webnovel

Informasi dan usulan

"Ngomong-ngomong, Cille .... "

"Apa, Enzo?"

Perubahan suasana menjadi serius yang begitu tiba-tiba, membuat Sina kebingungan dan canggung.

"Apa orang-orang di dunia ini .... "

Percakapan menjadi serius dan semakin serius, mataku menatap tajam Cille begitu juga sebaliknya. Sementara Sina, hampir menangis kebingungan karena kami.

"Ada apa dengan orang-orang di dunia ini, Enzo?"

"Apa di dunia ini, pengetahuan tentang kesehatan sangatlah rendah? Apakah nilai akademik mereka juga rendah, bisa dibilang apakah mereka .... "

"Hmm?"

"Apa mereka bodoh?"

Sina akhirnya mengeluarkan suara setelah aku mengatakan itu.

"Hueeeee?!!!"

Cille mengangguk, lalu menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Itu benar, aku tidak bisa menyangkalnya, tepat sekali!"

"Ho-ho ... Jadi begitu .... "

Aku melirik Sina.

"Sina .... "

"I-iya?!"

" ... "

"A-ada apa, kak Enzo?"

"Kenapa kamu terlihat seperti mau menangis?"

" ... "

Dia mengusap air matanya yang hampir menetes.

"Itu karena ... Aku tidak paham apa yang kalian bicarakan ... dunia ini, dunia itu, ini lah, itu lah, memangnya kalian dari dunia lain apa?!"

Air matanya menetes lagi, tapi bukannya merasa iba, sebaliknya aku malah ingin tertawa melihat ekspresinya.

"Memang"

Aku dan Cille keceplosan mengatakannya-- secara bersamaan.

"EH?!!!"

'Kalau sudah begini ... Harus dijelaskan, 'kan?'

"A-ahh ... Maksud kami–, kami itu berasal dari negeri yang sangat jauh dari sini, negeri dimana adanya alat sihir yang bisa dipakai untuk komunikasi jarak jauh seperti telepati, dan alat itu juga bisa mengambil gambar!!!"

Sebelum aku sempat mau memberitahu kebenarannya kepada Sina, Cille terlebih dulu memberitahunya, dengan ungkapan yang berbeda.

'Setidaknya dia tidak bilang kami dari dunia yang berbeda ....' batinku, 'Ah ... Ngomong-ngomong, ini mengingatkanku .... '

Saat ini masih sebuah game online, pemandangan seperti ini pernah terjadi–

Saat aku sedang mendiskusikan tentang strategi untuk permainan benteng. Serikat kami, 'Raid and Trade' melawan serikat Zion 'Above All'.

Disaat itu ....

*Flashback on

Di sebuah ruangan yang luas namun hanya berisikan beberapa kursi dan sofa, meja makan panjang yang cukup untuk dipakai sekitar tiga puluh orang, dan peti apung yang berjajar di langit-langit.

Aku dan Cille duduk berhadapan di sofa. Di sampingku, sedang duduk gadis pendek dengan rambut hitam panjang yang kusut.

"Cille, menurutmu, bagaimana jika kali ini kita melakukan formasi full-offensive?" usulku.

Gadis itu, Cille, menggelengkan kepalanya, "Tidak, tidak, ini sangat buruk loh ... Lebih baik kita gunakan formasi 'Defense & Counter' saja seperti biasa, Ctulhue dan lainnya akan menjaga benteng. Jika si Zion itu ikut menyerang benteng kita, itulah kesempatanmu untuk mengalahkan penjaga benteng musuh dan mengambil benderanya ... Kau bisa melakukannya, 'kan? Enzo, si assassin terhebat hingga mempunyai julukan, Light Phantom .... "

Lalu gadis dengan rambut hitam panjang yang kusut, Ctulhue, ikut menimbrung setelah mendengar percakapan kami.

"A-anu .... "

Mataku tertuju padanya, seakan bertanya, (kenapa?) atau mungkin (ada apa?)

"Apa yang sedang kalian bicarakan? Ctulhue tidak mengerti, menjaga benteng? Dan kak Enzo ... menyerang benteng musuh ... bendera?"

