webnovel

Mengagumi Kehebatan Suamimu

Editor: EndlessFantasy Translation

"Oke," kata Shaojie dengan pelan sambil mempertahankan pandangan tajamnya ke arah jalan.

Mu Xiaoxiao tersenyum melihat ekspresinya.

"Duduklah dengan benar. Aku akan mencoba untuk mengakhiri ini secepatnya." Yin Shaojie tidak pernah seserius ini. Dia biasanya bersikap santai saat balapan dan ia hanya akan sedikit lebih serius ketika ada lawan yang sepadan. Namun kali ini, bahkan sel-sel dalam tubuhnya menjadi sangat fokus.

Mereka sudah jauh tertinggal. Tampaknya hampir mustahil untuk mengejar ketertinggalan apalagi menyusul mereka.

Namun, dia akan membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

"Ya!" Mu Xiaoxiao menganggukkan kepalanya dengan kencang dan menarik napas dalam-dalam untuk mempersiapkan diri.

Untungnya, mobil sportnya masih terus bergerak. Yin Shaojie tidak berhenti, ia hanya mengurangi kecepatan. Jika tidak, dia tidak akan bisa menyelamatkan situasi ini bahkan jika dia adalah Iron Man.

Yin Shaojie melirik Xiaoxiao sebelum kembali menatap ke depan. Perlahan-lahan ia mulai menginjak pedal gas di bawah kakinya.

Mu Xiaoxiao memegang pegangan di atasnya dengan cengkraman kuat seperti mayat hidup, tetapi ia tetap saja masih tidak bisa mengendalikan ayunan tubuhnya.

Mobil itu menambah kecepatan. Rasanya seolah-olah mereka sedang mengejar petir.

Xiaoxiao merasa ada sesuatu yang menyesakkan di dadanya dan ia pikir tidak lama lagi ia tidak akan bisa bernapas. Namun, dia masih menggertakkan giginya dan bertahan, tidak bersuara dan perlahan mengatur napasnya.

Setelah beberapa menit, mereka akhirnya melihat ekor mobil yang terakhir. Mu Xiaoxiao langsung bersemangat dan ia menjadi sedikit lebih santai. Meskipun ketidaknyamanan di tubuhnya tidak mereda sama sekali, dia masih merasa bahwa penderitaannya sepadan saat melihat secercah harapan.

Cepat! Bergegaslah sedikit lagi! Kalahkan dia!

Dia benar-benar ingin berteriak tetapi tidak berani membuka mulutnya karena takut dia akan muntah.

Saat itu, Yin Shaojie menyusul mobil di depan sesuai keinginannya dan menyusul mobil-mobil lainnya juga.

Mu Xiaoxiao hampir bersorak gembira.

Ketika mereka mengebut di tikungan menuju ke jalan yang lurus, mobil sport yang menawan itu melesat ke depan seperti seberkas sinar yang menyapu jalanan pegunungan.

Yin Shaojie akhirnya bisa sedikit memahami sifat Xiaoxiao. Bibir indahnya tersenyum dengan percaya diri dan ia berkata, "Bagian yang paling menarik belum dimulai, sayang! Kau akan mengagumi kehebatan suamimu ini!"

Geli dengan kata-katanya, bibir Mu Xiaoxiao pun sedikit tersenyum. Namun, wajahnya masih terlihat muram dan pucat pasi.

"Duduklah dengan benar!"

Dia mengingatkan Xiaoxiao lagi dan tidak berkata apa-apa lagi lalu dia menginjak pedal gasnya dengan agresif. Mobil sport itu seolah berubah menjadi sebuah petir biru dan melesat di sepanjang jalanan pegunungan.

Jalur balapan berada di sepanjang area sisi gunung lalu berputar kembali ke puncak gunung.

Hanya sedikit lagi jarak ke garis finish dan mereka bisa melihat kerumunan orang yang bersorak-sorai dari kejauhan.

Mu Xiaoxiao hanya bisa merasakan kecepatan mobil semakin meningkat. Dia merasa sangat tidak nyaman dan dadanya terasa remuk redam. Dia mulai mengatupkan rahangnya dengan kuat.

Pada menit-menit terakhir Yin Shaojie berhasil menyusul mobil di depannya dan melewati garis finish. Di tengah gemuruh sorak-sorai kerumunan orang, mobil sport biru safir itu akhirnya berhenti di sisi jalanan.

Mobil yang berada di posisi kedua tidak pernah membayangkan bahwa dia akan kalah. Wajah pengemudinya tampak suram ketika dia keluar dari mobil lalu menendang mobilnya dengan marah sambil melontarkan kata – kata makian.

Kerumunan orang mendatangi mobil sport Yin Shaojie untuk mencari muka padanya.

Namun, Yin Shaojie tidak mempedulikan siapa pun. Begitu keluar dari mobilnya, dia bergegas menuju ke sisi lain mobilnya dan membawa Mu Xiaoxiao keluar.

Mu Xiaoxiao mendorong Shaojie untuk menjauh lalu bergegas ke tepi jalan dan muntah-muntah seolah-olah dia sedang mengeluarkan semua isi perutnya.

Yin Shaojie merasa kasihan saat memandanginya. Dengan suara yang hampir tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya, dia berkata, "Xiaoxiao, kita menang!"