webnovel

Enjoy Life In The New Era (Bahasa Indonesia)

Di awali sekelompok anak muda beranggotakan 5 orang yang secara tidak sengaja menemukan ruang misterius di dalam gua, dan mencoba memasuki ruang itu. Mereka tidak tahu, dalam proses mencoba masuk, mereka telah membangunkan seseorang yang sedang hibernasi di dalamnya, yang tidak lain adalah Shi Qiang, seorang immortal dari zaman kuno. Suasana ruangan itu yang sangat menyeramkan mengakibatkan proses bertemunya kelompok itu dengan Shi Qiang secara tak sengaja memakan 1 korban, yaitu Su Yun. Kebetulan, Shi Qiang yang merupakan orang zaman kuno membutuhkan identitas untuk hidup di zaman sekarang, dan terpaksa digunakanlah identitas Su Yun itu. Menggunakan sebuah artefak, Shi Qiang membuat pil yang dapat merubah segala macam tentang dirinya menjadi Su Yun, baik penampilan, suara, dan bahkan ingatan. Apa yang akan Shi Qiang lakukan dengan identitas barunya? Silahkan baca! ============================================================================================== *Buy me a coffee: -https://saweria.co/xiaokedun -https://trakteer.id/kedun/tip =============================================================================================== *Cover : Gambar di dalam cover bukan milikku, jika kamu merasa itu milikmu, dan ingin aku menghapusnya, silahkan PM saja atau kontak di email: xiaokedun@outlook.com

xiaokedun · Fantasy
Not enough ratings
22 Chs

Shi Qiang

Benua Saskon, Vropis Empire pada abad pertengahan.

Suatu sudut di hutan belantara, terlihat sebuah pemukiman dengan jumlah rumah yang lumayan banyak, cukup untuk menyebutnya sebuah Desa. Sayangnya Desa ini terasa sedikit janggal, di sini terasa sangat panas, bukan karena matahari yang sedang berada di atas kepala atau musim panas yang sedang berlangsung, tapi karena suhu panas yang dibawa angin dari deretan rumah yang ada di sana.

Yap, sebagian besar rumah-rumah itu sekarang dalam keadaan di lahap si jago merah. Tidak hanya rumah saja, bahkan bau daging terbakar pun tercium, bau ini berasal dari mayat-mayat yang tergeletak di dalam masing-masing rumah yang terbakar, baik mayat anak kecil, perempuan, hingga hewan peliharaan.

Tak tahu, apakah mayat ini adalah penghuni rumah atau komplotan pelaku di balik kejadian ini. Yang pasti, semua mayat yang ada memiliki beberapa kesamaan, tubuhnya membiru, pin berbentuk kepala serigala tertempel di baju bagian dada mereka, serta mengenakan jubah berwarna cokelat.

Di samping rumah-rumah yang terbakar, ada juga satu rumah yang sama sekali tak tersentuh, rumah ini terletak di tengah-tengah atau pusat Desa, dengan ukuran rumahnya yang sangat besar menjadikannya mudah terlihat.

Meski tak tersentuh, jangan harap tidak ada yang terbunuh, ini terlihat dari 4 mayat yang tergeletak di pekarangan depan rumah. Berbeda dengan mayat-mayat lain, kondisi mayat disini sedikit gore, alias bentuknya sudah tidak dapat dikenali, yang jelas memperlihatkan bahwa sebelum mati telah disiksa terlebih dulu.

Walaupun demikian, tak semuanya yang ada di kediaman ini telah menjadi mayat, sebab di depan 4 mayat gore terlihat ada 2 orang yang masih hidup.

Namun ada yang sedikit aneh tentang 2 orang ini, dimana seorang pria berusia sekitar 70 tahunan terlihat sedang bersujud di depan seorang bocah berusia sekitar 19 tahun. Masih belum bisa dipastikan apakah orang tua itu satu kelompok dengan para korban lainnya, soalnya ciri-ciri identik untuk mengenalinya tertutup oleh darah yang keluar dari tubuhnya.

Berbanding terbalik dengan orang tua itu, bocah itu mengenakan pakaian bersih yang didominasi warna putih, berdiri tegak dengan gagah sambil meletakkan tangan kirinya di belakang badan dan tangan kanan mengacungkan pedang ke kepala orang tua itu.

"Aku tanya sekali lagi di mana kalian membawa ibuku?!" Bocah itu bertanya ke orang tua itu dengan suara keras dan menggunakan nada marah. Dari ekspresi yang ditampilkan, terlihat bahwa dia sangat membenci orang yang ada di depannya, terkadang ada kilatan ingin membunuh yang keluar dari matanya.

"Aku tidak tahu! Orang yang bertanggung jawab bukan aku tapi Jiang Ping, orang berjambul kuning!" Seperti yang sebelum-sebelumnya, orang tua itu menjawab dengan jawaban yang intinya selalu sama.

