webnovel

Awal Mula

4 september 2018...

Aku terbangun dari tempat tidurku, Melihat ke arah jam.. Jam menunjukkan angka 6.

"Sial aku bangun terlambat", Ucapku.

"Aku harus cepat cepat bersiap untuk pergi sekolah"

Aku pun langsung berlari keluar kamar menuju kamar mandi untuk mandi.

Aku sudah selesai mandi dan sudah bersiap untuk pergi sekolah, saat aku sedang memakai sepatu, tiba-tiba terdengar suara...

"Kaito! Ayo cepat kita pergi sekolah bareng", Ucap seseorang dari luar memanggilku

"Oh, Apakah kamu Saki? Tunggu Sebentar aku sedang memakai sepatu", Balasku

"Begitukah? Kalau begitu aku akan menunggu disini", Ucap Saki

Saki, wajahnya sangat cantik nan imut.. Walau tubuhnya kecil, dia adalah primadona di sekolahku, aku sering pergi sekolah dengannya.. Para cowok di kelasku membenciku karena mereka kira bahwa aku adalah pacarnya

Tanpa berkata apapun, aku pun mengikat tali sepatuku dan segera menemui Saki yang sedang menungguku diluar.

"Ah Saki, Maaf aku lama" Ucapku

"Tidak apa apa, Aku sudah terbiasa kok", Saki membalas perkataanku sambil tertawa

"Apa kau mengejekku?"

"Tidak kok, sudahlah ayo kita berangkat sekolah", Ucapnya sambil berlari meninggalkanku

"Ah.. Tunggu aku Saki!", Kataku yang berusaha mengejarnya

"Ayolah! Kamu ini laki-laki Kaito, Kenapa larimu begitu lambat", Dia tertawa kencang setelah mengatakannya

Aku terdiam tidak membalas apapun perkataannya dan tetap berusaha mengejar cewek yang larinya seperti macan tutul itu.

Sesampainya disekolah, aku terlihat seperti mayat hidup berjalan. Dan di depan gerbang sekolah Saki sedang menungguku.

"Kenapa dia terlihat baik baik saja" Ucapku didalam hati,

"apakah dia monster?"

Mengabaikannya yang sedang berdiri di depan gerbang, aku langsung menuju ke loker sepatu. Saki, dia mengikuti terus..

"Kenapa kamu terus mengikutiku, Saki?" Tanyaku

"Umm? Apa yang kau bicarakan, lokerku kan ada di samping lokermu" Balasnya

"Oh iya.. Aku lupa, maaf" (Njir.. Malunya)

Aku menyimpan sepatuku dan memakai sandal lalu aku pergi menuju kelasku.

Diperjalanan menuju ruang kelas seperti biasa selalu saja ada hambatan. Nakamura Yaku, rivalku di game VRMMORPG "Phantasm Star Online".

Dia pasti selalu menungguku di depan kelasku. Aku tidak membenci itu, tapi yang membuatku benci adalah...Orang orang yang ada disekitarnya. Nakamura Yaku, dia adalah murid yang populer di kalangan para gadis di sekolah. Selain para gadis, laki laki juga. Banyak laki laki yang bergaul dengannya, aku tidak alasannya tapi yang pasti mereka ingin populer juga. Berbeda denganku, yang menginginkan kedamaian.

"Yah... Seperti ini lagi" Ucapku dengan nada kesal

Nakamura dia melihatku dan langsung mendatangiku.

"HEY.. KAITO!!" dia berteriak setelah melihatku

"A-apa?" balasku dengan nada rendah

"Apa kau sudah siap?" Tanyanya padaku

"Huh?"

"Apakah kau sudah siap untuk melawanku di Final sekarang?!" Dia mengucapkannya lagi dengan lebih jelas.

"Oh Final? Aku tidak perlu bersiap untuk bertanding dengan orang payah sepertimu" Balasku sambil merendahkannya

"Hum.. Apakah itu yang hanya kau katakan?" Ucap Yaku

Aku mengangguk dan masuk ke kelasku

"Kita lihat saja nanti Kaito, kau pasti akan kukalahkan dan aku pasti akan membuatmu tunduk padaku!!" Dia berteriak dengan nada tinggi

Dan setelah dia berbicara seperti itu, tiba tiba saja para Nakamura fans itu berteriak. "Nakamura-Kun pasti menang, Kalahkan si bajingan Kaito itu!" Seperti itu lah.

Bel akhir berbunyi menandakan sekolah hari ini telah berakhir. Aku langsung pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, aku langsung menuju ke kamarku. Kusimpan tasku di atas meja belajar dan bersiap untuk bermain "Phantasm Star Online".

