Nara melajukan mobilnya kearah jalan Kenzo,ia akan pergi ke kantor FBI di kota Tokyo. Banyak mobil yang berlalu lalang sampai Nara terjebak macet. Walaupun terjebak macet,tak ada satu suara klakson mobil terdengar.
Setelah setengah jam terjebak macet, akhirnya Nara berhasil keluar dari macet dan tiba di kantor FBI. Nara langsung masuk dan mengikuti proses cek in. Selesai dengan proses cek in barulah Nara bisa bertemu dengan komandan FBI Jepang.
"Here Sir!" Nara memberikan hormat. Komandan FBI Jepang membalas hormat Nara.
"Agent FBI, Nara Holmes. Saya dipindah tugaskan ke Jepang selama satu setengah tahun. Laporan selesai" lapor Nara dengan nada tegas dan memberi hormat lagi.
"Baiklah, jadi selamat kamu disini aku yang memberi misi untukmu. Bet itu?!". Kata komandan itu
"Yes sir!! Kalau begitu saya pamit keluar ingin melihat ruangan saya" kata Nara
Komandan hanya mengangguk, lalu Nara keluar dari ruangan komandan dan menuju ke ruangan sendiri.
Ruangannya berada di lantai 2. Nara memasuki ruangan nya dan melihat lihat ruangannya terdapat kursi sofa untuk beristirahat bila lelah menyerang. Ada komputer dan juga sebuah laptop. Dua kursi dan sebuah meja, dan juga terdapat sebuah televisi. Ruangan yang Perfect. Bisa menjadi rumah yang kedua bagi Nara ketika jenuh berada seatap dengan rich.
Nara langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa empuk, dan rasa lelah menyerang tubuhnya, tiba tiba suara ketukan pintu terdengar.
"Siapa?". Tanya Nara sambil bangun dan duduk di sofa tadi.
"Agent FBI, Yamanaka azuma, yurushikun Nara-san". Kata seorang yang mengetuk pintu ruangan Nara tadi.
"Ya, yurushikun" Kata Nara sambil mengulurkan tangannya.
Pemuda yang bernama itu azuma, dan ia langsung menjabat tangan Nara dengan senang hati.
"Duduk azuma" perintah Nara untuk mempersilahkan duduk
Azuma untuk duduk.
"Selama kamu di sini,aku Akan menjadi rekan kerjamu" Azuma Duduk dihadapan Nara.
"Kamu asli Jepang?" Nara memperhatikan setiap lekuk tubuh dan wajah azuma.
Pria yang berusia sekitar 27 tahun,tinggi,berkulit putih,mata yang sedikit sipit, tubuh yang atletis, wajah tirus,berambut hitam,dan wajah yang bersih tak ada bekas atau pun jerawat yang tumbuh.
"Kenapa kamu menatapku segitunya?" Tanya azuma saat sadar bahwa Nara menatapnya dari bawah hingga atas.
Nara dengan cepat menggelengkan kepalanya dan tersenyum.
"Aku asli Jepang,tapi jika kamu tanya kenapa bisa aku berpostur tubuh tinggi?Itu karna nenek dari sebelah ayahku adalah orang Amerika" ucapan azuma memberikan semua jawaban yang dibutuhkan Nara.
Nara tersenyum ramah.
"Gimana kalo Kita minum sake? Untuk sekedar mempererat hubungan pertemanan kita?" Tawar azuma.
"Ehm gimana ya?" Nara berfikir sesaat.
"Ayolah! hanya dua gelas saja" pinta Azuma yang sudah berdiri.
Azuma menarik tangan Nara agar berdiri. Nara pasrah diberdirikan dan ditarik paksa keluar dari ruangan nya oleh azuma.
Sepanjang perjalanan azuma menghidupkan music sound dan memutar lagu company yang dibawakan oleh Justin Bieber.
"Ehm Nara,boleh aku tanyakan sesuatu?" Azuma membuka obrolan.
"Nanya apa?"
"Kamu orang Jepang atau bukan sih?" Tanya Azuma sesekali melirik ke arah Nara.
"Ayahku berasal dari keluarga Holmes,Keluarga Jerman. Sedangkan ibuku berasal dari negara sakura yang indah ini" jawab Nara.
"Jadi...Kamu pernah kesini sebelumnya?"
"Pernah. Saat aku berusia 20 tahun dan aku masih ingat sedikit jalan di kota ini" Nara tersenyum kearah Azuma.
"Aku sudah membaca dokumen tentangmu dan aku kagum padamu" puji Azuma.
"Apa yang membuatmu kagum sih?skill aku biasa aja" Nara tertawa mendengar pujian azuma.
"Kamu udah menjalankan misi 58 pembunuhan teroris dan 187 misi penangkapan yang kamu selesaikan dan berhasil" Azuma masih memuji Nara.
"Arigatou" Nara tersenyum.
"Tapi kenapa satu misi penangkapan yang terakhir kamu kamu jalankan saat di Spanyol gagal?" Tanya azuma.
"Aku juga tidak tahu kenapa bisa gagal di misi terakhir" jelas Nara menggelengkan kepalanya.
Nara dan Azuma tiba di toko Sake. Mereka memesan dua gelas sake untuk mereka berdua. Mereka mengobrol tentang pekerjaan masing-masing. Karna takut nanti akan mabuk,Nara Hanya meminum segelas Sake.
Selesai Minum Sake bersama,Azuma mengantar Nara ke Apartemennya. Mereka tiba di apartemen masing-masing saat senja telah datang. Senja pertama Nara dihabiskan bersama teman barunya. Senja di Jepang sangat indah. Nara melihat danau yang berada didekat apartemennya melalui jendela. Disana ada beberapa merpati yang hinggap di pohon sakura, benar-benar pemandangan yang indah.
*** *** ***