untuk tenang. Dan segera merapikan tasnya.
"Rei... pak Adrian sudah menunggu di depan rumah. Kamu sudah siap belum sayang? Kamu yakin nggak mau sarapan dulu." panggil mama Reina yang muncul dari balik pintu kamar.
"Sudah, Ma.. sebentar lagi Reina turun.. kayaknya Reina nanti bawa roti aja deh Ma. Ini soalnya hari pertama Reina..reina takut telat." Ucap Reina sembari merapikan isi tasnya.
"Oh iya udah kalo gitu.. nanti mama siapkan bekal di atas meja makan yaa.." ucap Mama Reina sembari kembali turun ke lantai satu.
"Terima kasih, Maa…" ucap Reina sembari berpamitan pada mamanya.
"Sama-sama sayang…." Balas Mama Reina sembari mencium kening anaknya.
Setelah memastikan dandanannya rapi, Reina pun turun dari lantai dua kamarnya dan memakai sepatu di lantai satu. Kemudian dia mengambil bekal yang disiapkan mamanya dan menghampiri seseorang yang sudah menunggu di depan rumahnya.
"Selamat pagi Pak Adrian.." sapa Reina ramah.
"Selamat pagi, Non Reina..Sudah siap, Non.." tanya Pak Adrian, sopir pribadi keluarga Reina.
"Sudah, Pak. Ayo kita berangkat." Ajak Reina kepada sopir keluarganya dan dia pun segera masuk ke dalam mobil.
Reina Lee, ya namaku adalah Reina. Ya, memang benar kalau Papaku yang merupakan warga Korea yang menetap di Amerika, sedangkan mamaku adalah orang Indonesia. Kami sekeluarga tinggal di Seattle sampai aku kelas sepuluh SMA. Dan Papa memulai bisnisnya di Amerika dan Indonesia.
Aku saat ini menguasai dua bahasa, Inggris dan Indonesia. Karena ketika di Sekolah lama, aku menggunakan bahasa Inggris dan sehari-hari ketika di rumah, kami selalu menggunakan bahasa Indonesia. Sedangkan Bahasa Korea, aku masih terus mempelajarinya, karena saat di Seattle, Papa lebih banyak berbicara dalam bahasa Inggris.
Dan inilah kisahku. Kisah yang tak pernah aku ungkapkan yang akan menjadi salah satu catatan dalam hidupku yang penuh mimpi, cinta, rindu dan berbagai perasaan yang ada dalam hidupku. Sebuah catatan kecil yang akan terus menjadi kenangan dan pengingat jika
Hari ini adalah hari pertama Reina bersekolah di Jakarta, setelah dari kecil dia tinggal di Seattle, keluarganya memutuskan untuk pindah ke Jakarta karena bisnis kedua orang tuanya. Papanya memiliki perusahaan franchise makanan yang sangat terkenal di Indonesia serta memiliki cabang di Amerika.
Karena semakin tahun semakin berkembang, Papanya kini melebarkan perusahaan tersebut di Autralia. Agar bisnisnya dapat dikelola dengan baik, Papanya memutuskan untuk menetap di Jakarta untuk dapat memantau bisnis dengan lebih lancar dan tak jauh dari keluarga.
Pukul tujuh pagi mobil Reina sudah sampai di depan gerbang New Land Intl School, tempat sekolahnya yang baru. New Land Intl School merupakan salah satu sekolah elite internasional yang ada di Jakarta.
Dengan metode pembelajaran yang modern dan canggih, tak diragukan lagi hanya orang-orang yang pintar dan memiliki uang yang cukup dapat bersekolah disini. Karena biaya sekolah per tahun saja dapat membeli sebuah rumah mewah di Jakarta.
Suasana sekolahnya terlihat sejuk, Gedung sekolahnya juga terlihat megah dan mewah. banyak siswa yang berdatangan dan menuju ke kelasnya masing-masing.
Ada juga para siswa yang melakukan aktivitas lain sebelum bel sekolah berbunyi. Ada yang main basket, ada juga yang lagi membaca buku di taman.
Reina pun tak sabar memulai sekolahnya yang baru. Setelah sampai, dia langsung turun dari mobil dan segera masuk ke dalam gerbang sekolah dan berjalan menuju ruang guru. Namun karena terlalu luas sekolah tersebut, dia pun nyasar dan melihat ada seorang siswa di depan kelas.
"Maaf, kak.. mau tanya..ruang guru di sebelah mana yaa?" tanya Reina perlahan.