"Untung saja orang tuaku sedang di luar negeri, jadi aku tidak perlu khawatir. Aku bisa bermain sampai malam" Ucapku

Aku memulai alatnya dan masuk ke game.

Aku berhasil Log in dan tidak seperti biasanya. Sesudah login, para player menyorakiku.

"ITU DIA FINALIS KITA!!" Teriak mereka

"MENANGKAN TURNAMENNYA LIGHT PHANTOM!! KAMI BERTARUH UNTUKMU!!" Lanjut mereka

"Ah.. ya.. Terima kasih untuk dukungan kalian, aku pasti akan mengalahkan Divine Hazard" membalas dukungan mereka.

Pengumuman tersebar.

"Tournament Bassilic Final akan segera dimulai, diharapkan untuk kedua finalis menuju Lionerd Stadium"

"Yah... Kalau begitu aku pergi dulu" Ucapku

"WOOOHH!! KALAHKAN DIVINE HAZARD!!" mereka berteriak lagi memberi dukungannya padaku

Aku pergi menggunakan fitur teleport meninggalkan player yang mendukungku dan sampai di tempat turnamen final.

"Ada banyak sekali player yang menonton disini langsung ternyata" Ucapku

Stadium ini dipenuhi sorak sorak dari para player yang menonton pertandingan final. Dan disudut utara muncul lah seorang player, dia adalah Divine Hazard atau aku bisa menyebutnya Nakamura Yaku. Player dengan karakter warrior terkuat di PSO dan aku sendiri peringkat kedua terkuat dengan karakter assassin.

"Hah! Jadi kau datang juga, kukira kau tidak akan datang karena takut kalah melawanku" Ucap Nakamura yang sedang merendahkan diriku ini

"Seharusnya aku yang mengatakan itu" Balasku

Sambil menunggu time sampai pertandingan dimulai aku menyiapkan equipment yang cocok untuk duel PvP melawan lawan yang memiliki Hp bar yang tebal. Yaitu memakai perlengkapan dengan penetration tinggi.

Dan akhirnya.

Pengumuman pertarungan pun memulai hitungan mundur..

"3"

"2"

"1"

"FIGHT ON!!!!"

Setelah bel berbunyi, serontak para player yang menonton pertandingan ini langsung menyoraki kami.

"Ada apa? Apakah kau takut Kaito?" Ucap Yaku

"Huh.. Aku akan membiarkanmu first hit, jadi datanglah!" Kataku

Wajah Yaku tiba tiba saja menjadi kesal, sepertinya dia terpancing.

"Jangan menyesal karena membiarkanku first hit Kaito!"

Dia berlari ke arah ku sambil mengaktifkan beberapa skill buffnya.

"Aku tidak akan menyesalinya" Ucapku

Tanpa disadari dia sudah berada di depanku, sangat dekat. Dia mengayunkan pedangnya yang di buff elemen api. Aku menghindarinya, dan menjaga jarak darinya.

"Heh.. Kau bilang akan membiarkanku first hit" Yaku berbicara dengan wajah kecewa dicampur kesal

"Yah.. Tapi aku tidak bilang aku tidak boleh menghindar kan?"

"Cih, dasar penipu!! RASAKAN INI. HELL FLAMING WAVE!"(Yaku)

Dia mengeluarkan skill tingkat 6 kelas warrior. Tetapi, aku dengan mudahnya menahan serangan itu, yah walaupun terkena damage sedikit.

"Apa hanya segitu saja kemampuanmu?"

"Kalau begitu sekarang giliranku" Ucapku

Aku menggunakan skill dasar kelas assassin "Sneak" untuk menghilangkan wujud fisikku. Aku berlari mencari titik lemahnya.

"Disana!"

Aku menemukan titik lemahnya, tetapi sebelum aku sempat mengeluarkan skill penyerangku. Dia sudah menyadari keberadaanku dan membatalkan skill "Sneak" milikku.

"Heh.. Ternyata hanya seperti ini kemampuanmu" (Yaku)

"(Aku meremehkannya)" Ucapku didalam hati

"Kalau begitu..."

Aku melompat ke belakang dan mencoba menjaga jarak darinya tetapi dia terus mengejarku.

"Ada apa Kaito? Apa kau takut? (Yaku), Dia tertawa setelah mengetakan itu

Aku mengabaikannya dan terus mencoba menjaga jarak darinya. Tetap saja tidak bisa, terpaksa aku akan menyerangnya.

"Hyahh.. RASAKAN INI YAKU!"

Yaku yang sedang mengejarku, dia terkejut dengan serangan dadakanku.

"(Heh, kukira dia mempunyai rencana saat mengejarku) PHANTOM STEP!!" Aku menyerangnya..

Aku berhasil menyerangnya, tapi tingkat ketahanannya itu tingkat dewa. Bahkan senjata dan skill dengan penetration tinggi pun tidak terlalu ampuh.

