webnovel

Bab 42

pada saat malam sebelum kami kembali besok ke kota haramark, saat ini saya berdiri di atas benteng menyaksikan bukan yg cerah, tiba tiba putri Teresa datang menghampiri ku.

"Nero terimakasih atas semua yg sudah kamu lakukan untuk benteng ini"

"jangan pikirkan itu, saya hanya bersenang senang" kataku tanpa menoleh ke arah Teresa

"walaupun begitu saya berterima kasih atas nama warga paradise"

"baiklah sama sama, apa putri ingin memperkuat benteng ini"

"apa kamu bisa melakukannya, jika bisa sebutkan saja harganya, putri ini akan berusaha memenuhinya"

"tidak perlu, hanya rahasiakan saja, siapapun tidak boleh tahu, hanya kita berdua"

"baiklah putri ini berjanji tidak akan menceritakan apapun pada siapapun termasuk ayah ku"

"baiklah"

saat itu saya menggunakan jari ajaib untuk memperkuat bahan dan struktur benteng tanpa mengubah bentuknya, serta senjata laser anti serangan udara dan meriam laser untuk serangan darat terpasang secara tersembunyi di benteng, setelah itu saya mengeluarkan kartu dan sebuah cincin dan memberinya pada putri teresa.

"kartu ini untuk mengaktifkan semua fungsi di ruang kontrol" sambil menunjukan sebuah bangunan 4x4 yg baru muncul di depan ku.

"dan cincin ini bertujuan mengendalikan semuanya yg ada di benteng, juga dapat menonaktifkan kartu ini, sehingga tidak ada penghianat yg bisa memanfaatkannya, teteskan darah mu ke cincin ini"

setelah mendengar ini dia langsung meneteskan darahnya ke cincin tersebut dan cincin tersebut langsung menyatu di jarinya.

"kamu begitu baik, apa karena kamu tertarik pada ku"

"lumayan, cantik dan seksi, bibirmu juga imut, rambut yang indah, suara agak halus jika kamu mendesah pasti terdengar menyenangkan"

"kamu bahkan memikirkan sampai sejauh itu, dasar pria mesum"

"ok ok aku hanya bercanda, aku akan kembali dulu" saat itu saya langsung pergi ke kamar tanpa memperdulikannya

______________________________

berhari hari berlalu setelah kembali ke haramark, setiap sore Cho Hong menarik ku ke hotel terdekat untuk terus berlatih dan kembali ke markas saat tengah malam, anggota tim lainya hanya menggelengkan kepalanya saat melihat saya memapah Cho Hong.

setelah beberapa waktu kami bertiga mendapatkan misi ke desa ramnan untuk menyelesaikan masalah monster, tapi Dylan dan hogo tidak mengikuti karena dia memiliki misi lain.

karena itu Seol mengundang Maria sang Priest loli dan tiga petualang lainnya, karena atas permintaanku Seol menjadi pemimpin tim.

kami dengan cepat menyelesaikan misi tersebut tanpa hambatan, karena Cho Hong juga memiliki perisai kebebasan dan skill bawaan yg sama dengan seora.

sebelum pulang saya juga langsung meminta lokasi lab laboratorium lama milik kepala desa dan jalan pintu belakangnya.

setelah sampai di haramark, cho hong pergi ke kuil untuk peningkatan kelas tentu saja saya mengikuti, saat sampai di kuil kami melihat rombongan berbaju hitam yg sibuk serta Maria yg terlihat sedikit panik.