"Oh ruang guru? Sepertinya saya tak pernah melihat kamu. Kamu anak baru ya? Kamu tinggal ikuti jalan ini lurus aja, lalu belok kiri." Jawab lelaki tersebut ramah.
"Iya kak, saya baru disini. Salam kenal kak. terima kasih banyak." ucap Reina sembari membungkukkan badan sejenak untuk menghormati dan mengucapkan terima kasih.
"Ya, sama-sama." Jawab Kakak tersebut ramah dan berlalu dan kembali ke kelasnya.
Reina pun melanjutkan langkah kakinya. Dia pun berjalan sesuai petunjuk kakak tersebut dan akhirnya sampai di ruang guru yang dia cari.
Setelah menemui guru yang akan menjadi wali kelasnya, Reina diantarkan ke kelas yang akan menjadi kelasnya nanti, kelas XI Ilmu Sosial 2. Reina pun memperkenalkan dirinya di depan kelas dan mulai duduk di kursi pojok kiri dua dari belakang.
"Hai namaku Kania." Ucap seorang perempuan di depan bangku Reina sembari tersenyum menatap wajah Reina dan menyapanya.
"Hallo juga, aku Reina." Balas Reina ramah.
"Aku Luna, senang bertemu denganmu." Sahut seseorang di sebelah kanan bangku Reina.
"Hallo Luna..aku Reina." Ucap Reina senang karena bertemu teman baru.
"Rei...nanti saat istirahat, kita ajak keliling sekolah yaa.." ucap Kania bersemangat.
"Iya, kamu kan belum tau nih suasana sekolah kita, sekalian nanti aku kenalin sama cowok-cowok kelas sebelah." Balas Luna sembari tersenyum.
"Ah kalian ini bisa aja... iya nih, aku belum tahu letak-letak ruangan yang ada di sekolah. Tadi aja sempet nyasar dulu karena ga tau jalan. Untung aja ada kakak kelas yang bantuin." Balas Reina yang mengiyakan ajakan kedua teman barunya.
"Wah... kamu nyadar dimana? kakak kelas??? Siapa-siapa Rei... bikin penasaran nih...." lanjut Kania yang heboh mendengar kakak kelas dari Reina.
"Ganteng gaaaa? Siapa namanya?" sahut Luna tak kalah heboh.
"Ga tau tadi. Nyasar di kelas lain. Lumayan sih, tapi aku ga tau namanya siapa." Balas Reina sembari tersenyum malu.
"Yah Reina... harusnya tadi kamu kenalan sekalian. Lumayan kan dapat tambah temen. Syukur-syukur jadi calon pacar." Goda Kania sembari tertawa.
"Iya nih.. pasti langsung heboh, murid baru dan kakak kelas." Sahut Luna yang juga godain Reina.
"Ah... Kalian ini.. sudah-sudah..yuk kita ikutin pelajaran dulu." Balas Reina yang menyudahi obrolan tentang kakak kelas.
❄❄❄
Istirahat kemudian...
"Tet..tet..tet..." tepat pukul sepuluh pagi, bel istirahat berbunyi.
"Yuk, Rei... kita ke kantin.." Ajak Luna sembari beranjak dari bangkunya yang diikuti Kania dan Reina.
Reina diajak oleh kedua temannya untuk berkeliling sekolah. Kania dan Luna memperkenalkan ruangan kelas dan beberapa ruangan lain yang wajib diketahui Reina. Dan tujuan terakhir mereka adalah kantin sekolah.
"Rei...kamu mau makan apa ?" tanya Luna menawari Reina makan.
'hmm.. apa ya.. aku juga bingung. Sepertinya enak semua. Ini aja deh.. siomay kayaknya enak." Balas Reina menentukan pilihan.
"Ok...kalau kamu Kania? Mau makan apa nih....?" tanya Luna pada Kania yang sedang mengamati menu hidangan yang ditempel di dinding kantin sekolah.
"Aku batagor deh, kayaknya enak. Kalo kamu Lun?" jawab Kania yang sekaligus bertanya balik pada Luna.
"Aku nasi goreng aja." Lanjut Luna memilih menu makanan.
"Ok... biar aku pesenin ya." Balas Kania sembari berdiri dari meja mereka bertiga dan menuju penjual makanan di dalam kantin.
