webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Teen
Not enough ratings
405 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

100. Curhat Ke Bara

"Uhm, iya ya," ujar Pradtita. "Aku gak ngerti deh. Rasanya kesel aja gitu liat si Danu malah lebih ngebelain Arini daripada aku. Kayak waktu itu aku gak sengaja mukul bola voli sampe kena mukanya si Arini. Si Danu itu gak belain aku sama sekali."

Bara tersenyum. "Namanya pacar ya pasti belain pacar lah."

"Di mana-mana juga harusnya belain sahabat dulu dong, pacar belakangan," protes Pradita.

"Gak dong, Yank. Kalau aku harus dikasih pilihan harus belain kamu atau Mbak Romlah, ya aku belain kamu dulu dong karena sebagai sahabat yang baik, Mbak Romlah gak akan cemburu dan biarin pacar aku sampai kenapa-kenapa. Gitu, Yank."

Pradita menggaruk-garuk kulit kepalanya yang sebenarnya tidak gatal. "Jadi, menurut kamu, aku ini cemburu gitu?"

"Ya, udah jelas. Kamu cemburu karena sahabat kamu malah deket sama pacarnya terus. Wajarlah. Namanya juga pacaran. Sama aja kayak kita. Kan kita juga deket terus kan?"

Pradita meringis. "Ya, gak juga lah. Kalau di kelas kan kita masing-masing."