Bocah itu terlihat sedang merenungkan jawaban yang diberikan orang tua itu, ini adalah kesekian kali orang tua itu memberikan jawaban yang intinya menunjuk Jiang Ping.

Hanya ada satu alasan ketika orang yang telah disiksa sedemikian rupa masih memberikan jawaban yang intinya sama, orang ini berarti memang memberikan jawaban yang sebenarnya.

"Lalu di mana Jiang Ping?!" Kali ini bocah itu bertanya menggunakan nada yang tidak terlalu marah, tapi tetap saja, masih ada kilatan ingin membunuh di matanya.

"Dia pergi ke Kerajaan Sroda~!" Sebelum orang tua itu bisa menyelesaikan kata-katanya, bocah itu terlebih dulu menendangnya. Layaknya menendang sebuah bola, orang tua itu terbang jauh ke cakrawala, tidak diketahui apakah dia akan hidup atau mati saat mendarat nanti.

Bukan tanpa alasan bocah itu menendangnya, selain memang ingin membunuh orang tua itu, bocah itu menilai semua jawaban yang diberikannya benar-benar tidak berguna, meski berkata jujur. Sebab bocah itu telah berkeliling dunia, mencari di setiap sudut kecil yang ada, tapi hanya mendapati satu yaitu orang ini.

Yap, orang yang tadi ditendang adalah Li Tingguang, dia merupakan salah 1 dari 5 bandit yang menghancurkan kehidupan bocah itu, Shi Qiang, 7 tahun yang lalu.

Bukan karena disodomi atau apa sehingga kehidupan Shi Qiang bisa hancur, tapi karena mereka telah mengobrak-abrik seluruh kediaman klannya, Klan Shi, yang merupakan sebuah klan pedagang kelas sedang.

Mereka mengambil semua barang yang bernilai uang, lalu membunuh semua yang ada, baik anak kecil dan wanita. Dari sekian banyak yang dibunuh, mereka hanya menyisakan 2 orang saja, ibunya Shi Qiang yang terkenal akan kemolekan tubuhnya, dan Shi Qiang sendiri.

Apa yang akan terjadi selanjutnya pada ibunya sangat mudah ditebak, mereka menggangbangnya, dan memaksa Shi Qiang untuk menyaksikannya. Inilah alasan mengapa mereka para bandit menyisihkan Shi Qiang, mereka ingin menikmati ekspresi penderitaan yang dihasilkan oleh Shi Qiang.

Setelah tragedi itu, Shi Qiang yang ditinggalkan tanpa apa-apa dan sendirian, menjalani hidupnya menjadi seorang gelandangan selama kurang lebih 2 tahun, hingga pada suatu hari, dia secara tidak sengaja bertemu seorang dewa di hutan belantara.

Dewa itu memberinya sebuah tugas dan kekuatan rahasia setara dewa yang tiada tara, kekuatan ini bukan hadiah, melainkan sebagai syarat agar dapat menyelesaikan misi, sedangkan untuk hadiah, selain bisa memiliki kekuatan itu, dewa menjanjikan pengetahuan yang tidak dimiliki oleh manusia, yang pasti akan sangat berguna di masa depan.

Tugas itu menyuruh agar Shi Qiang menemukan 2 monumen yang berada di kutub utara dan selatan, dimana dia harus menghancurkan atau merusak sebuah kristal yang terdapat di dalam monumen dengan menggunakan kekuatan rahasia yang dewa itu berikan, sebab tidak mudah untuk merusak kristal itu menggunakan kekuatan biasa.

Sebelum memberikan tugas, dewa itu juga sempat menjelaskan beberapa hal, seperti apa kristal itu dan kegunaannya, efek yang ditimbulkan jika kristal itu hancur, dan alasan kenapa ingin melakukan itu.

Diawali dengan dewa itu menjelaskan hal yang pertama, dimana kristal itu merupakan alat yang dibuat oleh dewa itu sendiri untuk menopang keberlangsungan zaman Kultivasi saat ini.

Kristal itu dengan sendirinya memproduksi sebuah energi yang disebut Spiritual, bagaikan pohon yang menghasilkan oksigen, energi ini menyebar ke seluruh dunia. Energi inilah yang digunakan umat manusia sehingga bisa menjadi kuat seperti sekarang.

Kristal yang pertama berwarna biru, disebut juga Spiritual-biru, layaknya Mana dalam sebuah game, energi ini sangat krusial. Semua umat manusia menyerap energi ini, yang kemudian diolah dan disimpan di dalam tubuh mereka dalam bentuk Energi Dalam, Energi Dalam inilah yang digunakan umat manusia agar bisa mengeluarkan berbagai macam jurus yang luar biasa.

Kristal yang kedua berwarna putih, disebut juga Spiritual-putih, seperti halnya kristal biru, yang membedakannya hanya spiritual-putih tidak disimpan, melainkan diserap tubuh untuk menaikkan level pendekar ke tingkat selanjutnya. Dengan naik tingkat, akan mendapatkan manfaat seperti tubuh menjadi semakin kuat dan hidup bisa diperpanjang.