Setelah memilih menu dan memesan makanan, beberapa menit kemudian makanan mereka bertiga pun datang, Luna, Kania dan Reina langsung menikmati makan pagi di hari pertama Reina menjadi murid baru. Saat mereka menikmati makan pagi, tiba-tiba terdengar keramaian dari cewek-cewek yang juga lagi asyik makan di kantin.
Kania yang penasaran mulai mencoba bertanya pada salah satu teman cewek yang lagi heboh mengobrol dengan temannya.
"Hey, Farah... kenapa sih.. kok heboh banget, ada berita apa??" ucap Kania yang ikut nimbrung diantara cewek-cewek yang lagi seru banget mengamati majalah yang dibawa salah satu siswi.
"Ini nih Kan.. Kak Jiho, juara pertama pas maen three on three bareng team basket sekolah sampe beritanya muncul di salah satu majalah remaja." Lanjut Farah sembari menunjukkan foto dan wawancara kak Jihoo di majalah yang dibawanya.
"Hah.. yang bener...?? wah aku ketinggalan berita nih." Jawab Kania sembari mengamati foto kak Jihoo dan membaca sekilas wawancaranya.
Setelah mengobrol sejenak dengan Farah dan temen-temen rumpi lainnya, Kania kembali ke bangku tempat duduk mereka bertiga.
"Ada apa, Kan...?" tanya Luna penasaran.
"Oh itu Lun, Kak Jihoo menang basket trus ada wawancaranya juga di majalah.
"Wah.. iyakah... pulang sekolah wajib beli nih majalahnya." Lanjut Luna bersemangat.
"Kak Jihoo itu siapa sih Kan...Lun?" tanya Reina mulai penasaran.
"Oh Kak Jihoo..Seo Jihoo kakak senior kita. Dia di kelas XII Ilmu Alam 1, kelas Favorit anak ilmu alam." Jawab Luna menjelaskan.
"Udah ganteng, pinter, jago basket, cowok korea. Bersama nonton kdrama ga sih... perfect banget deh pokoknya." Ucap Kania bersemangat.
Udah ga heran lagi sih kalau sekolah Reina yang baru ini terdiri dari bermacam-macam siswa dari kewarganegaraan yang berbeda karena sekolah mereka adalah sekolah internasional.
"Ntar deh, kalo kita papasan sama Kak Jihoo, gue kenalin." Ucap Luna sembari menyelesaikan makan siangnya.
Setelah makan siang, mereka bertiga kembali menuju ke kelasnya. Di tengah perjalanan, ada yang memanggil Luna dari kejauahan.
"Luna... Luna...." ucap seseorang dari kejauhan menghampiri Luna.
"Oh, elu Ren... ada apa manggil gue?" ucap Luna yang mengenali orang yang memanggilnya.
"Ini ada titipan tugas dari Pak Gerald, Guru Sejarah, kata beliau tidak bisa ngajar nanti habis istirahat karena ada rapat guru se provinsi. " ucap Reno menjelaskan pesan gurunya tersebut.
"Okay, Ren. Makasih yaaa..Yuk Kan, Rei.. kita balik ke kelas." ucap Luna sembari mengajak kedua temannya ini kembali ke kelas.
"Bentar-bentar Lun.. " ucap Reno yang mendadak menghentikan temannya untuk kembali ke kelas.
"Kenapa Ren...?" tanya Kania penasaran.
"Kalian belum ngenalin gue. Ini anak baru yaa?" tanya Reno penasaran.
"Oh iya, ini temen sekelas gue. Anak baru dari Seattle. Namanya Reina." Lanjut Luna yang menyadari dia lupa ngenalin Reina ke Reno.
"Halo aku Reno." Ucap Reno sembari menyodorkan tangannya ke Reina untuk bersalaman.
"Halo aku Reina. Salam kenal." Balas Reina yang membalas jabat tangan Reino.
"Yuk Rei, Lun.. kita balik. Ini udah waktunya kita ngerjain tugas." Ucap Kania yang mengajak keduanya kembali ke kelas.
Setelah berpamitan pada Reno, mereka bertiga akhirnya balik ke kelas.
"Eh Kan, kenapa tadi siang elu tiba-tiba ngajakin kita balik ke kelas, kan istirahatnya tadi masih sepuluh menit lagi?" tanya Luna yang penasaran saat mereka sampai di kelas.
"Elu nggak tau gosipnya mengenai Reno, dia kan terkenal playboy di kelasnya. Gue nggak mau temen baru kita kena jadi korban selanjutnya." Ucap Kania yang terlihat khawatir oleh sikap Reno pada Reina.