"Kampret!!" (Yaku) Dia berbicara dengan nada marah

Setelah dia mengatakan itu, ternyata seranganku tadi itu berhasil. Maksudku buff "Poison" yang aku tambahkan ke skill "Phantom Step" ku

"Hha.. Ternyata dugaanku benar" Ucapku

"Hah? Apa maksudmu?!" (Yaku) dia terlihat sangat kesal

"Ketahanan racunmu.. Kau tidak menaikkan pertahanan racunmu kan?"

Dia terkejut setelah aku mengatakan itu.

"Hah.. Racun seperti ini bukanlah tandinganku. Holy ring!" (Yaku) dia menggunakan skillnya untuk menghapus buff "poison" milikku.

"Dengan ini aku tid-" (Yaku)

Pertahanannya roboh, inilah kesempatanku.

"Kau terlalu ceroboh bodoh! CURSED TRIANGLE" Aku menggunakan skill tingkat 5 untuk menurunkan tingkat pertahanannya.

"Dengan ini berakhir sudah.. FORCE SUN!!"

"Force sun" skill berelemen cahaya, mengeluarkan sebuah bola kecil diatas target dan meledak dalam 3 detik.

*Ledakan terjadi*

Ledakan itu mengakibatkan asap yang tebal diseluruh lapangan.

"Inilah kesempatanku melakukan last hit" Aku bergerak dalam asap tersebut. Dan mencoba mendekatinya untuk mengakhiri pertandingan.

"Ketemu kau Yaku!" Aku menemukannya

"Akulah yang memenangkan pertandingan ini" Ucapku

Aku melancarkan seranganku padanya.

*clanks*

"Apa?!" Aku terkejut

"Aku terkejut kau bisa mengetahuinya.. Kau memang pantas untuk menjadi lawanku, Yaku" Ucapku

Dia berhasil menahannya dengan mudah. Aku mengambil langkah kebelakang tapi sebelum sempat melangkah, tanpa kusadari tamengnya berada tepat di depan wajahku dan mengenaiku.

"Ugh!!"

Aku terlempar jauh dan akhirnya menabrak tembok.

Players yang menonton semakin bersemangat untuk melihat puncak pertandingan final ini.

"DIVINE HAZARD!! KALAHKAN LIGHT PHANTOM DAN MENANGKAN PERTANDINGANNYA"

Kelompok pendukung DH atau Yaku mulai memanas. Dan, di tribun lainnya pendukung LP atau pendukungku juga mulai memanas

"LIGHT PHANTOM!! BASMI SI BAJINGAN ITU!! BANGKITLAH DAN MENANGKAN HADIAHNYA!"

Aku bangkit setelah terlempar oleh tamengnya itu. Dan, aku mencoba melihat ke arah bangku penonton dan menemukan sosok avatar yang aneh.

"Apa itu? Telinga binatang? Ekor? Aku belum pernah melihat karakter ataupun aksesoris seperti itu sebelumnya" Kataku

"Ada apa Kaito? Apa kau mencari seseorang di antara penonton itu?"

Yaku bicara padaku yang melihatku melihat ke arah bangku penonton. Aku memalingkan mataku dari avatar aneh itu dan melihat ke arah Yaku.

"Aku melihat avatar yang aneh" Ucapku

"Huh? Apa yang kau bicarakan? Apa kau sedang mencari alasan untuk menyerah?" (Yaku).

"Tidak, ini beneran. Karakter itu mempunyai telinga dan ekor binatang, seperti serigala." Balasku

"Mana mungkin ada avatar seperti itu disini! Hahaha walaupun ada mungkin itu hanya NPC!" Dia tertawa terbahak bahak sampai batuk batuk (TS: Aku harap kau segera mokad)

Aku mencoba melihat ke arah bangku penonton lagi tetapi avatar itu tidak ada disana.

"Yah.. Ayo Kaito! Kita selesaikan ini!!" (Yaku) Dengan percaya dirinya mengatakan itu setelah tertawa sampai batuk

"Ya! Ayo selesaikan ini Yaku" Aku Membalas perkataannya

Aku mengeluarkan skill pamungkasku untuk mengakhiri ini. Dia juga mengeluarkan skill pamungkasnya.

"AAAAAA!!!" Kami berdua berteriak

"SHADOW: RISING DRAGON" Aku mengeluarkan skill pamungkasku

"DIVINE DRAGON FLAMES" (Yaku) dia juga mengeluarkan skill pamungkasnya

Skillku yang merupakan skill tingkat 10 melawan skillnya yang merupakan skill tingkat 10 juga.

Detik detik sebelum skill kami berbenturan, sebuah bola cahaya putih tiba tiba saja muncul di tengah lapangan dan cahaya tersebut memakan semua yang berada di lapangan itu termasuk kami berdua.

