webnovel

Everyday life of Black Fox [Indonesia]

Author here!!! it's my first fanfic so go easy on me pls!!! THIS IS INDONESIAN FANFIC so if u speak or understand indonesian, well, ur lucky!!! but if u you not, well, welcome to hell!!! i guess? --- Bangun setelah terpeleset dikamar mandi, Xion mendapati dirinya berpindah ke tubuh seseorang bernama Himura Kazune, tidak hanya itu, sepertinya dunia tempat Kazune tinggal terdapat banyak karakter dari anime didunianya yang dulu.

Xionsama23 · Anime & Comics
Not enough ratings
28 Chs

Devil King

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

-----School Main Hall-----

'Besar sekali...'

Kazune melihat sekeliling dengan kagum, melihat betapa besar dan bagusnya ruangan tempat upacara pembukaan,

'Bahkan ada ACnya...'

melihat AC yang berjejer disamping ruangan, Kazune mencoba menghitung seberapa banyak biaya untuk dapat membayar listriknya.

Sementara Kazune sibuk menghitung biaya listrik AC disekolahnya, dia tidak sadar kalau sedang diawasi.

"Shinomiya... apakah itu anaknya?"

"Benar Ketua, wajahnya persis seperti dengan yang tertera difoto."

"Aku benar benar tidak menyangka ada murid baru setinggi itu..., hey, Shinomiya, apa dia orang luar negri?"

"Ibunya orang jepang asli... tapi diberkasnya tidak ada nama ayahnya..."

mendengar itu Ketua tertegun, melihat ke arah Shinomiya, dia bisa melihat wajah Shinomiya yang rumit setelah membaca informasi diberkas murid itu,

"Shinomiya, kalau bisa aku ingin membawanya ke osis."

mendengar perkataan Ketua, Shinomiya lalu melihat ke wajah Ketua yang serius, Shinomiya lalu tersenyum dan mengangguk,

'Karena kau seperti ini makanya aku..."

Ketua yang sudah kembali melihat ke arah Kazune tak menyadari kalau wajah Shinomiya memerah.

---

"Sekarang, untuk murid baru dengan nilai tertinggi, Himura Kazune-kun, dipersilakan untuk maju dan memberi sepatah, dua patah kata."

Kepala sekolah lalu meninggalkan podium, Kazune kaget saat tahu dia harus berbicara didepan semua orang,

'Apa yang harus kulakukan?? aku sama sekali tidak tahu apa yang harus kukatakan didepan semua orang ini!!! uhhh.... Selamat pagi?? salam sejahtera??? fak!!!!!'

Berjalan perlahan kearah podium, Kazune terus menelan ludahnya sambil berpikir keras tentang apa yang harus dia katakan begitu sampai didepan sana.

"Dia yang punya nilai paling tinggi?"

"Mukanya mengingatkanku pada Yakuza..."

"Tampan sekali~"

"Kyaaa~"

"... Si iblis itu ternyata pintar..."

Kazune berhenti sejenak saat mendengar ada yang memanggilnya iblis, melihat samping kirinya dia melihat seorang murid dengan poni yang menutupi salah satu matanya, bertingkah seperti ingin bersembunyi darinya,

'Dia...'

"Psstt! Himura-kun, cepatlah."

melihat seorang guru menyuruhnya untuk bergegas, Kazune lalu meneruskan langkahnya, dan tanpa sadar dia sudah berada dipodium.

mengambil napas panjang, Kazune lalu mendekatkan mulutnya ke mic, mengatur tingginya sedikit, dia lalu membuka mulutnya, berpikir hanya perlu menyapa para murid, musim semi, masa depan, jadi lebih baik, blablabla, yang biasanya dia dengar di anime, tapi tiba tiba,

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

*ding*

...System Task...

Tantanglah seluruh murid baru dan nobatkan dirimu sebagai raja dihadapan mereka.

Reward : Black Card, 1 LP

Failure : Kau akan menyatakan dirimu sebagai orang mesum dihadapan seluruh murid baru

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

Wajah Kazune menjadi buruk sekali, auranya tanpa sadar keluar membuat seluruh orang yang berada dalam ruangan itu sulit bernapas.

"Ketua... murid baru itu... apa yang ingin dia lakukan?"

Shinomiya tanpa sadar mendekatkan dirinya pada Ketua, agar dia dapat mengatur napasnya kembali akibat aura Kazune yang tiba tiba menyebar diruangan itu.