"Beneran??? Elu tau info dari sapa??" ucap Luna yang tiba-tiba kepo mendengar gosip mengenai Reno.
"Dari temen-temen eskul cheers gue. Ada beberapa anak yang udah kemakan gombalan maut Reno, akibatnya baru sebulan pacaran, trus diputusin dan ditinggalin gitu aja." Ucap Kania menjelaskan info yang dia dapet dari temen-temennya.
"Parah juga tuh anak, kita mesti jagain Reina." Balas Luna mulai cemas.
"Kalian lagi ngomongin apa sih, gue kan jadi penasaran." Ucap Reina yang mulai nimbung setelah dari kamar mandi.
"Oh enggak Rei.. kita nggak ngomongin apa-apa. Cuma lagi ngomongin elu rencana mau ikut eskul apa nih?" balas Kania mengalihkan pembicaraan.
"Gue juga belum tau sih. Cuma dulu gue sering maen basket di sekolah gue yang lama." Jawab Kania sembari mengemasi barang-barangnya karena bel pulang sekolah telah berbunyi.
"Wah kebetulan banget. Elu udah daftar belum ekskulnya?" tanya Luna penasaran.
"Belum sih, rencananya besok pulang sekolah gue mau mampir ke sekretariat." Jawab Reina bersiap ke luar kelas.
"Bentar-bentar, Rei.. kita ikut nemenin elu yaa." Pinta Kania tiba-tiba.
"Boleh sih.. kalian mau ikutan juga?" tanya Reina keheranan.
"Ehm.. Nggak sih. Kita sebenarnya kepengen ketemu Kak Jihoo. Kali aja ketemu." Ucap Kania sembari senyam-senyum.
"Oh gue pikir elu mau ikutan main basket?" ucap Reina yang melihat kedua sahabatnya sangat antusias ke ekskul basket.
"elu mau ikutan nggak nih Kania? Gue kan ekskul juga. Biar kita sekalian latihan basket bertiga.." Ucap Luna bersemangat.
"Ntar dulu deh..Gue kayaknya jadi penonton aja deh.. ini udah banyak ekskul yang gue ikutin." Ucap Kania sembari tersenyum.
"elu masuk ekskul ini? Kenapa nggak cerita dari tadi... Wah kebetulan Lun.. masih buka kan pendaftarannya?"tanya Reina cemas.
"hahaha. Habisnya kalian antusias dari tadi, trus seru banget dengerinnya. jadi gue liatin aja...Masih-masih.. kalian bisa daftar kapan aja kok. Yang penting nanti latihannya rutin tiap hari minggu di lapangan basket sekolah. Tapi mending besok aja daftarnya. Soalnya sekarang ada persiapan buat tanding basket putra. Jadi sekretnya lagi penuh banget buat rapat. " ucap Luna menjelaskan.
"Yaah.. elu mah.. tau gitu kan gue langsung tanya elu..Oh gitu.. Ya udah. Hayo...kita balik aja hari ini.." Ajak Kania kepada kedua temannya yang masih memasukkan buku ke dalam tas mereka.
"Ok Lun.. Thanks atas infonya ya.." ucap Reina sembari tersenyum.
Ya, meskipun dia sebenarnya sedikit kecewa karena tak bisa langsung mendaftar ekskul karena lagi ada kegiatan di ruang ekskul. Reina memilih untuk langsung pulang.
"Iyah..sama-sama. Tapi sorry banget. Gue ga bisa ikutan pulang sekarang. Gue mesti kesana dulu." Ucap Luna yang harus menghadiri rapat ekskul basket.
"Oh ya udah kalo gitu. Kita pulang duluan yaa." Pamit Reina dan Kania pada Luna yang akan segera pergi untuk rapat.
"Okay, hati-hati yaa"
"Bye Lun..."
❄❄❄
Keesokan harinya sepulang sekolah...
"Teeeeeeeet.....teeeeeeeeeeeeeet" Bel pulang sekolah berbunyi.
Reina dan kedua temannya bersiap menuju tempat pendaftaran ekskul basket. Sembari membawa tas sekolah dan map berisi beberapa tugas sekolah yang akan mereka selesaikan di rumah, ketiga sahabat ini menuju ke tempat sekretariat basket.
Beberapa menit kemudian tibalah mereka di depan sekretariat ekskul basket. Ekskul ini terletak di sebelah kiri sekolah. Bersebelahan dengan beberapa sekretariat ekskul lainnya seperti badminton, karate, bola voli serta taekwondo.
