webnovel

BAB 279

Aku melepaskannya, dan mundur selangkah, ledakan tawa geli keluar dariku. "Itu serangan paling buruk yang pernah Aku lihat."

"Persetan," gumamnya, api kembar membakar pipinya.

Berjongkok, aku mengambil pisau dan memegang sisi pegangannya padanya. "Mari kita coba lagi. Kali ini berpura-puralah kamu benar-benar ingin membunuhku."

Matanya melesat ke mataku, bayang-bayang ketakutan menari-nari di kedalaman iris matanya. Dengan hati-hati, dia memegang gagangnya.

Aku mundur dan mengangkat kedua tanganku ke atas dengan sikap menyerah. "Lanjutkan. Coba tikam aku."

Tatapannya melayang di antara wajah dan dadaku, tubuhnya terluka begitu kencang, aku khawatir dia mungkin mengalami ketegangan otot.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com