Cille berdiri di depan Ctulhue.

"Benar loh, kita akan berperang, dan Ctulhue akan berperan sebagai penjaga benteng kita, sementara, Enzo akan maju ke benteng musuh! Dia mungkin akan kehilangan nyawanya jika Ctulhue tidak serius menjaga benteng di perang ini ... ha ha ha"

Ctulhue terlihat shock, dan langsung melihatku dengan mata berkaca-kaca.

"A-apa itu benar? Kalau Ctulhue tidak serius ... Kak Enzo akan mati? Hiks .... "

Dia mulai menangis dan tersedu bagaikan anak kecil.

'Bagaimana aku harus menjawab ini, si Cille itu, seenaknya aja ngomong kayak gitu ke anak polos seperti Ctulhue .... '

Aku menatap Cille mengharapkan bantuan, namun dia memaling wajahnya dan mulai bersiul.

Aku menghela nafas.

"Hah ... Itu benar, jadi, Ctulhue harus serius menjaga benteng ya? Bunuh semua musuh tanpa ampun yang menyerang benteng kita, oke?"

"Mmm ...!"

Dia mengangguk.

"Ctulhue, akan menjaga benteng dengan serius agar kak Enzo tidak mati! Karena kalau kak Enzo mati, siapa yang akan memberikan Ctulhue equipment lagi .... "

'Malah itu yang kamu khawatirkan?!'

Hah ....

Aku mengelus kepalanya.

Dan akhirnya, Cille malah terus-terusan menggodanya dengan cerita yang tidak masuk akal.

*Flashback off

....

"Zo ... Enzo ...!"

"H-hah?! Ya?!"

Aku tersadar dari lamunan tentang ingatan masa lalu.

"Ya ampun, kamu ngelamunin apa sih, daritadi kupanggil gak ngejawab!"

"Ya maaf .... "

"Jangan-jangan ... Kamu lagi membayangkank–"

"Tidak akan"

"Hee ... Padahal aku belum beres"

"Aku sudah tahu apa yang akan kau katakan ... Yang lebih penting, sejauh mana kamu sudah mengetahui tentang dunia ini?"

Dia meminum soda yang ada di meja.

"Baiklah ... Jadi begini .... "

Dia memunculkan sebuah peta dari tangannya.

"Ini adalah peta dunia yang kudapatkan dari pedagang ... Walau aku yakin, mungkin masih banyak daratan lain yang tidak terdapat di dalam peta"

"Hmm, teruskan .... "

"Daratan ini terlihat seperti membentuk sebuah bintang namun siku yang menjoroknya tidak terlalu dalam ... Di daratan ini juga berdiri beberapa kerajaan-kerajaan dari semua ras. Kerajaan Diamond ini berada di utara, ratusan kilometer ke arah barat daya adalah kerajaan manusia terbesar, Astra"

Ah, jadi, tempat aku pertama kali berada adalah di daerah barat laut

"Selanjutnya, di selatan adalah kawasan hutan, kerajaan Elf. Kudengar saat ini, hutan mereka sedang di-invasi oleh gerombolan iblis rendahan. Dan di barat adalah daratan yang penuh oleh sumber daya alam tambang, surga bagi para dwarf, sayangnya di dunia ini, sepertinya ras dwarf hanya tersisa sedikit, dan juga penampilan mereka berbeda dengan penampilan di game. Dan di daerah timur diduduki atau dikuasai oleh ras beastman, tidak seperti kerajaan ras lainnya yang memilik beberapa kerajaan yang berkuasa, kerajaan mereka hanya ada satu di wilayah yang mereka duduki.

Kerajaan Vorania, raja yang memerintah ras tersebut adalah beastman perwujudan manusia-singa, Lionner. Dan katanya ada rumor bahwa putrinya yang baru saja lahir minggu lalu, diculik oleh kawanan iblis, sekarang mereka dan ras elf sedang bekerja sama memerangi ras iblis"

Tiba-tiba aku teringat sesuatu ....

Sepertinya ada yang hilang ... Benar, singa kecil itu!

Lalu aku merasakan sesuatu bergerak di punggungku.