Selanjutnya, dewa itu menjelaskan tentang hal yang kedua, energi spiritual sangat penting, seperti halnya minyak untuk menyalakan sentir, makhluk hidup tanpa energi spiritual tidak akan dapat lagi mengeluarkan jurus, tidak bisa hidup panjang karena tidak bisa lagi meningkatkan level pendekar mereka. Sedangkan yang lahir setelah kristal itu hancur, mereka hanya akan menjadi makhluk biasa seperti sebelumnya.

Kemudian yang terakhir, dewa itu menjelaskan kenapa ingin menghancurkan sesuatu yang dia buat sendiri. Kisah ini berawal dari dewa yang diberi tugas oleh Sang Lord untuk mengeluarkan umat manusia dalam kebodohan, berhubungan dengan pada masa itu adalah awal terciptanya manusia.

Serta memberi jalan keluar agar umat manusia tidak menjadi mangsa dari binatang buas yang ukurannya berkali-kali lebih besar dari mereka, maka di buatkanlah kristal itu, serta penunjangnya berupa jurus dan teknik untuk memanfaatkan energi dari kristal.

Dengan kedua hal itu, harapan agar umat manusia tidak menjadi mangsa pun terkabul. Akan tetapi, tanpa di duga-duga ketika bola pemangsa berpindah ke tangan manusia, citra pemangsa menjadi lebih kejam, keji, dan sadis daripada sebelumnya, karena mereka tak hanya memangsa binatang buas, tapi juga sesamanya.

Bukan untuk dimakan, meskipun ada yang seperti itu, mereka memangsa hanya untuk bersenang-senang, menikmati perasaan ketika membunuh seseorang.

Hingga akhirnya sampai di masa sekarang, bukannya sadar untuk memperbaiki diri, umat manusia malah semakin menjadi-jadi, membuat dunia tidak ada kata damai. Inilah yang mendasari dewa ingin menghancurkan apa yang dia buat sendiri, dia ingin menghukum umat manusia dengan menghilangkan kekuatan mereka, dan mengembalikan umat manusia kembali menjadi manusia biasa seperti sebelumnya.

Maka secara acak dipilihlah Shi Qiang untuk mengemban tugas itu, dewa tidak tega menghancurkan sendiri apa yang menjadi jerih payahnya selama ini, sampai meneteskan keringat dan darah untuk membuatnya.

Lantaran dibantu dengan kekuatan Manusia Dewa, tugas itu menjadi sedikit lebih mudah, tak sampai setahun bagi Shi Qiang untuk menyelesaikannya, dia berhasil menghancurkan kristal putih dan merusak kristal biru yang melarikan diri ke dasar bumi karena sistem pertahanan diri yang terpasang di dalam kristal.

Shi Qiang sudah tahu akibat yang akan timbul jika tidak ada kristal itu, tapi dia tetap melakukannya, dia juga ingin menghukum umat manusia, terkhusus bandit, meski itu hanya bisa dirasakan di masa depan.

Sesuai dengan apa yang dewa itu janjikan, setelah Shi Qiang berhasil melaksanakan tugasnya, dewa itu memberikan pengetahuan yang memang sangat berguna di masa depan, ketika tidak ada lagi suplai energi spiritual-putih dan energi spiritual-biru yang melambat.

Seperti pengetahuan medis tentang obat-obatan yang memiliki efek memberikan energi yang sama dengan energi dari kristal, serta teknik dan jurus baru, kemudian revisi dari keduanya tapi penggunaan energi yang lebih sedikit.

"Aku harus kemana lagi untuk mencarimu, Bu?!" Ekspresi Shi Qiang terlihat sangat kesepian, dia menatap langit yang jauh sambil membayangkan wajah cantik ibunya yang tersenyum padanya.

Selang beberapa detik, bayangan itu berubah menjadi ibunya yang tersenyum ahegao di bawah tubuhnya, alias sedang merasa kenikmatan atas kegiatan seks yang sedang mereka lakukan. Shi Qiang pun menutup mata sambil menggoyangkan kepalanya ke kiri dan ke kanan dengan cepat untuk menghilangkan bayangan itu.

Itu merupakan salah satu dari beberapa efek yang timbul atas tragedi yang terjadi padanya. Selain memiliki fantasi terhadap incest, secara tidak sadar sifat yang dimilikinya mulai berubah.

Dulu dia orang yang ramah dan baik hati, serta dalam hal wanita preferensinya selalu pada yang lebih muda darinya. Sekarang, dia selalu bersikap masa bodoh, mesum, melakukan apa yang disukainya meski dilarang, serta dalam hal wanita paling suka dengan yang lebih tua darinya, terutama Milf.

Setelah membuka matanya kembali, Shi Qiang melihat ke sekeliling sambil mengedarkan auranya untuk memeriksa, adakah yang masih hidup di klan bandit ini. Merasa tidak ada, Shi Qiang lalu menghilang dari tempat itu, pergi entah kemana.