webnovel

Sembilan

Pertama kali hal yang di rasakan Ibu Tisha adalah shock. Beliau shock melihat putrinya datang tengah malam bersama perempuan dengan keadaan mengenaskan. Kemeja yang penuh dengan sobekan, wajah yang babak belur dan sudut bibir berdarah. Rambutnya pun acak-acakan.

"Sekarang cerita sama Mama, kenap.."

"Ma, aku boleh istirahat dulu nggak? Aku capek Ma!" Mohonya, padahal ia masih belum siap menjawab rentetan pertanyaan dari Mamanya.

Mamanya menghela napas, sejujurnya beliau khawatir namun melihat keadaan putrinya, beliau mengijinkan, sepertinya putrinya butuh waktu. "Baiklah, istirahat Ya" Mamanya lalu beranjak dadi ranjang Tisha.

Tisha menarik selimut tidur membelakangi Yissa. Sampai di sini, Tisha langsung mengatakan bahwa Yissa habis di lecehkan. Karena takut psikologis Yisha makin parah, Tisha memohon pada Mamanya agar segera Yisha di tangani.

Namun karena sudah malam. Mam Yisha menyarankan agar memberi obat penenang dulu, karena keadaan mereka berdua yang pasti lelah.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com