Setelah kejadian itu pandanganku menjadi gelap, aku tidak melihat apapun.

"Huh apa ini? Aku tidak bisa melihat"

...

Beberapa menit kemudian aku mencoba membuka mataku dan apa yang kulihat pertama kali adalah langit biru yang cerah.

"Eh? Apa ini? Dimana ini? Bukannya tadi aku sedang di Lionerd?" Ucapku

Aku berdiri dan melihat sekitar. Sepanjang mata memandang aku hanya melihat dataran hijau di utara dan hutan di selatan. Aku melihat kebawah dan melihat sesuatu yang familiar.

"Kyaa!" Aku berteriak seperti cewek :v

Sesuatu itu pun terbangun dan melihat ke arahku.

"..." dia menatapku

"???"

"Ada apa Yaku?" Aku bertanya padanya

Gak ada angin, gak ada hujan. Dia tiba tiba saja melompat menjauh dariku

"A-apa!? Apa kau mencoba mengalahkanku saat aku sedang lengah huh?!" (Yaku)

"Eh? Bukan begitu ta-"

"Halah jangan alasan tod" (Yaku)

Aku menghela napas, dan mencoba mengatakan sesuatu dengan nada yang tinggi

"BEG*! LIHAT DULU SEKITAR KITA! INI BUKAN DI LIONERD LOLOT"

Dia langsung melihat sekitar dan bertanya padaku.

"Dimana kita?" (Yaku)

"Aku juga tidak tahu" Balasku

Tempat ini berbeda dari tempat yang ada di "Phantasm Star Online". Aku tidak tahu apakah ada kesalahan teknis atau apa.

"Seperti yang kau lihat, kita berada di dataran hijau yang luas" Kataku

"Ya?" (Yaku)

"Aduh.. Kau masih tidak mengerti juga? Seharusnya kita berada di kota kalau pertandingan itu gagal atau sudah berakhir bukan disini" Kataku menjelaskan tentang apa yang terjadi

"Oh!! Kau benar! Apakah sistemnya error?" (Yaku) dia bertanya padaku

"Aku tidak tahu.. Coba kau hubungi GM atau Admin"

Aku menyuruhnya untuk menghubungi GM (Game Master) atau Admin.

"Eh.. Aku tidak bisa" (Yaku)

"Apa maksudmu? Kenapa tidak bisa?"

"Aku tidak bisa membuka tab statusnya!" (Yaku)

"Benarkah?!"

Aku mencoba untuk membuka tab status tetapi tetap saja tidak bisa. Apa yang sebenarnya terjadi

"Apa yang terjadi sebenarnya?! Pertama kita berada disini, kedua kita tidak bisa membuka tab status" (Yaku)

Aku mencoba menyimpulkan sesuatu dari keadaan ini..

"Sepertinya kita berada di dunia lain" Ucapku dengan santainya

"Huh?" (Yaku) dia kebingungan dengan ucapanku

"Maksudku lihatlah.. Kita tiba-tiba dipindahkan ke sini setelah pertandingan, selanjutnya kita tidak bisa membuka tab status" Ucapku lagi

"Hah?! Itu mungkin hanya kesalahan sistem saja" (Yaku)

"Ketiga! Udara disini sangat terasa nyata, kalau hanya game VR tidak mungkin seperti ini kan?" Ucapku sambil bertanya pendapatnya

"Benar juga.. Disini terasa sangat nyata, tapi mungkin saja ini fitur terbaru?" (Yaku)

Aku menggelengkan kepala menunjukkan aku tidak setuju dengannya

"Itu tidak mungkin, teknologi di bumi belum sampai seperti itu" Ucapku

"Ini jelas seperti kalau kita berada di dunia sungguhan bukan dunia game" Lanjutku

Saat aku sedang menjelaskan situasi yang sedang terjadi tiba tiba saja terdengar suara teriakan seperti suara meminta tolong dari arah selatan, yakni dari hutan.

"Tunggu! Apa kau mendengar teriakan barusan" (Yaku) dia bertanya padaku

"Iya aku mendengarnya, itu dari arah hutan" Balasku

"Ayo kita periksa siapa tau kita mendapat informasi yang kita butuhkan untuk situasi ini" (Yaku)

"Umu.. Aku setuju denganmu, tapi tumben kau menggunakan otakmu" Ucapku

"Ini bukan waktunya untuk bercanda. Ayo kita pergi!" (Yaku)

Dia berlari ke arah hutan, dan aku mengikutinya. Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi tapi yang jelas adalah tempat ini bukanlah dunia game maupun dunia nyata. Ini adalah dunia lain yang mungkin dimana sihir itu benar benar nyata.