webnovel

FERYANA

aku sama sekali tidak pernah membenci yang namanya pertemuan. aku bahkan tidak akan pernah mencegah perpisahan. tetapi, bertemu denganmu, aku mulai berfikir. untuk sejenak menunda untuk pergi dan memutuskan untuk menetap sedikit lebih lama.

Emi_NIRWANA · Teen
Not enough ratings
49 Chs

48.

Aku tidak tahu apakah keputusanku ini sudah benar. tetapi Apa salahnya memberikan kesempatan kedua untuk orang yang ingin berubah.

" nanti tolong jemput aku jam 08.00 malam ya sayang, kayaknya perkuliahan aku bakalan selesai jam 08.00 malam kamu nggak sibuk kan? " tanya Tio sambil menatap Teduh kepada kekasihnya.

" mau aku sibuk atau tidak, aku akan mencoba untuk menjemputmu. Ingat yo, jangan sia-siakan kesempatan dan kepercayaan kedua yang kuberikan kepadamu, " ucapku dengan nada datar.

"sayang... makasih karena kau telah memberikan aku kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahanku, Tapi Jangan cuek gitu dong, "ucap Tio sambil menyentuh kedua pipiku.

Aku hanya tersenyum.

aku menatapi Kekasihku yang berjalan semakin menjauh dari mobilku, jauh di lubuk hatiku aku merasa Apakah keputusanku untuk memberikannya kesempatan kedua adalah keputusan yang terbaik.

Aku kembali membawa laju mobilku, melewati jalanan yang begitu panas karena terik matahari yang semakin menggila.

" mungkin beberapa waktu sambil mengopi akan menenangkan pikiranku, Lagi pula kalau aku kembali ke rumah aku akan bertemu Heny. Dan bodohnya Aku sudah berjanji pada Tio tidak akan bertutur sapa lagi dengannya, tanda ketik rumahku yang kemudian mengubah haluan setirku menuju sebuah kafe yang tidak jauh dari tempat itu.

Secangkir conheilo tersaji di hadapanku dengan satu Slice cake yang menambah kenikmatannya.

" ada benarnya juga sih Masukkan dari teman-temanmu, lagian ngapain coba kau datang sendiri ke cafe ika, di hari yang panas seperti ini, cuma untuk memperkenalkan produk dari perusahaanmu? "kalimat itu mencuri perhatianku dan membuat aku tertegun. coba tebak siapa yang aku lihat?

"ya... kau tahu ini adalah proyek pertama yang aku Pimpin sendiri. dan kau tahu, proyek ini jatuh padaku hanya amarahku, "ucapnya dengan wajah memelas.

"hmm... Aku nggak tahu sih ini bisa atau nggak, tapi aku mungkin bakalan coba produkmu di bulan ini, nanti aku bakalan info lagi lagi kalau produkmu itu berhasil."

"kalau nggak berhasil gimana?"

"ya Coba lagi lah, lagi pula ini kan launching produk pertama Jadi wajar dong kalau orang-orang itu mempunyai perspektif yang berbeda. kau tahu, Kau terlalu pesimis. Kita belum coba loh.. ! "

"aku tahu, tapi aku benar-benar tidak percaya diri dengan semua yang aku lakukan sekarang."

"Kayaknya aku tahu gimana cara balikin mood-mu!" ucap gadis yang tampaknya dekat padanya itu.

" segelas jusku ini! "mereka berucap hampir beriringan.

"Ya udah deh kau tunggu di sini dulu, aku bakalan suruh bertendarku untuk buatin kau segelas Jus itu," ucap temannya setelah beberapa saat mereka tertawa bersama.

Aku baru tersadar aku menghabiskan beberapa menit waktuku untuk menikmati mimik wajah Nirwana yang selama ini tidak pernah aku dapati. Dia yang tadinya tampak datar, cuek dan tampaknya dingin ternyata mempunyai sisi hangat yang seperti itu.

"segelas jus ini khusus untuk temanku yang cerewet!" ucap temannya sambil memberikan segelas jus yang tampaknya sangat disukai oleh Nirwana.

"Kak bisa tolong bantuin kita nggak, soalnya lagi rame banget, terus staff kita belum pada datang," ucap salah seorang staff yang mendatangi keduanya.

