Master Frank : "untuk mengubah energi kalian menjadi suatu benda kalian harus membayangkan benda tersebut dan kalian harus memfokuskan energi pada tangan kanan kalian "
dio memulainya lebih awal dia memfokuskan energi nya ke tangan kanan nya, angin pun mulai terkumpul tapi itu hanya sesaat saja tiba-tiba angin itu menghilang.
dio : " siaaaaalllll kenapa ini bisa gagal " ucapnya frustasi
master frank yang melihat itupun hanya menggelengkan kepala, menurutnya dio terlalu terburu-buru dan kurang fokus dalam mengendalikan energinya, kemudian di lanjutkan oleh mita dan alice tapi keduanya pun mendapatkan hasil yang sama seperti dio lalu tiba saat nya jay untuk mencoba, dia melihat tangan kanan nya memenjamkan mata nya sejenak kemudian dia menatap lurus ke arah patung taman yang berada di tengah halaman sekolah
jay : " trisula petir " lalu ia melemparkan trisula dengan sangat cepat ke arah patung taman itu sontak membuat patung itu hancur berantakan"
semua yang ada di situ diam tak bersuara ada yang heran dan ada yang memandangnya takjub, sampai alice yang kagum melihat itu membuka suara nya
alice : " ka..au hebat kapten " mata alice yang berbinar memandang kagum ke arah jay
master frank : " jay bagaimana kau melakukan itu dalam se kali percobaan " dia memandang jay heran
jay : " aku hanya melakukan nya sesuai dengan instryksi mu master "
dio yang melihat kesombongan jay sangat kesal
dio : " dasarr anak sombong, aku juga bisa melakukan itu tau jangan terlalu kagumm kepadanya " ucap dia berusaha meyakinkan teman teman dan master frank bahwa dia juga bisa seperti jay
mita : " kau belum tentu bisa biar mencoba nya 1000 kali dasasr bodoh , kapten kau mempunyai bakat yang mengerikan " kata mita sambil tersenyum
jay :" terima kasih pujiannya teman " kemudian jay berjalan mkembali ke tempat awalnya berdiri, tepat setelah dia melwati dio dia berkata sesuatu
jay : " bodoh " ucapnyaa sambil tersenyum
sontak dio mendengarkan itu mengepalkan erat tangannya, dia ingin seklai menghajar jay saat itu juga, mungkin sudah terjadi perkelahian hebat jika master frank ridak berada di sana.
master frank : " kita tidak akan melanjutkan pelatihannya sebelum kalian dapat menciptakan satu benda dari elemen kalian dan untuk jay kau boleh bersantai sementara teman mu menyelesaikan tugasnya "
kemudian master frank kembali ke academy meninggalkan merka berempat ,jay mulai berjalan ke arah pohon beringin di sudut halaman academy, dia berteduh di bawahnya membaringkan badannya di atas rumut yang bergoyang perlahan di tiup angin sepoi-sepoi ia memejamkan mata nya sampai akhirnya ia ketiduran.
