43 Menemani Istri Cantikku...

Martin sangat senang sekali yang mendapati Ruby yang tengah mengandung, sambil berbincang dengan ayahnya Jimmy di ruang makan Ia sangat antusias menceritakan seluruh kejadian dari mulai mual,hingga pulang ke rumah.

" Martin sebaiknya Kau jaga baik-baik istrimu atau aku dan ibumu Diana selalu diganggu Nancy wanita gila itu bukan.? sebaiknya kau pun hati-hati...!" nasihat Jimmy.

Jimmy yang khawatir kalau calon cucunya ini mendapatkan gangguan dari wanita lain wanita yang selalu terobsesi badannya yaitu Sandy, sebagai seorang yang telah bertobat cari kekejaman dan kelicikannya di masa lalu, tentu ia tahu jalan pikiran orang-orang yang berniat jahat pada keluarganya karena ia pernah menempati karakter itu sebelumnya.

" Tenanglah Ayah tidak akan membiarkan seseorang menyakiti anak dan istriku aku baru saja kehilangan anakku beberapa saat yang lalu, dan Tuhan berbaik hati memberikannya lagi aku akan menjaganya sebaik mungkin siapapun yang akan datang dan berusaha menyakiti mereka berdua akan ku bunuh...!" Jawab Martin.

" Hey. kalian berdua berhenti menggunakan kekerasan... bagaimana kalau setiap ada masalah lebih baik kalian diskusikan saja" Ucap Diana Istri Jimmy.

"Istriku...kau tidak tau bagaimana karakter Nancy yang licik dan kejam ya wanita yang sangat brutal dan Ambisi kemampuan keinginan harus tercapai, Maaf bukannya aku mengungkit masa laluku dengannya... Tapi semua itu sudah dikendalikan". jawab Jimmy.

" Kenanglah Ayah apakah memperketat pengamanan di rumah ini aku akan merekrut beberapa pengawal terlatih lagi...!" ucap Martin. yang mulai hawatir kalau Sandy akan nekat datang menyakiti Ruby Kembali, market berfikir kalau seandainya wanita gila itu datang untuk menyerang Ruby kembali ya harus membuat laporan polisi atau membuat laporan wanita gila.

sementara Nancy sendiri saat ini masih berada di kediaman Gustav, ya sedang menikmati menjadi Nyonya Gustav sementara isi hatinya selalu mengingat Jimmy dan ingin sekali membalas dendam pada pria itu karena telah mengusirnya.

" Nancy begitu lihai dalam menjerat Gustav pria incarannya, meskipun putrinya Gustav adalah sekutunya... antara Nancy dan Sandy telah terjadi sebuah perselisihan kecil karena Nancy telah merayu Ayah Sandy, Hal inilah yang memicu perpecahan diantara kedua sekutu ini, sedangkan Awalnya mereka Berencana untuk menyingkirkan ruby dan Diana.

" Brengsek.....,, Ia adalah sekutu yang membantu temannya sendiri aku selalu ternyata Nancy meminta ayahku kalau sudah begini bagaimana mungkin aku bisa bekerja sama dengannya aku harus mencari jalan sendiri dan menyingkirkan wanita tua gila Ternyata dia tidak berbeda dari seorang pelacur saja..!" ucap Sandy

Sandi Selalu membayar berapa mata-mata untuk mengawasi gerak-gerik Martin ia belum mengetahui sama sekali Kalau belum Tengah mengandung tentu saja ia Belum tahu kapan itu ia hanya diperintah oleh sekretaris Martin dan beberapa stafnya yang pro pada sendi pada tidak menyukai cara rugi berbisnis ya seorang wanita bertangan besi dan selalu tidak ingin melakukan hal kotor di kantornya dengan berkorupsi tidak seperti Sandy yang selalu mengambil uang pulsa dan mengaktifkan staf yang pro padanya.

Sandy pun mengontak informannya, dan bertanya Bagaimana perkembangan dari gerak-gerik Ruby dan Martin di kantor mereka, Sandy ingin menggunakan kesempatan ini untuk menjebak Martin kembali Sebab ia masih memiliki 50% saham perusahaan Martin, meskipun Martin Tengah membayar seluruh dana yang dipinjam dari ayahnya Sandy Tuan Gustav, akan tetapi pelimpahan saham itu belum ia lakukan, Sandy yang Licik akan menggunakan ini untuk menjebak Martin kembali inilah kelalaian Martin yang akan digunakan oleh Sandy.

" aku masih memiliki kartu As mu Martin... salahmu Mengapa kau tidak mengeluarkan ku dari jajaran staf di kantormu, meskipun kau telah membayar pinjaman kepada Ayahku, tapi kau lupa mengeluarkan ku dari kantor mu...hahahaha....!" ucap Sandy tertawa licik.

