Julia memasang wajah masam ke arah Abraham yang sedang mengenakan dasi. Wanita cantik ini terus berceloteh memaki kenakalan suaminya. Abraham hanya membalas dengan tersenyum tipis. Tidak penting baginya mendengar ocehan Julia. Sebagai seorang pria menyalurkan hasratnya itu bisa merubah mood menjadi lebih baik.
"Sayang apa kau sudah siap?" tanya Abraham yang berdiri tepat di belakang Julia yang sedang duduk di meja rias dengan pakaian yang sudah rapi. Julia tidak bergeming, ia masih fokus memberi warna pada bibirnya.
"Sayang, sepertinya mentari sudah mulai datang," goda Abraham dengan tersenyum.
"Aku sudah bilang aku ingin segera bertemu dengan Charles. Kenapa kau melakukan itu!" cerocosnya. Abraham tidak menimpali, ia mencium pipi Julia dan berjalan menuju daun pintu dengan terkekeh. Abraham turun dengan senyum mengembang. Tidak dipungkiri ia bahagia mendengar kabar Charles. Tapi, ia tidak ingin pergi sepagi itu. Karena akan sangat beresiko di daerah yang sepi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com