"Troy!" Ricki segera berdiri melihat kehadiran Troy di sana.
"Bagaimana bisa …?"
"Berterima kasihlah pada kakekku. Sebelum ini, aku sangat kesal padanya, tapi ternyata dia lebih setia kepadaku dibandingkan kalian semua," geram Troy.
Ricki meringis. "Carol …"
"Bahkan meski Carol begitu keras kepala, kalian seharusnya tidak mendukungnya," desis Troy. "Aku akan menghajar kalian semua setelah ini berakhir."
Lalu, Troy maju ke arah Roland yang tampak marah karena hidungnya berdarah setelah serangan Troy tadi.
"Kau …"
"Ya, aku. Kau masih ingat?" Troy memutar tinjunya dengan tatapan tertuju pada Roland.
"Cih! Ternyata kau juga selamat dari ledakan itu," geram Roland.
"Aku datang untuk membunuhmu, bukan untuk terbunuh," balas Troy santai.
"Jadi, kaukah alasan Prasetya membunuh orang-orangnya sendiri?" dengus Roland. "Dia pasti ketakutan setengah mati jika aku tahu tentang keberadaanmu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com