tidak terasa empat jam sudah berlalu ia melihat ke sampingnya dan ia melihat mita dan dio juga ikut tertidur di samping nya itu berarti mereka sudah menyelesaikan tugas yang di berikan, tapi ia tidak melihat alice, padangan nya mencoba mencari keberadaan alice, ternyata dia masih di halaman sekolah dan ia terduduk di tanah akhitnya jay pun memutuskan untuk menyampari alice
jay : " alice apa yang sedang kamu lakukan ? "
alice hanya menundukan kepalanya ridak berani melihat ke arah jay
jay : " apa kamu belum bisa mengendalikan energi mu "
alice : " i i i ya" ucapnya sambil ter isak
jay kemudian mengambil tangan alice dan ia berkata
jay : " alice kau terlalu takut dengan kegagalan itu yang membuat mu tidak bisa mengendalikan energi mu "
alice : " jadi apa yang harus kulakukan "
jay : "oke sekarang coba kau ikuti kata-kata ku"
alice hanya mengangguk
jay : " pertama penjamkan mata mu kemudian bayangkan kau mengeggam benda yang kau inginkan itu sangat erat , jangan takut merasa gagal alice percayalah pada dirimu sendiri "
kemudian suasana di sekitar alice menjadi dingin kemudian es-es itu berkumpul menjadi senjata larad panjang dengan pengeker di atas nya, jay yang melihat itu merasa heran kenapa alice memilih untuk menciptakan sniper sementara senapan adalah senjata yang sangat sulit digunakan apa lagi ini adalah sebuah sniper, setelah alice merasakan benda yang ingin kan sudah tercipta maka ia perlahan membuka matanya, dia memandang kagum ke arah benda yang ada di tangannya
alice : " YIHAAAA , akhirnya aku memegang sniper krmbali wah sudah lama rasanya aku tidak memegang senjata ini "
jay : " apakah kau pernah memegang sniper sebelumnya ? "
alice : " iya ini merupakan senjata kesukaan ku waktu kecil dulu ayah ku sangat suka mengajak ku berburu rusa di hutan, bolehkah aku mencoba nya " dengan senyum puass di wajahnya
jay pun tersenyum melihat itu " yah tentu saja kau boleh "
alice mengangkat snepan nya mengarahkan ke arah pohon mata nya hanya berjarak sekitar satu sentimeter dari kekerasan senjata nya kemudian dia mengambil nafas perlahan kemudian dia menarik pelatuk senjata nya suara yang di hasilkan cukup keras tapi tidak ada yang terjadi kepada pohon yang menjadi target alice.
alice :" akuuu mendapatkannya " dia berteriak kegirangan
jay : " alice tapi kau tidak mengenai apa-apa mengapa kau begitu senang " ucap jay heran
alice kemudian tersenyum ke arah jay kemudian dia menyamparinya dan menarik tangannya lalu ia mengajak jay ke belakang pohon itu
alice : " lihatkan aku mengenainya "
jay kaget melihat apa yang ada di hadapan nya, itu kelici yang badannya sudah membeku seluruh nya
jay : " bagaimanaa kau bisa melakukan itu alice, alu bahkan tidak melihat ada seekor kelinci di belakang pohon itu ?"
" aku melihat bayangan kelinci itu di belakang pohon lalu aku menggunakan angin yang berhembus untuk membelokan peluru ku" jelas alice dengan semangat
melihat itu jay sangat kagum, sementara alice dengan jay sedang berbincang ada dua orang yang tidur nya sudah terganggu oleh suara tembakan senapan alice, dio bangun dari tidur nya memegang kepalanya yang masih sedikit pusing karena ada yang menganggu tidurnya sama halnya seperti mita mata nya nmasih mencoba menerima cahaya yang masuk
" SIAPAAA YANG MEMBUNYIKAN SUARA SEKERAS ITU JAM BEGINI " teriak dio
"BODOHHHH suara mu terlalu keras lebih keras daripada bunyi barusan " marah mita yang masih mencoba mengumpulkan nyawanya
mereka berdua berdebat sampai akhirnta alice dan jay ikut duduk di bawah pohon itu bersama dengan mita dan leo
" maaf kan aku, aku yang membuat suara itu, maafkan aku sudah membangynkan mu " kata alice sangat menyesal
" alice itu bukan salah mu, itu salah si bodoh ini yang berteriak terlalu keras itu yang membuat ku terbangun " kata mita coba menenangkan alice tapi menatap dio secara tajam
" apakah kali ini salah ku lagi ? ya tuhannn semua nya salah ku, hoi anak sombong apa kauau pikir ini juga salah ku, HAHHH?!?!? cepat katakan jangan ada kebohongan di antara kita " desak dio dengan muka memelas memohon pembelaan dari jay
" yah, kupikir ini juga salah mu " jawab jay singkat
" kenapaa tidakk ada yang mengerti aku, aliceee maafkann aku " dengan muka memohon pengampunan kepada alice
"hahahah" sontak mereka ketawa karena wajah dio yang sangat mengesalkan
" ini sudah waktunya makan malam, kalian sudah berkerja keras hari ini istirhatlah" ucap jay
akhirnya mereka kembali ke asrama untuk makan malam, hari ini telah di lalui dengan latihan keras dan canda tawa ini lah awal dari tim singa.