"Eh..kalian juga lagi rame, Kau ngapain coba datangin aku terus ya bantulah mereka! "

"yee...! untung aku masih mau datangi kau, gimana coba kalau aku diamin kau, terus aku sibuk sama yang lain,"

" atau kau mau aku bantu? gini-gini aku pernah bekerja di dunia pelayanan loh, "ucap Nirwana menyeringah.

"ah..! seriuslah, "

"Iya loh..! Ya udah deh gini aja aku bantuin kalian taking order ya, tapi untuk close bill aku nggak bisa,"

"oke!!!"

Entah kenapa, sebuah senyuman terlukis di wajahku.

Aku mengamati Gadis itu bekerja mengikuti staf yang lain, dan aku tidak menyangka kalau ia begitu lihai mengerjakan tugasnya sebagai seorang waiters.

"Hai Kak..! boleh minta nomor wa-nya nggak?" ucap seorang lelaki yang tampaknya tertarik pada Nirwana.

"em... eh... gimana ya, maaf ya kak aku nggak punya WA... "Gadis itu nampaknya sangat bingung untuk menolak permintaan dari pelanggannya.

"ah! masa kalau nggak punya WA?! Instagram deh kalau gitu! "lelaki itu tampak memaksa.

"Hehehe... aku juga nggak pakai instagram! Maaf ya?!"

gadis ini benar-benar menjaga privasinya.

"halah! Sok jual mahal banget sih lo jadi cewek! bilang aja kalau nggak mau kasih! " lelaki itu tampak kesal dengan Nirwana karena ia tidak mau memberi kontaknya kepada lelaki itu.

"Iya aku nggak mau kasih!! emang kenapa?!" Nirwana tampak terpancing emosinya.

"eh biasa aja sih! baru aja Jadi abu-abu udah songong! "

"ya bagus! aku babu songong dan masih ada harganya! Eh kau... kerjaan nggak jelas! nggak dapat kontak, marah! gimana sih harga dirimu! " gadis ini benar-benar berbeda.

lelaki itu terbakar emosinya, Ayo mulai berdiri dari tempat duduknya dan mulai mendatangi Nirwana.

"eh kak sorry sorry, maaf ya kak teman saya emang agak emosian Anaknya lagi PMS!"untung teman Nirwana datang melerai.

"apaan sih Dewi, Biarin aja! Dia pikir karena dia laki-laki aku takut sama dia! "Nirwana benar-benar tidak bisa menghentikan ocehannya.

"Ya udah sih Na... , Ayo Ayo ikut aku!" gadis bernama Dewi itu membawa Nirwana ke belakang.

aku tahu apa yang dilakukan Nirwana itu adalah pembelaan dirinya, tetapi aku yakin masalah ini tidak akan berhenti di sini, lelaki seperti itu pasti akan membawa masalah ini kearah yang lebih serius, tunggu! untuk apa aku ikut campur? ini bukan urusanku.

Sementara itu di ruang break,

"apaan sih Ana! kau tau nggak itu salah satu pelanggan setia aku, dia itu sering makan ke tempat ini,"

"Abis dia itu nggak sopan tau Dew, Yah aku dong mau ngasih atau enggak kontak aku sama orang, dia malah ngapain aku babu! nggak sopan kan! "

"ya kasih kek! lagian kan kau juga lagi jomblo! emang kok nggak ngerasa kesepian? itu laki juga ganteng tau! "

"Ih... nggak deh! laki-laki kayak gitu mah banyak di luar! aku cuma nggak suka laki-laki yang kasar sama cewek cuma karena permintaannya nggak dipenuhi! Aku nggak kenal aja dia udah berani kayak gitu, mau PDKT dengan cara kasar kayak gitu? ogah! "

"ih ya udah deh, udah nggak rame juga makasih ya udah bantu, "ucap Dewi.

"Iya deh, Untung aja udah nggak rame Aku juga udah nggak mood. ya udah deh aku pulang ya Dew, layan udah agak malam juga, "

"eh oh ya, tugas kuliah besok aku nyontek ya, "

"Idih! nyontek mulu kerjain aja sendiri!"

"ih titik-titik Nirwana kan baik banget, please ya ya!"Dewi merayu.

"ya Yah," Nirwana pun memberikan senyum cantiknya.