Ketua yang juga kaget saat merasakan aura Kazune mencoba tenang sambil terus menatap tajam kearahnya,

"Aku tidak tahu, Shinomiya, tapi sepertinya itu akan mengejutkan semua orang disini..."

mendengar jawaban Ketua, Shinomiya lalu menatap tajam kearah Kazune, auranya yang bagaikan ratu es mulai keluar,

'Aku tidak akan memaafkanmu kalau kau menyusahkan Ketua...'

"Shinomiya..."

Ketua merasakan perubahan yang terjadi pada Shinomiya, tapi belum sempat dia melakukan apapun, Kazune tiba tiba memulai pidatonya,

"Hmmm... ini menyala..."

Melihat wajah Kazune yang sekarang berubah tanpa ekspresi dengan mata merah yang menyerupai Harimau melihat mangsanya para murid tanpa sadar menelan ludah mereka.

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

"Iblis..." melihat murid berambut putih dipodium itu, murid dengan poni menutupi salah satu matanya mulai berdoa agar dia tidak ditempatkan sekelas dengannya.

"Kazune-kun..." seorang murid perempuan berambut pendek dengan jaket hijau, berusaha menahan air matanya, saat melihat sosok Kazune yang berdiri dipodium.

"Chie-chan..." teman perempuannya yang berambut hitam panjang dan juga bando merah diatasnya, berusaha menenangkan gadis berambut pendek tersebut.

"Yukiko... aku akhirnya bertemu lagi dengan Kazune-kun..."

melihat Chie yang mulai meneteskan air mata sambil terus melihat kearah podium membuat Yukiko sedikit marah pada Kazune,

'Kau membuat Chie-chan yang biasanya kuat menangis seperti ini, Kazune-kun, jika kau tidak minta maaf padanya, aku tidak tahu apa yang akan kulakukan padamu.'

melihat seseorang menangis, murid dengan poni yang menutupi salah satu matanya makin gemetar, mengingat Kazune yang sepertinya mendengar gumamannya saat melewatinya, murid itu merasa ingin menangis juga,

'Lihat!! bahkan ada yang menangis karena si iblis rambut putih itu!!! siapa saja!!!! tolong aku!!!'

Selagi dia meratapi nasibnya, seorang murud laki laki terlihat tersenyum bahagia melihat Kazune,

'Kazune!!! sialan!!! kau kemana saja!!!'

Dia berusaha keras menahan keinginannya untuk melompat dan menerjang Kazune saat melihatnya berjalan menuju podium.

"Hei, kau kenal anak yang dipodium itu?"

tanya seorang murid perempuan berambut pirang kelabu yang di twintail.

"Ya, dia teman masa kecilku."

jawab murid laki laki itu sambil tersenyum.

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

'Kau pasti sedang bercanda...'

Wajah Kazune seperti ingin memakan seseorang saat ini, dia dihadapkan oleh pilihan dimana dia harus dibenci oleh murid seangkatannya atau dicap mesum oleh seluruh penghuni sekolah,

'Sialan...'

Kazune lalu mengetuk mic didepannya, mendengar suara ketukan jarinya keluar dari speaker, Kazune lalu berkata,

"Hmmm... ini menyala..."

Memutuskan apa yang harus dia lakukan, Kazune lalu melepaskan seragam luarnya, menggantungkannya dipundak, dia lalu melompat ke atas podium, mengambil mic lalu dengan suara datar mengatakan,

"Yo.... selamat pagi para sampah"

Para murid yang tertegun saat melihat Kazune melompat ke podium lalu tersadar dan mulai ricuh saat mendengar yang dikatakan Kazune.

Menatap tajam kearah kerumunan murid itu, Kazune mengatakan,

"Ha. kalau kalian bukan sampah lalu apa? jangan samakan diriku dengan kalian sialan."

"Beraninya kau!!! kau pikir kau siapa!!!"

seorang murid berseragam hitam menunjuk kearah Kazune dengan marah, melihat seseorang berani melakukan itu, murid lain pun mulai mengikutinya,

"Hm? aku? tentu saja aku murid dengan nilai tertinggi disini, kalian ini punya ingatan seperti ikan. Hei, sepertinya, kalian begitu bangga dengan baju hitam kalian itu? aku ingin bertanya sekarang, kalau kalian begitu hebat, kenapa bukan kalian yang berada diatas sini?"

Murid murid dengan seragam hitam terdiam dan hanya bisa memandangi Kazune dengan marah.

