webnovel

BAB 132

Tubuhku tegang, dan perutku tidak lebih dari bola kecemasan. Aku menarik napas dalam-dalam beberapa kali, berusaha untuk tidak panik.

Semuanya akan baik-baik saja. Itu hanya harus.

Ada ketukan di pintuku lalu Forest masuk. Matanya menyapuku, dan senyum terbentuk di sekitar mulutnya.

Tatapanku melayang ke arahnya, dan aku mencoba mencari sahabatku, tapi yang kulihat hanyalah pria yang membuatku jatuh cinta.

"Aku suka baju itu," katanya sambil berjalan ke arahku. Dia pasti melihat sesuatu di wajahku karena kerutan terbentuk di alisnya, dan mengangkat tangannya ke pipiku, dia bertanya, "Ada apa?"

Aku menggelengkan kepalaku. "Tidak ada apa-apa."

"Tentu?" Matanya mengunci mataku.

"Ya."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com