Terlihat pintu sekret dibuka setengah. Reina pun mengetuk pintu dan terdengar suara dari dalam yang mempersilahkan mereka masuk.
Ada dua kakak kelas yang sedang menjaga sekretariat. Kak Rian dan Kak Yona. Keduanya merupakan kakak Senior yang Reina sempat jumpai saat di ruang guru kemarin.
"Kak Rian.. " sapa Luna saat masuk ke dalam sekretariat ekskul.
"Hai Lun... tumben elu dateng siang-siang.
"iya.. ini kak..ada yang nyariin elu sama kak Yona." Ucap Luna sembari membawa kedua temannya masuk ke dalam sekretariat eskskul basket.
"Selamat Siang, Kak.." sapa Reina ramah.
"Selamat Siang, ada keperluan apa ya?" tanya Kak Yona melihat ketiga siswa kelas sebelas datang.
"Saya mau daftar ekskul basket. Apakah masih boleh?" tanya Reina menyampaikan maksudnya.
"Oh..masih-masih..silahkan duduk. Sebentar ya.. saya ambilkan formulir pendaftarannya." Jawab kak Rian menyilahkan Reina, Luna dan Kania untuk duduk.
"Terima kasih Kak.." ucap Reina sopan.
"Lun.. ini siapa? Murid baru yaa.. kok baru keliatan?" tanya kak Rian penasaran.
"Iya..kak.. teman kelas Luna yang baru. Namanya Reina. Yang sebelahnya namanya Kania. Kalau Kania teman sebangku Luna." Ucap Luna memperkenalkan Reina dan Kania.
"Hallo kak. Nama saya Reina."
"Selamat siang kak, Nama saya Kania."
"Oh..salam kenal yaa.." balas Kak Rian dan Kak Yona bergantian.
Sembari menunggu Reina menyelesaikan pengisian formulir, Kak Rian dan Kak Yona mengobrol membicarakan temannya yaitu Jihoo yang kembali menjadi MVP dalam pertandingan basket dua hari lalu dan kabarnya akan ada pertandingan basket lagi nanti sore.
Setelah selesai mengisi formulir, Reina pamit kepada kedua kakak seniornya dan berjalan menuju ke kantin sekolah bersama kedua sahabatnya. Sesampainya di kantin, mereka langsung memesan menu makan siang dan menyantapnya dengan lahap.
"Lun.. ntar sore dateng kan?" Tanya Kak Rian saat ketiga adik kelasnya akan meninggalkan sekretariat ekskul itu.
"kalau Luna kemungkinan dateng sih kak. Tapi pengennya Luna ngajak dua temen Luna juga. Ntar Luna coba tanya teman-teman Luna dulu deh. Sapa tahu mereka mau nonton juga." Balas Luna menjelaskan pada Kak Rian dan Kak Yona.
"Okay.. sampai ketemu nanti sore yaa." Balas Kak Yona sembari tersenyum.
"Iya Kak, Luna mau nyusulin dua temen Luna dulu.. " ucap Luna sembari menyusul dua sahabatnya yang sudah berada di luar sekretariat yang sedang menunggunya.
Beberapa menit kemudian...
"Rei.. kamu nonton nggak pertandingan basket nanti sore?" tanya Luna sembari menikmati siomaynya.
"Nggak tau sih. Kalian dateng?" tanya Reina ragu.
"Pasti dong. Secara nanti sore Kak Jihoo tanding. Jarang-jarang kan Rei kita bisa nonton cowok cakep maen basket. Mana keren banget pasti." Jawab Kania semangat.
"Okay deh aku ikutan. Kita nonton jam berapa ntar sore?" tanya Reina sembari memandangi jam tangan di pergelangan tangan kirinya yang menunjukkan pukul satu siang.
"Nanti kan pertandingannya jam empat sore. Kita ketemuan di rumah Kania jam tiga aja ya. " balas Luna memastikan jadwal ketemuan.
"Setuju." Ucap Kania bersemangat.
"Baiklah. Jam tiga nanti kita kumpul lagi di rumah Kania."
"Siap!....."
❄❄❄
Dua jam kemudian...
Mereka telah berkumpul di rumah Kania dan siap-siap menuju hall arena pertandingan. Setengah jam kemudian mereka sampai. Pertandingan hari ini antara SMA New Land dan SMA Victory. Suasana Hall telah ramai dipadati suporter yang mendukung masing-masing sekolah. Sorak penonton telah bergema dari luar stadium.