"Eh apa ini?"

"Ada apa, Enzo?"

Seekor singa kecil keluar dari jubahku.

"Anak singa?! Dan juga, singa ini tidak berwujud humanoid, langka sek–"

Lalu singa itu berubah menjadi seorang anak– gadis kecil, seumuran Sina, rambut panjang sampai punggung, rambut yang berwarna seperti warna kulit saat dalam wujud singanya, dan terlebih ....

Dia telanjang, berubah di depan mataku, tanpa busana apapun setelah perubahannya, dan duduk di pangkuanku dan menatapku dengan wajah cemberut.

"Enzo jahat ... Enzo melupakanku, aku benci Enzo!"

"Eh?"

Aku ... Sudah tidak sanggup ....

"Guhek"

Aku kehilangan kesadaranku saat itu juga karena banyaknya darah yang keluar dari hidungku yang mimisan karena munculnya satu lagi loli beastman yang akan menemani perjalananku.

Benar-benar ... Aku menyerah!!!

Saat aku tersadar, hal yang pertama kulihat adalah hal yang tidak ingin pertama kali kulihat.

"Enzo, sudah sadar? Liora minta maaf, karena sudah mengejutkan Enzo. Maukah Enzo memaafkan Liora?"

'Liora? Jadi itu namanya'

"Kak Enzo!"

"Fu fu fu, tidak kusangka ... Enzo, assassin terhebat, finalis yang berhasil mengalahkan pemain yang berdiri di puncak leaderboard, akan kalah oleh seorang loli. Ini akan menjadi berita yang menarik, fu fu fu"

"Berisik, tadi itu begitu tiba-tiba .... "

"Cih, cakap seseorang yang sudah ditemani 3 loli ...."

"Apa kamu bilang sesuatu?"

"Ah, tidak, bukan apa-apa fu fu"

Aku melihat Liora, yang masih duduk di pangkuanku. Dia juga melihat balik padaku dengan tatapan lesu.

Pakaian yang dipakainya, itu gaun tidur yang dibeli Sina tadi pagi.

Ukhhh ... Dia begitu imut.

"Enzo, ada apa? Kenapa menatap Liora sangat lama?"

"Yah ... Bisakah kamu turun dari pangkuanku?"

"Tidak bisa, karena Enzo sudah berjanji akan melindungi Liora. Liora hanya membantu Enzo menepati janjinya"

"Itu curang!" Sina ikut memelukku erat dari samping.

"Sina?!"

"Kak Enzo juga sudah berjanji akan melindungi Sina, 'kan?!"

"E-ehh???"

"Ahh irinya, padahal aku yang sudah kenal lama denganmu belum pernah duduk di pangkuanmu"

"Oi!!"

Ahh ... Hidupku penuh dengan loli, tidak termasuk perempuan gila senjata itu disana.

Cille, di dunia nyata sebenarnya lebih tua 3 tahun dariku, sementara aku masih di bangku SMA dia sudah berada di Universitas.

Sina dan Liora sekejap sudah tidur dengan aku sebagai bantal mereka ....

"Nah Enzo"

"Hmm?"

"Katanya kamu sedang mencari tahu siapa saja pemain yang dilempar ke dunia ini, 'kan?"

"Begitulah"

"Kalau begitu, kenapa kamu tidak kenalkan saja namamu dan 'Raid and Trade' di dunia ini, dengan begitu, mereka yang familiar dengan nama ini akan otomatis mencari tahu keberadaan kita, 'kan?"

"Lalu, bagaimana jika ada pemain yang baru saja mulai bermain atau  player yang tidak tahu dengan player lainnya atau serikat-serikat yang ada di game ikut terjebak?"

"Kita bisa menyelesaikan masalah itu setelah kita mengumpulkan player yang mengetahui tentang kita, serahkan saja padaku"

"Hmm ... Baiklah, karena tidak ada cara lain .... "

Karena hari sudah sangat gelap di luar, juga Sina dan Liora sudah tertidur. Aku terpaksa bermalam di tempat Cille untuk malam ini.

Mengenalkan Raid and Trade pada dunia, kah?

Ha ha, omong kosong.