"Rold, kau bisa serius tidak!" Rival mulai geram.
"Heem."
"Duduklah," titah Rival.
"Kita membolos?" tanya Rold dengan sedikit menarik sudut bibirnya karena sangat jarang sahabatnya yang satu ini mau membolos.
"Saat aku kesini, bel masuk sudah berbunyi. Guru mata pelajaran kosong. Jadi aku mencarimu," jelasnya dengan tersenyum.
"Ku kira kau rela membolos demi aku," keluhnya berakting kecewa.
"Jadi kita harus susun rencana, Rold!" Rival tampak antusias.
"Kalau cantik aku harus menghabiskan waktu sepanjang malam," gumam Rold.
Plak
"Sakit, bodoh!" protes Rold.
"Berhentilah, berpikir mesum, ini serius!"
"Pertama, kita harus menangkap basah gadis pengancam ini saat dia memasukan surat kedalam lokernya," ucap Rold.
"Besok pagi kita tunggu dia disini!" Rival memberi saran.
"Tidak, tidak! Aku sudah melakukannya lagi ini. Tapi, dia tidak ada," jelasnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com