Sandy dengan kelicikannya menyusun strategi untuk masuk kembali ke perusahaan Martin, wanita ini memang pernah menjadi istri Martin meskipun hanya sebentar tapi karena kekejamannya pada ruby dan telah menyebabkan Martin kehilangan calon anaknya, Martin tidak ingin memiliki istri kejam... apalagi membunuh darah dagingnya sendiri meskipun itu adalah tindakan kecemburuan seorang wanita yang tidak berhak membunuh anak kandungnya sendiri, meskipun itu dikandung oleh wanita lain lagi.

beberapa saat berlalu ruby sudah bangun dari tidurnya karena pengaruh obat yang diberikan oleh dokter Merry, saat ia membuka matanya Marching selalu siaga di sampingnya menatapnya dengan intens dan bertanya

" Bagaimana perasaanmu sayang... apakah kau sekarang merasa lebih baik?' tanya Martin.

"ehmm... ini beberapa aku merasa tertidur sangat lama..? tanya Ruby.

" ini jam 3 sore...,, jawab Martin.

" Aku ingin berjalan di taman, kamar ini terasa sesak membuatku kesukitan bernafas..." keluh Ruby.

" Baiklah kalau begitu akan ku suruh beberapa orang bernafas di kamar ini agar memiliki jendela yang lebih besar lagi tetap indah ke kamar lainnya lagi kamarku memiliki jendela yang besar di lantai 3, Apakah kau mau pindah ke sana...?" tanya Martin.

" terserah kau saja yang penting aku ingin menghirup udara segar saat ini..!" saut Ruby.

setelah itu Martin pun mempengaruhi menuruni tangga untuk Keluaran dan duduk di taman, mereka menikmati semilir angin di sore hari dengan udara sejuk dan aroma bunga-bunga yang sangat harum, semua itu adalah bunga-bunga yang ditanam ruby dengan tangannya sendiri saat Martin masih dalam sifat temperamen nya dahulu.

Robby menatap sekeliling Taman ini melihat bentuk pagarnya selalu macam-macam bunga yang ia Tanami dan beberapa pohon buah-buahan Iya ingat rumah nomor 17....

rumah yang tanpa sengaja saat itu ia masuki karena seorang pelayan memesan sayur dari toko sayuran milik nenek Martha.

" sungguh ironis jodohku seminggu aku ingat saat pertama kali aku menginjakkan kakiku aku melihat taman yang indah dan aku berpikir ingin tinggal di rumah yang besar dengan taman yang indah seperti ini...!" Ucap Ruby.

mendengar kata-kata nostalgia dari Ruby membuat Martin merasa buruk, sebab Ia sadar pertemuan pertama kali dengan Ruby itu, adalah saat ia memiliki sifat seorang monster kejam yang merusak harga diri seorang gadis dan menyiksanya dengan ego dan kekejaman nya, sementara Gadis itu saat ini tengah menjadi istrinya ia bersyukur Ternyata Gadis itu baik hati dan melupakan seluruh perbuatan kejamnya.

"Sayang.....?? panggil Martin dengan wajah tertunduk dan ia bangkit dari kursinya lalu menghadap ke arah di di mana Ruby duduk, salat sedang berlutut pada istrinya, lalu menatap wajah istrinya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Maafkan atas kekejaman ku saat itu...sayang...aku menyesal...entah setan apa yang merasuki ku..saat itu, hanya nafsu dan dendam ingin membalas rasa Maluku, yang bahkan itu bukan salah mu sama sekaligus, akulah yang egois..karena rumor-rumor itu membuatku malu, seakan itu adalah ulahmu..! ucap Martin.

ini adalah kesekian kali Martin meminta maaf dan memohon ampun pada Ruby, dan Ruby pun hanya tersenyum, dengan memegang kedua pipi suaminya ini lalu mengecup bibir Martin..

" aku telah melupakannya.... Maka jangan ungkit lagi untuk Menoreh Luka Lama, biarkan Itu menjadi kenangan di masa lalu dan aku bersyukur seandainya tidak ada kejadian itu saat ini kita tidak bersama, terkadang tuhan mengirim jodoh dengan cara menyakitkan, untuk mensyukuri besarnya cinta kita saat ini...!" ucap Ruby.

mendengar ucapan istrinya ini seketika menangis tersedu-sedu seperti seorang gadis saja ini adalah pertama kali hatinya sangat tersentuh dan begitu terluka bukan karena kecewa tapi karena rasa bersalah yang begitu mendalam.

Ruby pun hanya memeluk suaminya yang sedang merasa bersalah.." sudah cukup kali ini saja Aku ingin mendengar semua ucapan dari masa lalu itu...!" pinta Ruby.

avataravatar
Next chapter