"Heh. sepertinya yang kalian miliki hanyalah uang dari orang tua kalian, tanpa itu kalian hanya sampah"

Kazune lalu duduk diatas podium itu, meletakkan micnya sebentar lalu menyisir poninya kebelakang, membuatnya terlihat makin mirip yakuza,

"Kau... walaupun nilaimu yang paling tinggi, kau tidak bisa merendahkan kami!!!"

seorang murid laki laki dengan seragam biru berteriak pada Kazune, melirik murid itu sebentar Kazune lalu terkekeh,

"Hehe... kalian bilang, aku tidak bisa merendahkan kalian? tapi sepertinya kalian suka direndahkan, bahkan dalam perjalanan kesini aku melihat beberapa dari kalian direndahkan dipanggil dengan sebutan rakyat jelata namun kalian diam saja, hanya bisa memandang dengan marah, hey, kalian ini pengecut sekali benar benar sampah."

memdengar perkataan Kazune, para murid yang mengenakan seragam biru terdiam.

"Aaaahhh... benar benar... yang satu sampah yang sombong, yang satunya pengecut... aku benar benar tidak suka disamakan dengan sampah seperti kalian..."

para murid yang sudah tak tahan dengan hinaan Kazune berteriak serentak,

"" Kami bukan sampah""

Mendengar itu Kazune menyeringai,

"Begini saja, kita bertaruh... jika kalian semua bisa mengalahkanku pada ujian atau kompetisi apapun yang ada disekolah ini yang aku ikuti, maka aku akan menuruti satu permintaan kalian untuk yang berhasil mengalahkanku dan mengubah pendapatku tentang kalian... dan jika kalian yang menantangku kalah, kalian harus memenuhi satu permintaanku, setuju?"

"" Setuju!!!""

"Heh. setidaknya kalian masih bisa didaur ulang"

Kazune lalu meletakkan mic dipodium lalu melompat dari atas kebawah, berjalan menuju pintu keluar, saat dia sudah sampai didepan pintu, Kazune lalu menoleh kebelakang,

"aku harap kalian dapat menghiburku selama aku disini!!! para sampah sekalian!!!"

sambil melambaikan tangannya, Kazune lalu keluar.

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

"Shinomiya, dia baru saja menantang seluruh murid disini..."

"Aku tahu ketua, aku juga mendengarnya..."

saling memandang satu sama lain Ketua dan juga Shinomiya tertawa,

"Ketua sepertinya kita benar benar harus merekrut murid ini."

"Kau benar, Shinomiya."

melihat dinding pembatas antara murid Shuchiin dan juga Suimei runtuh didepannya Ketua tak bisa menahan senyumannya,

Shinomiya juga tersenyum melihat yang terjadi setelah Kazune pergi, para murid mulai berkomunikasi satu sama lain tanpa peduli warna seragam dan juga status mereka, mereka hanya fokus pada satu tujuan yaitu menarik Kazune dari singgasananya,

'Seperti raja iblis...'

Kaguya teringat permainan yang sering dimainkan oleh Fujiwara di ruang osis.

Tanpa peduli ras, kasta, dan juga status. mereka bekerja sama satu sama lain dan juga hidup rukun saling membantu hanya untuk satu tujuan mengalahkan raja iblis.

'Jadi kau ingin menjadi orang jahatnya untuk memusatkan segala hal buruknya padamu...'

"Ketua, dia benar benar anak yang baik... tapi apa menurutmu tujuannya akan berhasil?"

"Aku tidak tahu, Shinomiya, ini pertama kalinya hal seperti ini aku alami, tapi, aku ingin membantunya, sebagai senpai, mana mungkin aku membiarkan kouhaiku menanggung semua hal buruk itu sendiri."

jawab Ketua dengan serius, Shinomiya tertawa kecil,

"Ara~ kalau begitu ruangan osis akan menjadi kastil raja iblis~"

"Raja iblis?"

"Tidakkah, Kazune mengingatkanmu pada karakter raja iblis dipermainan milik Fujiwara-san, Ketua?"

berpikir sejenak Ketua lalu tertawa,

"Kau benar, Shinomiya."

Author salah tidur... sekarang leher author sakit... ah, jangan lupa buat komen kalau ada yang menurut kalian ganjil atau bisa dibuat lebih baik Author gak mau ada plothole... merbaikinnya makan waktu lama soalnya, well, that's it, enjoy the chaps i guess.. uwu)/ ciao~

Xionsama23creators' thoughts