Cho Hong akhirnya tidak sabar dan mulai bertanya pada Maria, tapi Maria hanya diam dan menunjuk ke sebuah pintu yg di jaga oleh orang yg berpakaian hitam.

dengan cepat kami masuk kedalam dengan bantuan Maria dan saat itu saya melihat master Ian dan Agnes yg terluka sangat parah, tentu saja saya langsung menghampirinya

"OOO jadi ini yang terjadi saat kamu menghindari ku, benar benar menyedihkan, di mana pelatih iblis yg sombong itu" kataku dengan tenang sambil mengelus kepalanya.

saat itu dibawah kaki ku muncul lingkaran sihir hijau yg kuat dan cahaya hijau mulai memenuhi ruangan, seketika tubuh master Ian dan agnes di penuhi cahaya hijau, setelah beberapa saat luka mereka sudah sembuh total.

setelah itu saya berbalik dan berjalan keluar

"Nero, kita belum menanyakan tentang Dylan dan hugo" kata chohong

"kamu tanyakan saja pada wanita sangar berambut merah itu, aku tidak tertarik mendengarkannya" kataku sambil menunjuk wanita berambut merah itu setelah itu saya pergi dengan cepat dan menghilang di kerumunan

"jangan biarkan dia pergi, cepat cari dia" kata Agnes dengan lemah

"siapa yg kamu maksud" kata Cho Hong

"Nero, cepat kejar dia, ikat dia dan bawa kemari"

"kenapa harus mengikatnya"

"lakukan saja nanti akan ku jelaskan"

setalah itu Cho Hong pergi dengan cepat.

3 jam kemudian Cho Hong kembali ke ruang perawatan bersama Seol.

"dimana Nero"

"kami tidak menemukannya, dia sepertinya langsung pergi saat itu" jawab Cho Hong

saat itu Agnes berusaha bangun dan berusaha untuk bangun.

"apa yg kamu lakukan, fisik mu semua sudah pulih, tapi masih ada sisa sisa kelelahan perlu waktu satu hari untuk benar benar pulih" kata Maria

"Nero, pergi cari dia, orang gila itu akan pergi kesana, dia tidak akan selamat" kata Agnes sambil meneteskan air matanya

"Agnes sepertinya kamu terlalu berlebihan memperhatikan nya, apa ada sesuatu antara kalian" kata wanita berambut merah

"dia pria bodoh, pria bajingan, pria sial, pembawa masalah, siapa yg akan mencintai pria gila ini" kata Agnes yg terus meneteskan air mata dengan nada marah

"aku tidak menanyakan kamu mencintainya, aku hanya ingin tahu kenapa kamu terlalu perhatian" kata wanita berambut merah itu

"ini semua salah pria itu, mestinya aku tidak perlu terlalu penasaran tentangnya, pria bajingan" kata Agnes dengan kesal

"Agnes apa kamu dan Nero juga sudah" tanya Cho Hong

lalu Agnes mulai menatap Cho Hong dari atas ke bawah lalu mulai menjawab

"sial dia bahkan menaiki tiga perahu, pria bajingan ini benar benar keterlaluan" kata Agnes dengan kesal

"siapa yg lagi satu" tanya Cho Hong dengan kesal

"Yun seora" kata Agnes dengan santai

"sebenarnya dia naik empat perahu" kata Maria

"Maria apa maksudmu, jangan bilang kamu ikut ambil bagian"

"he he he, sebenarnya saat di desa ramnan kami tidak sengaja melakukannya, itu aku yg mengambil inisiatif dia hanya menanggapi, jadi mohon bimbingannya" kata Maria dengan gaya yg lucu

"Maria kenapa kamu melakukannya, bukankah kamu sudah tahu dia sudah punya Yun seora" tanya Agnes dengan kesal

"he he dia memberiku artefak suci holy prof, siapa yg tahan, saking bahagia nya saya langsung melepas semua pakaianku dan 3 jam kemudian susu putih nya di mana mana, ha ha ha" katanya dengan bangga sambil menunjukan artefak emas berbentuk salib.

hening~~~

"kalian semua di kemas oleh satu pria, he he he benar benar hal yg membahagiakan, kalian semua istirahat dulu, saya akan mengirim seseorang untuk mencarinya, jika besok masih belum ada kabar kita akan berangkat ke sana" kata wanita berambut merah itu