Reina, Kania dan Luna langsung berjalan menuju bangku penonton. Semua tampak bersemangat menyambut tim basket kebanggaan sekolah New Land terutama Kak Jihoo yang akan bertanding.
Kak Jiho yang juga sebagai kapten basket SMA New Land adalah orang yang paling ditunggu sore itu telah memasuki lapangan bersama anggota tim basket putra lainnya lima belas menit lalu. Mereka sibuk melakukan pemanasan sebelum pertandingan dimulai. Dengan tubuh atletis dan wajah tampan yang dimiliki oleh Kak Jihoo membuat penonton apalagi cewek histeris melihatnya. Para cewek tampak memuji ketampanan dan jagonya kak Jihoo dalam bermain bola basket.
Tepat pukul empat sore pertandingan basket dimulai. Di babak pertama kedua tim tampak tak mau mengalah. Pertandingan sore itu berlangsung sangat sengit. Tim lawan tak kalah jago bermain bola basket. Suasana semakin memanas saat SMA Victory mengungguli tim dari SMA New Land di quarter kedua. Tim dari New Land juga melakukan perlawanan yang sengit di babak ketiga. Namun dengan perjuangan dan semangat dari penonton membuat keajaiban. Tim New Land menang tipis 83-82.
Sorak riuh dan eforia menyambut kemenangan penonton menambah semaraknya sore itu. Kania dan Luna sejak tadi tak lepas dari kamera smartphonenya untuk mengabadikan kemenangan SMA mereka dan Kak Jihoo tentunya sangat bahagia menyambut kemenangan tim New Land sore itu.
Beberapa menit kemudian..
Tampak hanya sebagian dari penonton yang masih belum pulang. Kebanyakan berasal dari anggota ekskul basket yang menyambut kemenangan tim putra.
"Rei...gimana pertandingannya tadi. Seru banget kan?" tanya Kania pada Reina yang sejak tadi hanya menonton pertandingan.
"Iya seru banget Kan.. sudah lama rasanya sejak pulang ke Indonesia, aku mendengar riuh teriakan penonton.
"Eh Rei... Yuk kita samperin kak Jihoo, mumpung pertandingannya udah selesei." Ajak Luna pada kedua sahabatnya.
"Nggak usah deh Lun, nggak enak juga." Tolak Reina melihat tim basket putra selesei bertanding.
"Nggak papa lagi.. yuk..yuk..." ajak Luna yang mau tak mau tak dapat ditolak Reina.
Akhirnya Reina pun mengajak kedua sahabatnya menemui tim basket putra yang juga merupakan teman-temannya karena mereka satu ekskul basket.
Suasana Hall Basket sore itu berangsur sepi, para pononton sudah banyak yang pulang karena pertandingan telah usai. Luna pun menemui teman-teman 1 ekskulnya.
"Kak Rion, Kak Jihoo... selamat ya tadi." Ucap Luna sembari menyalami kedua kakak kelasnya.
"Thanks Luna... mana Windy, Freisha dan yang lainnya?" ucap Rion yang mengamati Luna hanya membawa kedua temannya.
"Oh, Kak Windy dan Kak Freisha udah duluan pulang. Katanya mau ngurus perijinan di untuk acara Pensi." Jawab Luna ramah.
"Oh, pantesan kok nggak keliatan. By the way. Mereka siapa?" ucap kak Jihoo sembari mengusap keringat dengan handuk di wajahnya.
"Oh ini kak. Kenalin. Ini Kania. Dan ini murid baru, namanya Reina."
"Hai Kak, Aku Kania." Ucap Kania sembari menyalami kedua kakak kelas yang ditemui Luna.
"Hallo Kak. Aku Reina. Terima kasih yang kemarin udah ngasih tahu jalan." Jawab Reina malu-malu.
"Oh, jadi kamu yang beberapa waktu lalu nanya ruang guru?" tanya Jihoo sembari senyum ramah.
"Iya Kak..." balas Reina ramah.
"Kak, maaf kita nggak bisa lama-lama yaa.. sekali lagi selamat yaa.. kita bertiga pamit dulu." balas Luna yang pamit kepada kedua kakak kelasnya.
"Oh iya Luna.. makasih yaa.. salam kenal juga buat Kania dan Reina."
"sama-sama kak."
"Bye..."
❄❄❄
Creation is hard, cheer me up!
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.